[°×°____„ Beban „____°×°]

2.1K 403 71
                                    

Sekarang adalah waktunya
membuka lembaran baru,
ya benar. Hari ini adalah
hari kedua setelah [name]
mendapatkan kiriman cuan
dan mengajak rindo serta
kakucho berbelanja

sebagai hukuman karna
membuat [name] khawatir,
semua alat elektronik yang
diatas namai oleh seorang
Haitani rindo untuk satu
hari kedepan telah disita

alhasil, malam ini rindo
benar benar seperti mayad
hidup sejak tadi pagi

"salah lu sendiri pura pura
pingsan kemaren " ucap ran
guna mengibarkan sebuah
bendera perang

"bodo, kak [name] ga asik.
ga bisa diprank, baperan
lagi orangnya " jawab rindo
ketus serta kesal kala mengi
ngat akan perkataan [name]
tadi pagi

"p mksd " ujar ran, koko dan
mikey bersamaan

Sadar akan respon ketiganya,
rindo memundurkan kepalanya
dan menyipitkan matanya heran

"lu ngapa sih? Kena pelet y? "
tanya rindo

hening, ketiga bocah yang
sudah terkena pelet mba
[name] terus menerus
menatap rindo sinis serta
tak suka

sedangkan kakucho dan sanzu
hanya bisa menonton perteng
karan keempatnya

"dih serem anying " bisik rindo
dan mengalihkan pandangannya
pada layar televisi

sepersekon kemudian, suara
ketukan pintu tengah mengge
legar ditengah tengah heningnya
suasana rumah

"tamu? " -ran

"maling? " -mikey

"Gembel? " -koko

"heh, bisa positip dikit
gasih? Paling itu abang
ojol " ujar rindo yang
berusaha mematahkan
tuduhan teman temannya
tentang orang yang
mengetuk pintu rumah
mereka

dug

dug

dug

"syalan si markonah "

Tak lama setelah terdengar
suara hentakan kaki yang
arahnya dari tangga, terdengar
lah suara [name] yang tengah
mencibir markonah dengan
nada yang sangat amat kesal

Brak

"ngapain lu!? " bentak [name]
pada tamu rumahnya

"yuhu bestai, kangen y? <3 "
ucap markonah dengan wajah
yang benar benar tampak tak
bersalah

"giliran gw ada cuan aja lu
kesini, kemaren kemaren
kemana lu!? " bentak [name]
lagi, sepertinya gadis ini benar
benar marah🗿

"yuhu ganteng~ lama ga
ketemu ya~ " sapa markonah
pada para bocah

"Dia nyapa? " bisik mikey

"ngga, dia lebih keliatan
ngancem " ujar sanzu serta
jaga jaga akan situasi yang
akan datang

"ga menerima orang pinggiran,
bye " ucap [name] sebelum
kembali menutup pintu utama
rumah dengan paksa

"heh kan gw kemaren kemaren
Keluar kota bego! " seru markonah
dari arah jendela

"lu yakin dia waras? " bisik koko

"gw lebih yakin dia sakit
jiwa " balas rindo

"iya sih, mirip " ujar mikey
membenarkan

"Dih ya bodo amat, salah lu
sendiri ga pamit! " seru [name]
penuh emosi

dan selama beberapa saat,
[name] dan markonah tetap
beradu mulut dengan bocah
bocah bonten sebagai penon
tonnya

𝘽𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣 𝘾𝙝𝙞𝙡𝙙𝙧𝙚𝙣 || [Tᴏᴋʏᴏ ʀᴇᴠᴇɴɢᴇʀs × Rᴇᴀᴅᴇʀs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang