ं..... Tension

211 32 11
                                    

Do I know you

.
.

Sudah lama sekali sejak terakhir San mendengar nama itu, nama seseorang yang pernah sangat dipujanya.

"Yunho."

"Ya?" San yang tidak fokus dengan pembicaraan antara Hongjoong dan dirinya sendiri seketika mendongak ketika satu nama itu muncul.

"Kau sedang memikirkan apa? Ayah minta kau menemui Yunho, bawa dia kesini." Jelas Hongjoong lagi.

"Untuk?" San mengernyitkan alisnya.

"Memberi hadiah pada Seonghwa."

"Hah?" Bukannya tercerahkan, tapi San malah semakin kebingungan.

"Sepertinya kau lelah, kembali saja ke kamarmu." Sebelum San dapat merespon, Hongjoong sudah lebih dulu beranjak dari kursinya, meninggalkan aula.

"Apa sih." San yang dipenuhi tanda tanya merutuk sendiri kemudian mengikuti Hongjoong meninggalkan aula.

.
.

Seonghwa baru tahu, ternyata iblis juga menyukai musik. Dia tidak hentinya tersenyum mendengar sang pangeran bungsu yang menyanyi untuk membunuh rasa bosan mereka yang harus terus di kamar. Suara Jongho merdu, lembut masuk ke dalam indra pendengarannya.

Jongho menyelesaikan satu lagu lalu Seonghwa otomatis bertepuk tangan semangat, matanya yang bulat berbinar, menggemaskan di mata Jongho maka dia ikut tertawa.

"Aku tidak tahu iblis juga senang dengan musik semacam itu?"

"Memang kebanyakan tidak, aku terlalu sering pergi ke dunia manusia, mendengar lagu, jadi aku terpengaruh."

"Ah iya, benar. Aku juga sering pergi kesana, tapi yang kudengar hanya lagu-lagu rohani." Seonghwa sedikit cemberut yang malah ditanggapi Jongho dengan tawa keras.

"Kau hanya pergi ke gereja, kuil, dan tempat suci lainnya. Ya jelas saja yang kau dengar hanya lagu-lagu pemujaan."

"Benar juga, tapi tidak apa, aku bisa memintamu bernyanyi jika ingin dengar yang lainnya." Senyum cerah Seonghwa tampilkan.

"Waw sangat percaya diri, memangnya aku mau menyanyi lagi untukmu?" Tanya Jongho dengan pandangan memicing bermaksud menggoda pasangan ayahnya itu.

"Tentu saja kau mau." Kedua orang yang tengah bercakap otomatis menoleh ketika mendengar suara lain.

"Ah Ayah jangan ikut campur." Protes Jongho langsung. "Aku tidak bisa bersenang-senang kalau kau ancam terus."

Seonghwa yang sedari tadi ceria kini diam, niat iseng Jongho juga tidak cukup untuk menarik perhatiannya, kedua manik jernihnya hanya menatap Hongjoong gundah.

"Sudah kau keluar saja." Usir Hongjoong tidak peduli.

"Seonghwa, aku keluar. Baik-baik ya dengan iblis ini." Jongho keluar setelah pamit pada Seonghwa yang hanya membalasnya dengan anggukan berat.

"Aku merindukanmu." Hongjoong mendekat pada tubuh Seonghwa yang duduk bersila di ujung kasur, satu lengannya mendarat pada pundak sementara yang lainnya mengelus sisi wajah Seonghwa.

Satu kecupan singkat menyapa ranum kering Seonghwa. Hongjoong tersenyum, menatap manik Seonghwa sekilas sebelum kembali meraup bibirnya, melumatnya lembut.

"Kau tidak seperti biasanya. Kenapa?" Melepas tautannya, Hongjong lalu bertanya merasakan orang di dekapannya hanya diam saja.

"Tidak." Seonghwa menggeleng kecil kemudian ganti menjadi yang pertama menginisiasi ciuman mereka.

Kedua kelopak Seonghwa memejam ketika Hongjoong membalas dan penuh gairah mencumbu.

Waktu selanjutnya tubuh Seonghwa telah terbaring di kasur dengan Hongjoong di atasnya. Jalinan mulut mereka tidak pernah lepas, malah semakin dalam dengan semakin naiknya bara hasrat di antara keduanya. Terus berbagi dan menikmati labium satu sama lain intens.

Penerangan di kamar itu merembet meredup lalu mati total, hanya menyisakan dua buah lilin yang masih tersulut api. Di bawah temaram oranye, telapak kasar Hongjoong menyentuh setiap bagian Seonghwa, membawa desiran nikmat yang membuat Seonghwa bergerak gusar. Lenguhan dan desahan terus keluar dari kotak suara Seonghwa, membakar suasana seiring gairahnya terpuaskan.

Malam itu penyatuan kembali terjadi demi memenuhi nafsu sang raja iblis yang telah memuncak. Sementara si malaikat jatuh tidak sedikitpun menolak meski paham akan perasaannya yang masih ambigu.

.
.


Halooo hehe, ini draft sudah dari dua tahun lalu. Aku baca lagi kok suka, tapi mau lanjutin stuck. Jadi ini aja dulu, kalau ada yang baca sih. Bakal lanjut lagi atau engga kurang, semoga nanti ada waktunya 😔😞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ˈdevəl | Joonghwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang