3

368 51 0
                                    

PERHATIAN :

- cerita bergenre : bxb, yaoi dan lainnya

- jangan baper

- Typo adalah ketidaksengajaan yang indah

.
Ane kembali bujang...
Sebelum baca ada baiknya menekan ⭐, karena itu buat ane semangat untuk menulis cerita.
.

.

.

LIBUR

Sesuai yang pengumuman yang diberikan oleh CEO NF atau Jeon Aeri, seluruh karyawan di liburkan selama 1 Minggu penuh dan dinaikkan gajih secara merata.

Apa NF akan bangkrut karena tidak beroperasi selama 1 Minggu lamanya?

Jawabannya TIDAK.

Sekali lagi TIDAKKK

Perusahaan yang bergerak di bidang fashion yang dikelola oleh istri Jaehwa ini sudah terlampau sukses. Produk, rancangan sudah terkenal hingga ke pelosok dunia dan tentunya menguasai Asia. Tak heran artis papan atas sering terlihat mendatangi perusahaan salah satu cabang NoeJ Crop tersebut.

Seluruh karyawan, staff, model dan desainer dipilih dari seleksi yang ketat oleh Aeri sendiri. Tidak sembarangan orang bisa bergabung. Pekerjaan yang dilakukan cukup setara dengan gaji yang besar, belum lagi ada kenaikan gaji. Tentunya akan membuat orang2 yang bekerja di NF semakin betah.

Kembali lagi ke alur.

Jimin memakirkan mobilnya di halaman rumah luas dengan pepohonan rimbun yang mengelilingi lingkungan sekitarnya.

Ya, Jimin pulang ke Busan.
Tempat ia dilahirkan.
Waktu libur panjang panjang ia gunakan untuk menemui keluarganya di kampung halaman.

Cukup memakan waktu yang panjang dari Seoul menuju Busan akhirnya Jimin sampai. Pintu mobil sport hitam itu terbuka dengan elegannya disambut dengan pria berpakaian santai muncul dibaliknya. Jimin sampai di Busan dengan selamat. Rasa rindu pada orangtuanya terlihat jelas diwajah sumringahnya saat ini. Mengambil koper dan berlari kecil menuju pintu utama rumah bergaya tradisional itu.

TOK...TOK...

"Ayahhhh...Ibuuu...Jimin pulang" teriaknya. Tangannya tak berhenti mengetuk pintu, ingin segera menghamburkan diri kepelukan 2 malaikatnya itu.

"Aneh, apa mereka sedang dihalaman belakang?" Ya, pintu putih didepannya tak terbuka sedari tadi diketuk. Jimin mendecak sebal sambil mengeluarkan benda segi empat canggih dari sakunya guna menelpon orangtuanya.

Jimin mengigit bibirnya, nada sambungan telepon masih menyahut telinga dan belum ada tanda2 pihak yang ditelepon mengangkat panggilannya.

"Apa yang mereka lakukan sih" kembali Jimin mencoba menghubungi orangtuanya. Namum untuk kedua kalinya panggilan Jimin tak diangkat.

"Hah...." Desah pria manis ini kembali memasukan handphonenya kedalam tas dan melihat sekeliling rumahnya. Halaman yang luas dan banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman hias, sayuran dan buah. Kedua orangtuanya memang suka bercocok tanam.
Tak ada yang berubah banyak pikir Jimin.

10 menit berlalu Jimin memandangi halaman rumahnya namun tidak ada tanda2 orang tuanya muncul.
"AYAHHHHH....IBUUUUUU....APA KALIAN MENDENGARKU" Oke kali ini Jimin berteriak.

Ia terus berteriak sampai seorang wanita berumur memasuki halaman rumah keluarga Park. Jimin masih belum menyadari kehadiran wanita itu.
"Permisi, anda mencari Tuan Park dan Nyonya Park? " Tanya wanita itu tiba-tiba mengagetkan Jimin.

Into Your Arms (Jikook/Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang