[•×•]____,, Sanzu kenapa? ,,____[•×•]

1.5K 295 12
                                    

Dikeesokan paginya, [name] bangun
dijam biasanya. Namun yang membuat
nya berbeda adalah penemuan sanzu
yang tengah ketiduran disofa depan
televisi?

'dia ini pulang jam berapa sih sampe
tidur didepan televisi? ' pikir [name]

niatnya memang tidak ingin membangun
kan sanzu, namun saat dia bolak balik
dari ruangan satu keruangan lainnya
selalu bertemu sanzu. Alhasil dia
membangunkan sanzu walau sedikit
tidak tega

"Zu? Kalo masih ngantuk pindah
kekamar aja, tidur disini ga baik "
ujar [name] mengguncang tubuh
sanzu pelan

"lima menit " gumam sanzu membalik
kan tubuh

'aih, ga beda jauh sama mikey juga
ni anak ' pikir [name]

Yasudahlah pikir [name], lagian
nanti sanzu akan bangun sendiri
kala waktu berangkat sekolah
datang

namun [name] sedikit terkejut saat
melihat meja yang ada dihadapan
sofa diruang televisi, 'dia!? Minjem
buku kimia!? Ini kan pelajaran
SMA!? sial, gw insecure ' pikirnya

'tapi emang mungkin ya anak
SMP malah belajar pelajaran
anak SMA? ' pikirnya, karna
memang tampak berantakan
jadi terpaksa [name] memberes
kan buku buku yang berceceran
tersebut

Beberapa menit kemudian, markonah
pun bangun. Si babu malah bangunnya
kesiangan coba?

"[name]? Ngapain? " ujar markonah
heran, byasalah nyawanya masih
seperempat

"berak, lu liat gw lagi ngapain ogeb!? "
ujar [name] kesal, sudah jelas jelas
dirinya ini tengah kesusahan membawa
tumpukan buku kimia setebal dosa
markonah. Dan bisa bisanya markonah
malah bertanya dirinya sedang apa!?

impresip

"ohh, yaudh gw mau kedapur aja.
Bagi tugas kan? " ujar markonah
dan meninggalkan [name] menuju
dapur

"sialan lu! " geram [name], terpaksa
lagi dirinya harus membawa tumpukan
buku itu menuju meja kamar bocil
bocil berada. Karna bagaimana pun juga,
buku itu sanzu yang bawa

'gila berat bener! Gimana sanzu
bawanya coba!? ' pikir [name]

padahal, sanzu hanya membawanya
sekali jalan. Tidak seperti [name]
yang baru membawa 3 buku saja
sudah kesusahan, padahal masih
ada 5 buku lainnya

selesai dengan buku buku sanzu,
[name] menghela nafas berat
dengan secangkir teh dihadapan
nya. "Lu kenapa susah susah amat
sih bawain buku buku yang dipinjem
sanzu? " ujar markonah

"biar rapih lah, lu ga liat apa
tadi ruangan itu kaya ruangan
kerja orang kantoran. Ga rapih
banget " ujar [name] ngos ngosan

"tapi lu mempersulit diri lu sendiri,
kenapa ga nyuruh sanzu aja pas dia
bangun? " tanya markonah, jika di
pikir pikir lagi. Ada benarnya juga
anak satu itu

"bener sih, cuman ga enak aja.
Lagian kenapa juga sanzu minjem
buku kimia diperpustakaan? Banyak
lagi " ujar [name] penasaran, atau
curiga?

"mungkin ada ujian kali, atau dia
mau ikut lomba " ujar markonah,
masih tidak memperhatikan [name]
karna sibuk memasak

"lu pikir aja dong, masa iya anak
smp belajar kimia? Sejak kapan "
ujar [name]

sedari itu, keduanya tenggelam dalam
pikiran masing masing. Memikirkan
segala kemungkinan yang mungkin
menjadi alasan mengapa sanzu giat
belajar kimia

"ngghh... " lenguhan kecil tersebut
berhasil menyita perhatian [name]
dan markonah

"loh!? Buku kimianya kemana!! " ujar
nya panik, nampaknya seperti dugaan.
sanzu akan panik jikalau dia bangun
yang pertama dia lihat bukan bukunya

"ada dikamar, kakak pindahin tadi "
ujar [name] membuat sanzu terpelongo

"kok kakak udah bangun? " ujar
sanzu bingung, "kan kakak emang
sering bangun pagi, kamu ga sadar
ya? " Ujar [name]

"Bukan ga sadar sih, cuman males
nyadarin aja " ujar sanzu dan beranjak
dari sofa

melihat sanzu yang langsung berjalan
menuju kamar kelima bocil berada,
[name] lamgsung menghentikan
langkah sanzu dan memintanya untuk
mendekat

"sanzu akhir akhir ini sering ke
perpustakaan ya? Belajar buat
ulangan? Atau apa zu? " ujar [name]
membuka topik

"belajar, kan bentar lagi semester "
ujar sanzu, "tapi kok yang dibawa
pulang buku pelajaran kimia? "
tanya [name] lagi

sanzu terdiam, bola matanya juga
menampakkan bahwa dia tengah
gelisah(?) Itu semakin membuat
[name] yakin, kalau sanzu sedang
menyembunyikan sesuatu

"kok diem? " ujar [name] membuat
sanzu semakin kalang kabut, "disuruh
pak diego, katanya ulangan mtk ada
sedikit pelajaran kimianya " ujar
sanzu

"Ya ga salah sih, guru satu itu emang
rada rada " ujar markonah yang
membuat hati sanzu semringah
mendengarnya

"masa sih? Gw baru sadar deh, yaudah
kamu mandi aja dulu " ujar [name],
"hah...?? Masa harus aku yang pertama
mandi sih? Kan biasanya kakucho! "
bantah sanzu

"jujurly aja sih kak, aku masih
ngantuk " ujar sanzu dan berjalan
sempoyongan menuju tangga

"mandi zu, nanti bukunya kakak
bakar aja " ujar [name] yang
langsung dituruti oleh sanzu

________________

"Yuhu kawand, gimana? Udah banyak
yang jadi belum? Banyak pesenan nih "
ujar kokonoi merangkul bahu ringkih
sanzu haruchiyo

risih dengan rangkulannya, sanzu
langsung menepis lengan koko
yang semula bertengger dibahunya

"udah ada beberapa, tapi belum
jadi semua. Lagian tadi pagi
kayanya kak [name] udah curiga "
ujar sanzu melirih

"emang gapapa ya kita berbuat
kaya gini? Kalo kak [name] tau
kan bisa kecewa " ujar kakucho

"lagian kan uangnya juga buat
kak [name] ucho~ santay aja
kali, serahin aja sama babang
koko. Urusan jual beli, kokonoi
ahlinya! " ujar kokonoi

"ngesok lu, lagian kalo urusan
kaya gitu gaada gw juga ga
bakalan lancar selancar lancarnya "
ujar rindou mengsinis, byasa dah
kumat

"lu ga ngeledek gw bisa mati ya!? "
seru kokonoi

"udah udah, terus dimana tuh tempat
si customer nya minta cod? " ujar ran

mikey yang baru bergabung dengan
komplotannya itu membawa peta
yang menunjukkan daerah tokyo dan
sekitarnya, itu akan sangat membantu
pekerjaan mereka kan? Sasuga mikey!

"wah tumben otaknya jalan " ujar
rindou mengecek sang peta, "bukannya
terimakasih lu pedlepop " ujar mikey
mengkesal

"yaudh, karna nanti malem malem
rabu. Kita ganti aja jadi malem
kamis, gimana? " usul kokonoi

"lah kok gitu sih jamal!? " pekik
sanzu tak terima, pasalnya dia
sudah merelakan jam tidurnya
hancur berantakan

"lu gatau ya!? Nanti malem itu
waktunya film annabelle tau ga!?
kasian kita kalo ga liat kembaran
nya si ran main film! " ujar kokonoi
menggebrak meja dengan sangat
keras

"emang ga bisa dibiarin bernafas ni
anak satu " ujar ran menggulung
lengan baju sekolahnya dengan
perasaan geram

karna memang kokonoi harus
mendapat asupan dari sang teman,
lantas personil yang lain hanya
bisa duduk manis sembari melihat
adu mekanik dari keduanya

"biar lah mereka berkelahi, itung
itung latihan buat malem kamis "
ujar mikey memakan taiyaki yang
dia beli

_______________

To be continue

𝘽𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣 𝘾𝙝𝙞𝙡𝙙𝙧𝙚𝙣 || [Tᴏᴋʏᴏ ʀᴇᴠᴇɴɢᴇʀs × Rᴇᴀᴅᴇʀs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang