6

344 41 5
                                    

PERHATIAN :

- cerita bergenre : bxb, yaoi dan lainnya

- Jangan baper

- Typo adalah ketidaksengajaan yang indah

Part ini ada adegan asruk2 1️⃣8️⃣⚠️ dikit nya geyss

LANGSUNG BACA....

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Udara berhembus menerpa rerumputan yang melambai-lambai akibat terpaannya. Danau dengan permukaan air yang tenang sangat indah memantulkan awan putih bersih disertai langit biru muda yang perlahan sedikit demi sedikit bergradasi menjadi orange kekuningan. Matahari secara perlahan mulai hendak bersembunyi dibalik pegunungan batu yang menjulang tinggi mengelilingi danau kala menjelang sore hari itu.

Dipinggiran danau terlihat Jungkook duduk di sebuah kursi yang terbuat dari kayu memperhatikan sosok lain yang kini sibuk dengan dunianya, ya memandangi keindahan danau serta pegunungan batu yang sangat indah dipandang oleh mata. Namun jika dibandingkan semuanya masih Jungkook lebih tetap tertarik pada senyum Jimin yang merekah, ia terus memperhatikan bagaimana angin menerpa helaian lembut rambut pria bermarga Park itu.

"Kau suka?" Tanya Jungkook yang kini sudah berada disamping Jimin yang berdiri menghadap sepenuhnya pada hal menarik dihadapannya.

"Ya, bagaimana kau tau tempat seperti ini Jungkook.." Tanya Jimin penasaran. Pasalnya ia sudah cukup lama tinggal di negera ini dan baru tau ada tempat seperti ini.

"Ini dulunya salah satu lokasi yang ingin dibangun salah satu resort ayahku, namun karena aku menyukai tempat ini proyek itu ia batalkan.." Jelas Jungkook yang langsung dipahami Jimin.

"Ohhh..." Jimin bergumam paham dengan penjelasan barusan. Jimin walau tidak terlalu mencari tau tapi ia cukup tau bagaimana latar belakang dari keluarga Jeon yang terkenal dengan kekayaannya dengan semua bisnis yang tiap detiknya seperti tambang emas itu. Maka dari itu ia tak heran jika orang seperti Jungkook dapat memiliki daerah dihadapnnya ini dengan mudah.

Jimin kembali mengalihkan pandangnnya pada view didepannya. Sampai matanya melihat perahu kayu yang berukuran sedang terpatri di pinggiran danau. Sontak rasa ingin menaikinya membuncah didada Jimin, sudah lama ia tidak menaiki perahu pikirnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Into Your Arms (Jikook/Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang