Sinar cerah dari sang mentari menyinari dengan indahnya tubuh seorang model yang melakukan pemotretan di alam terbuka. Semilir angin pagi menerpa helaian rambut blondenya yang jika dilihat sangat halus. Alam terbuka nan hijau membentang berpadu pas dengan sang model."Oke, always good Jimin.." Ucap Namjoon dengan ekspresi puasnya akan hasil pemotretan kali ini.
Well, ia salah satu fotografer yang beruntung menjadi fotografer Jimin yang notabenenya tidak terlalu perlu di beri arahan, selalu membantunya memberi saran serta masukkan. Dan ia bersyukur pada NoeJ Company memberikan fotografer untuk 1 model saja.
Usai pemotretan yang tidak perlu memerlukan waktu yang lama, sang model aka Jimin terlihat membungkuk guna berterima kasih dan selanjutnya ia pamit menuju sebuah mobil hitam yang terlihat terparkir di barisan mobil staff.
"Maaf membuatmu lama menunggu .." Ucap sang model usai menutup pintu mobil.
"No problem baby.."
Badan Jimin mendadak ditarik lembut merapat ke arah sosok lain yang kini duduk kursi kemudi.
Cup
Jimin yang tak siap dengan ciuman itu pun sontak mundur dengan wajah yang memerah malu. Sedangkan sosok yang menciumnya tiba-tiba hanya tersenyum.
"Jungkook..." Desis Jimin pelan karena terkejut, malu dan sedikit kesal.
Sosok yang bersama Jimin, yang menciumnya barusan dan yang menunggu selesainya kegiatan sang model adalah Jeon Jungkook. Setelah kejadian saat makan malam yang sebelumnya keduanya resmi menjadi sepasang kekasih.
3 bulan sudah Jimin menjadi kekasih anak dari atasan nya tempat ia bekerja, tentu dilaluinya dengan sedikit berat mengingat yang menjadi kekasihnya ini seorang yang berpengaruh di negaranya dan dari dirinya sendiri juga sebagai model yang dikenal dan memiliki fans diluar sana.
Namun terlepas dari itu Jimin merasa bahagia, karena Jungkook dengan semua tindakannya selalu membuat Jimin merasa nyaman. Dari yang Jimin dengar dan baca dari artikel kekasihnya ini terkenal dengan sikap dingin dan cueknya namun selama Jimin bersama dengan Jungkook sikap pria Jeon ini yang ia sarakan adalah hangat dan penuh perhatian. Entahlah mungkin pikir Jimin sikap Jungkook akan berubah jika pada orang tertentu saja.
Hubungan keduanya hingga saat ini masih belum di ketahui publik. Jungkook sendiri tak menjadi masalah jika hubungan keduanya di publikasikan atau tidak, baginya selama itu membuat Jimin nyaman ia akan mengikuti saja.
"Sudah sarapan?" Tanya Jimin
Jungkook menggeleng pelan, tatapannya tak lepas melihat semua gerak-gerik Jimin yang dimata Jungkook itu indah. Semua yang Jimin lakukan seperti ada mantra menarik yang sayang untuk dilewatkannya.
"Aku mau masakkan mu.." Ucap Jungkook dengan sedikit terdengar nada manja disana.
Hal lain yang tak bisa dilewatkan adalah mencicipi masakan buatan Jimin yang nikmat dan Jungkook merasakan rasa masakan Bundanya disana. Pertama kali saat Jimin memberinya bekal makanan disitu Jungkook langsung menyadari betapa berungtung nya ia memiliki kekasih yang baik luar dalam dan jago dalam memasak. Setelahnya hingga saat ini Jungkook jarang makan di restoran kecuali jika dengan client kerja itupun untuk kepentingan pekerjaan. Di restoran saja Jungkook tipe pemilih dalam memilih makanan dan minuman yang ia konsumsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into Your Arms (Jikook/Kookmin)
RandomJIKOOK HERE!!! - JK : Top - JM : Btm "Apa yang kau buat hingga aku jadi seperti ini Jimin?" Bisik Jungkook dengan nada rendah dan sedikit menghembuskan nafasnya di telinga Jimin. "Entahlah" Jawab Jimin, menatap sayu mata Jungkook yang juga tengah me...