Chapter 11

884 81 15
                                    


"Ya. Aku sangat bersyukur punya teman seperti kalian"
Boboiboy meneteskan satu air mata kebahagiaannya.
Setidaknya untuk saat ini dia masih punya teman. Untuk saat ini.

______________________________________

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







1 Bulan kemudian

Sekarang sudah satu bulan semenjak kematian Tok Aba.
Usaha kedai milik Tok Aba masih tetap berjalan, namun bukan hanya Boboiboy, tapi juga teman-temannya ikut membantu mengurusi kedai milik alm. Tok Aba.


Sedangkan Ochobot, dia masih rusak. Boboiboy belum sempat untuk memperbaikinya karena urusan sekolah, kedai, perusahaan alm. Ayahnya, dan juga beberapa pekerjaan kecil.


"Heyy, jawab pertanyaanku!!"
Bentak Boboiboy pada seorang pria tua.
(Astaghfirullah, gak takut kualat nih bocah ya 😑)




"Maafkan aku, aku tidak tau apa-apa"
Pria tua itu sangat ketakutan. Tangannya diikat dibelakang kursi kakinya pun juga diikat oleh Boboiboy.

Yang membuatnya sangat takut adalah mata semerah darah itu, mata yang sangat tajam, membuat semua orang bergetar ketakutan saat melihatnya.

"Lalu kenapa kau mengikutiku hah. Apa kau pikir aku tidak tau? Saat aku berada di sekolah, saat aku berada di kedai, saat aku berada di kantor, dan juga dua Minggu lalu saat aku sedang menonton pertandingan bola adik dari gadisku, kau ada disana juga kan"
Ucap Boboiboy dengan suara yang sangat keras. Tidak hanya pria tua itu, bahkan anak buah Boboiboy yang ada disana juga menjadi takut.





Flashback


"Totoitoy, apa kau siap?"
Hari ini adalah hari dimana pertandingan bola antara kelas Totoitoy dan lawannya bertanding.

Sudah ada Boboiboy, Gopal, Fang dan tentu saja Ying. Mereka sedang ada di depan rumah Makcik Wawa. persiapan sangat matang, bahkan persiapan sudah dimulai sejak selesai sholat Subuh tadi.
Ying dan Yaya menata rambut Totoitoy, sedangkan Boboiboy dan Fang sedang menyusun strategi untuk mengalahkan lawan, dan Gopal bersama Makcik Wawa menyiapkan bekal makanan untuk mereka semua.



"Tentu saja sudah" Jawab Totoitoy dengan bersemangat.

"Baiklah kalau begitu, ayo anak-anak kita berangkat"
Mereka semua masuk kedalam mobil Makcik Wawa. Totoitoy duduk didepan bersama Ibunya. Yaya dan Ying duduk di jok belakang, sedangkan Fang, Boboiboy dan Gopal duduk di jok paling belakang.

Sekitar sepuluh menit, akhirnya mereka sampai di sekolah Totoitoy. Disana sangat ramai dan tentu saja ada pedagang yang berjualan.
(Kang dagang emang gak pernah ketinggalan ya 😌)

"Ying, disana ada yang jualan gula kapas, ayo kita beli" Dengan rasa tidak bersalah dan muka yang mintak ditabok, Fang langsung menarik lengan Ying saat melihat pedagang gula kapas.

Sisi Yang Lain [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang