hai semua! manda kembali dengan cerita baru nih, semoga kalian suka ya :)Jadi ini salah satu dari sekian banyak nya draft cerita yg aku punya dan baru berani publikasi, semoga ini bisa beradaptasi sama ff jaman sekarang deh ya
jangan lupa share ke temen temen kalian dan vomments!
tolong jangan tagih cerita sebelah, belum ada perkembangan sama sekali hahaha ):
Meet our role model, Harry Styles everybody!
Sydney Pov
Mataku menatap diri nya yang terlihat begitu sibuk membereskan barang barang nya sendiri, apa ia benar benar akan secepat itu pergi?
Diri nya terus kesana kemari dengan gerakan begitu cepat, bahkan hentakkan kaki nya terasa sangat kasar menghantam lantai. Pasti dia marah besar, aku tahu itu.
Aku hanya mampu menontonnya dari ujung kasur sambil memeluk kedua kaki ku sendiri. Beberapa menit yang lalu kami baru saja terlibat perdebatan hebat, hingga akhirnya aku memilih untuk menangis karena merasa sudah tidak memiliki kata kata untuk membalas ucapannya.
Rasanya aku benar benar ingin menenggelamkan diriku ke dalam lautan, perasaan mengganjal ku ini selalu membuat suasana menjadi runyam. Bila saja ibu nya tidak mengatakan hal itu, mungkin kami sekarang sedang cuddle di atas kasur hingga pagi di selingi dengan obrolan obrolan ringan.
Aku kembali menangis begitu menyadari bahwa aku berada di suatu kondisi yang membingungkan, aku tidak ingin kehilangan sosok nya sama sekali dari hidupku. Kami bahkan berhasil mempertahankan hubungan ini selama 3 tahun. Meskipun aku harus berpura pura baik baik saja ketika kekasihku di pasangkan dengan beberapa wanita di depan publik.
Kenapa sakit sekali rasanya? Aku hanya menginginkan hubungan kami kembali seperti semula, tanpa memikirkan ucapan manajer dan ibu nya yang terus menuntunku untuk melepaskan diri nya dari genggamanku. Maka dari itu aku terpaksa berbohong padanya kalau aku sudah tidak mencintai nya, bertepatan dengan diri nya yang menyadari aku sering kali melamunkan sesuatu ketika bersama nya.
Padahal, ia hanya ingin mengetahui apa yang menganggu fikiran ku. Tapi lihatlah aku, aku menyakiti lelaki manis itu hingga membuatnya menangisiku. Bahkan diri nya masih sanggup menepikan ego nya dan memintaku berfikir dengan jernih akan pilihan ku.
Sayang nya, kenyataan memaksaku untuk melakukan ini padanya. Aku terpaksa meninggalkannya demi kebaikan diri nya sendiri.
Aku dapat merasakan usapan lembut pada kepala ku yang mana membuatku menengadah dan menemukan wajah lelaki kesayanganku sedang menatapku tanpa ekspresi. Jejak jejak air mataku terlihat begitu kentara saat ini di matanya, namun ia tidak mengatakan apa apa hingga beberapa menit ke depan.
Kemudian ia berjongkok, tangannya meraih tanganku yang mana membuatku terpaksa menurunkan kedua kaki ku.
Helaan nafas nya terdengar di kedua telingaku, bahkan lelaki ini masih tetap mau berkontak fisik denganku yang baru saja menghancurkan hati nya.
"Dengar, mungkin aku belum menemukan alasan sebenarnya kau melakukan ini pada kita. Namun, kau harus selalu ingat bahwa aku akan selalu berusaha tetap ada untukmu, meskipun nanti nya kau sudah memiliki pengganti diriku yang lebih baik." Katanya dengan suara bergetar, hatiku semakin tercabik cabik saat ini juga setelah mendengar penuturannya yang akan selalu berusaha ada untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You [h.s]
FanfictionKetika kau sadar bahwa kau telah menyia-nyiakan seseorang yang sudah tulus mencintaimu, setelah orang tersebut sudah tidak akan pernah kembali ke kehidupanmu. "is it too late to say I love you?" Harry Styles Fanfic by im-manda © copyright by im-m...