Pulang

1K 130 12
                                    

Xiao Zhan membungkukkan badan, sambil mengucapkan terima kasih dengan tulus, pada dokter yang sudah memeriksa anaknya.

Xiao Zhan tidak berlebihan, sebab sang dokter yang ternyata seorang perempuan. Tidak memasang tarif  untuk pengobatannya pada Wang Yiyi. Ikatan penggemar dan penulis bagaikan sebuah persahabatan yang solid. Dari membaca tulisan Zhan, sang dokter seperti tersambung dengan sosok penulisnya. Memahami pondasi yang benar dari profesinya sebagai dokter kandungan.

Xiao Zhan bukan orang yang bodoh, yang dengan buta membawa anaknya ke dokter kandungan. Dokter bernama Yuna, adalah satu-satunya yang bisa ia hubungi dalam keadaan darurat. Di saat banyak dokter sedang tutup prakteknya karena hari libur.

Xiao Zhan memapah Yiyi dengan satu tangannya menuju mobil. Sebelah tangan yang lain, menggenggam erat Lily agar tak terlepas darinya.

Dengan hati-hati Zhan membaringkan anak perempuannya di kursi belakang, sekaligus memasangkan sabuk pengaman.

Lily sudah tak sabar, ia duduk sambil memainkan kakinya di depan. Bernyanyi seolah tidak ada yang terjadi.

Xiao Zhan berharap Yibo pulang lebih awal, setidaknya agar bisa memberikan hari liburnya untuk kedua anaknya. Tapi sampai sekarang, Yibo bahkan tak membaca pesan dari Zhan.

.
.

Wang Yiyi tertidur di kursi belakang, dan Wang Lily tertidur di paha Xiao Zhan yang sedang menyetir.

Tak ingin membuat kedua anaknya bangun. Zhan beringsut bangun, tanpa mematikan mesin mobilnya untuk membuka pintu garasi.

Ia membunyikan bel di pintu, ia memanggil satpam yang sedang asyik bermain game di pos depan, dengan telinga tertutup headset.

Dengan tergopoh, pria berseragam hitam itu bangun. Melempar ponsel dan headsetnya ke meja, tak berani menoleh lagi pada barang-barangnya.

Ia mengikuti langkah terburu Zhan, menuju garasi. Dengan isyarat untuk membawa Yiyi ke dalam rumah. Si satpam berambut plontos, menggendong si sulung di bahunya. Sementara Xiao Zhan membawa Lily dalam gendongannya.

Setelah hari penat yang Zhan lalui, ia mengambil inisiatif untuk berendam air hangat dengan iringan musik klasik dilengkapi lilin aromaterapi.

Ia meminta pelayan Somi, yang bertugas memasak dan bersih-bersih untuk menjaga kedua anaknya sementara, jika nanti mereka terbangun.

Sebelum menanggalkan piyama mandi, satu-satunya kain yang melekat di tubuhnya. Xiao Zhan mengambil ponsel untuk mengecek aktif tidaknya sang suami.

Setelah mengembuskan napas kasar, karena tak ada balasan. Xiao Zhan berniat meletakkan ponselnya kembali ke laci.

Ketika tangannya menarik laci, ia melihat buku miliknya yang tak pernah sekalipun ia baca setelah ia selesai menulis. Buku itu masih tersegel, belum ada jejak tangan yang membuka.

Wang Yibo juga tidak begitu menyukai novel fiksi. Ia lebih suka karya-karya ilmiah, biografi dan buku tentang sejarah. Dia memang terlihat membosankan, tapi itulah daya tarik dari seorang Wang Yibo yang membuat Zhan tertawan.

Dua perbedaan bukanlah alasan bagi hati untuk menemukan tambatannya.

Xiao Zhan merobek plastik yang membungkus dengan lekat buku miliknya. Ide yang bagus untuk bersantai di dalam bak mandi air hangat, bersama lilin beraroma lavender, musik klasik, dan novel ciptaan kita sendiri.

Xiao Zhan membuka seutas tali yang melilit pinggangnya. Meletakkan jubah mandi itu di pinggir bathub, dan buku berjudul Dreamer di atasnya.

Ia mencelupkan kedua kakinya di dalam air hangat yang dipenuhi gelembung busa. Xiao Zhan menggelamkan kaki hingga bagian perutnya. Sementara dada dan kepalanya, ia biarkan berada di atas air.

Musik telah diputar, memang tak ada yang bisa mengalahkan symphoni 50 mozart. Dia dan Yibo kadang berdebat, dengan pendirian suaminya yang menyebut mysterious forest milik Chopin adalah yang terbaik.

Xiao Zhan membuka lembar pertama halaman novelnya, ada tanda tangannya sendiri di sana dengan nama pena Lady Wang. Di bagian pengantar, ia mencantumkan nama suaminya sebagai salah satu orang penting yang selalu mendukung karirnya.

Lembar prolog yang berisi tak lebih dari 500 kata, adalah awal dari pikiran Zhan yang terbuka. Karakter tokoh utama pria mirip sekali dengan sifat-sifat Wang Yibo. Mungkin saja itu benar, sebab seorang penulis memiliki satu tokoh favorit yang ingin ia cantumkan dalam fiksi. Seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidupnya di dunia nyata.

Namun, dalam cerita Xiao Zhan tidak mencantumkan karakter yang mirip dengannya. Justru tokoh utama wanita dalam novelnya, adalah wanita antagonis yang biasa kita sebut jalang.

Dalam novelnya Zhan menggebrak istilah antagonis menjadi protagonins. Memberi sugesti dan mengubah mindset pembaca untuk merasakan simpati dan perjuangan seorang perempuan yang biasa disebut pelakor.

Dengan semua latar dan alur yang menguatkan tokoh perempuan itu, pembaca dibimbing untuk memahami perjuangan perempuan itu, termasuk merebut tokoh utama pria yang sudah menjadi suami orang, berikut semua harta dan status sosial yang disandang pria itu.

Mungkin pikiran Zhan tak sepenuhnya benar, dengan apa yang ia duga. Namun, saat ia membaca bagian belakang yang berisi sinopsis ia meninjau kembali, daftar isi yang ada di depan prolog.

Xiao Zhan sendiri tercengang, pikirannya dipenuhi macam praduga. Namun, ia tak bisa mengatakan jika semua ada benarnya. Atau logikanya mencoba berkata bahwa semua itu kebetulan semata.

Ini salah, ini bukan praduga. Ini hanya imajinasi. Tidak mungkin Zhan menulis sesuatu yang berkaitan dengan suaminya.

Mustahil jika ia mengaitkan sebuah fiksi dengan kehidupan nyata. Ia tepis segala prasanka yang ada. Terlalu paranoid jika menyebut tokoh utama pria dalam novel itu, mungkin saja memiliki kisah yang sama dengan Wang Yibo.

Pemikiran yang dangkal.

Ia meletakkan kembali buku itu di atas jubah mandi. Memejamkan mata, berupaya menepis semua imajinasi buruknya. Tentu suaminya tak akan pernah melakukan sesuatu yang akan melukai Zhan. Mereka saling mencintai. Xiao Zhan terlalu mudah terpengaruh, hanya karena sebuah buku yang berisi khayalan yang ia tulis sendiri.

Sampai ingatan masa kecilnya berkelebat dalam pikirannya yang mencoba untuk tetap tenang.

"Li Jiang Heng," gumam Zhan.

Dia mungkin memiliki jawabannya.





Tbc.






Judul ff yang sudah tamat di pdf

1. Sex Paylater 65k (dapat bonus)
2. The book hasnt end 25k
3. Trap the Senator Candidate 50k (dapat bonus)
4. Impotent 45k
5. My Lecturer, My Sex Partner 60k (dapat bonus)
6. Tarzhan xXx 35k
7. Zhanpunsel 10k
8. Pepero Game 5k

List pdf lengkap cek IG Lady Bozhan
Info dan pemesanan pdf hubungi admin zaylotus
Atau hubungi nomor ini
081357926122

The Book Hasn't End(tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang