haii semua, ini spesial update karena manda ultah😣
Omg aku memasuki kepalada duaa, cant believe i made it until today😔
Btw, masih ada ga sih yg nunggu ini cerita? wkwkwk kyk kuburan oi sepi skali
mulmed ada bayi akuuu<3
Sorry for any typos! Enjoy guyss
Author Pov
Pandemi fase pertama merupakan kloter paling menyulitkan bagi semua kalangan, sekalipun kalangan elit. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa pandemi yang tengah berlangsung ini sangat membawa kerugian yang amat pesat.
Ketika pandemi tengah meledak ledak nya di seluruh dunia, Harry tetap melaksanakan syuting untuk film kedua nya ini. Di beberapa daerah di California Selatan, tepat nya di kota Palm Springs. Oleh sebab proses syuting ini, Love harus berjauhan dengan sang ayah selama hampir kurang lebih 4 bulan penuh.
Terlebih lagi kondisi pandemi belum menunjukkan tanda tanda baik nya, untuk sekedar bepergian ke daerah kota lain harus melewati serangkaian cara yang rumit dan tidak mudah.
Bahkan tim agensi Harry tidak berhasil meloloskan perizinan untuk menerbangkan Love ke Los Angeles, karena ketat nya protokol dan aturan perbatasan yang Amerika miliki semenjak pandemi.
Pagi hari yang cerah di Manhattan bersama beberapa pejalan kaki yang melintas dengan langkah besar besar seakan enggan berlama lama berada di atas trotoar menjadi pemandangan sehari sehari putri pop star kebanggaan seluruh kaum hawa di belahan dunia.
Gadis kecil bermata hijau yang tidak lain adalah putri Harry Styles, oh bahkan jika dunia mengetahui siapa diri nya akan berguncang tanpa henti karena teriakan dan tangis para penggemar sang ayah.
"Mummy?" Panggil bibir kecil nya kepada sang ibu yang tengah di sibukkan dengan catatan kecil berisi coretan algoritma nya
Sydney menoleh, menadapati tubuh putri kecil nya sudah berada di corner window bagaikan singgasana miliknya yang sudah di beri tanda teritorial oleh dirinya sendiri agar orang lain tidak ada yang boleh melewati batas yang ia tandai. "Ada apa sayang?" Tanya Sydney balik, kemudian matanya mencari jam dinding ke segala arah
"Everyone passing by here, don't they get scared of a monster?" Tanyanya lagi
Begitu menemukan jam dinding Sydney membelalakan matanya detik itu juga.Papa mu adalah wujud nyata dari monster, putriku. Celetuk gadis batin Sydney sembari memutar kedua bola mata nya
"Love! Ini sudah jam 9 pagi, ayo kita ganti pakaianmu dengan seragam. Seharusnya ayahmu menghubungi, dasar ayahmu itu!"
Sydney mendelik, rasanya memang salah bila membiarkan Harry yang menjawab pertanyaan pertanyaan aneh Love.Lihat saja, sekarang setiap pagi nya ia akan bergidik ngeri menatap kearah trotoar yang di lewati oleh para pejalan kaki yang telah kembali beraktifitas di luar rumah. Putrinya tetap beranggapan bahwa bila keluar rumah ia akan di celakai monster menyeramkan, sebagaimana penuturan Harry beberapa minggu yang lalu.
"Honey, everything will be alright. Jangan anggap monster yang ayahmu katakan itu benar benar nyata, okay sayang? It just not safe to going out there, especially for you."
Love mengangguk kemudian melompat turun dari sudut jendela, tubuhnya berjalan cepat menuju kamar di ikuti sang ibu yang tidak kalah panik.
Setelah Love siap dengan seragamnya, Sydney mempersiapkan meja khusus milik Love dan juga seperangkat alat alat tulis dengan iPad yang telah di atur dengan zoom meeting yang akan terhubung dengan pengajar di sekolah nya. Sydney mendaftarkan putri nya di salah satu kelas bermain yang berlokasi di New York, hal ini ia lakukan atas persetujuan Harry, karena melihat pesat nya perkembangan Love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You [h.s]
FanfictionKetika kau sadar bahwa kau telah menyia-nyiakan seseorang yang sudah tulus mencintaimu, setelah orang tersebut sudah tidak akan pernah kembali ke kehidupanmu. "is it too late to say I love you?" Harry Styles Fanfic by im-manda © copyright by im-m...