chapter 16: "she can't chew it!"

82 13 85
                                    


Baca authors note di bawah ya! Thank youu.

Bintang dulu sebelum baca❤

Sydney's Pov

Begitu Harry hilang ke arah kamar mandi, aku melangkahkan kaki ke dapur untuk menata kue kue yang baru ku beli ini sekalian menyeduh coklat panas untukku, Harry dan Jess. Kami sepakat kalau coklat panas sangat cocok untuk menemani makanan manis ini, apapun kondisi dan situasi nya.

Sembari menunggu Harry yang tidak kunjung kembali, aku memutuskan untuk ke kamar. Hanya ada Love tanpa Jess. Oh? Apa gadis itu sudah pulang? Tumben sekali, apa dia akan melewatkan momen menyemil bersama Harry Styles? Mungkin Jess sudah gila bila ini benar.

Tidak ingin memperdulikan Jess, aku menghampiri Love yang masih asik berbicara sendiri dengan boneka di tangannya, kedua tanganku mengangkat tubuh Love dari baby crib milik nya menuju gendonganku.

"Hello, what are you playing Lovely?" tanyaku dengan lembut sembari merapihkan pakaiannya yang agak kusut di bagian leher.

Love mendongak lalu kembali terkikik pada mainannya, aku terkekeh menanggapi hal itu. Aku merebut boneka di genggamannya dengan lembut, menggantikan jariku untuk ia genggam.

Kami berjalan keluar kamarku menuju ruang keluarga, terlihat ada Harry yang sudah kembali dari kamar kecil lalu kini terlihat sibuk memindah mindahkan 2 cangkir dan satu piring sedang berisikan kue yang ku beli tadi.

Kepalanya memutar kearah kami ketika mendengar gumaman Love memasuki telinga nya, lelaki itu merubah air muka nya menjadi sangat bahagia. Ia tersenyum lebar dengan sesekali membuka mulut nya guna meledek putri kami yang masih di gendonganku, Love tertawa geli akan kelakukan Harry di seberang sana. Ia yang tidak sabaran akhirnya memilih untuk mendekat dan menggenggam kedua pergelangan putri nya yang terasa seperti paha ayam Kentucky itu, sesekali Harry meggoyangkan atau bahkan hanya sekedar merems remas nya gemas. 

Love tentu saja menyukai hal itu, buktinya ia sudah menepuk nepuk tubuh nya sendiri tanda bahwa ia sangat kegirangan dengan kelakukan jahil ayah nya. kurasa hanya Love yang suka di ledek dan di jahili oleh ayah nya sendiri, tidak jarang ia akan menjadi objek bagi Harry untuk pamer tentang apa saja yang bahkan anak itu belum mengerti.

"Lovey, lovey, loveeeeeeeeeeyyy!" Harry menggumamkan nama nya di hadapan perut Love hingga putriku terkikik, tidak jarang wajah Harry justru mengenai dadaku ketika ia menggeleng-gelengkan wajah nya ke kanan dan kiri.

"Harry hentikan, kau mengenai dadaku! Apa kau sengaja?!" omelku tidak terima, Harry terkekeh jahat di hadapanku. Dan dengan mengejutkannya ia malah memalingkan wajah nya dari perut Love ke arah wajahku dan memangkas jarak di antara kami.

Dengan gerakan cepat aku langsung memutar tubuh ku hingga yang Harry sentuh dengan bibir nya hanya lah bahuku yang terbalut gaun piyamaku. Ku dengar suara nya yang mengerang frustasi, lain denganku yang berusaha menetralisir degupan jantung yang ia sebabkan barusan.

Begitu suasana sudah tidak secanggung tadi, Harry memberi tahu kalau Jess tiba tiba saja harus pulang ke apartemen karena kekasih nya di larikan ke unit gawat darurat. "Oh kenapa aku tidak bertemu dengannya ya?" gumam ku pada diri sendiri

"Ia mengatakan kau baru saja pergi 5 menit yang lalu, ketika aku sampai. Kebetulan sekali aku memang ingin kemari, jadi ia tidak perlu repot repot untuk mencarimu yang dengan aneh nya tidak membawa ponsel." Oceh Harry dengan kedua alis yang tertaut, ia tampak marah jika seperti itu.

Aku membalas nya dengan kedua alis yang naik dan kedua bola mata yang enggan menatap nya, "Kau tau aku tidak ingin di ganggu," balasku nyaris tidak terdengar. Harry menghela nafas nya sebelum kembali menyuapkan Love dengan potongan kecil cannoli nya, degup jantung ku serasa berhenti ketika Love yang terlihat kesulitan saat mengunyah makanan yang Harry berikan.

Loving You [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang