Arzio, anak terakhir yang paling disayang sama kedua orang tuanya, Zio panggilannya. Zio suka banget ngikutin kakaknya kemana-mana sewaktu kecil. Sampai ia masuk sekolah menengah pertama pun ia masih saja mengikuti sang kakak.
Zio sayang banget sama kakaknya, Vio. Tapi kadang Zio suka bingung, kenapa di waktu-waktu tertentu kakaknya seolah-olah mengabaikannya. Selalu cuek saat Zio sedang mengajaknya bermain bersama. Zio bingung gimana caranya bertanya tentang keadaan kakaknya sendiri.
Arzio sekarang bersekolah di SMP 127, dan menginjak kelas 9. Sebentar lagi ia akan memasuki SMA dan ia berencana masuk ke sekolah yang sama dengan sang kakak.
"Kak Vio!!" Sapanya pada Vio yang baru saja pulang dari bimbelnya.
Vio tersenyum kemudian menghampiri sang adik "iya Zio kenapa? Zio udah makan?"
Zio menggeleng pelan "belum kak, kakak udah makan?"
Vio juga ikut menggelengkan kepalanya "belum juga, Zio mau makan apa? Biar kakak bikinin"
Zio terlihat berpikir dengan menatap kearah langit-langit ruang tamu mereka.
"Hmm, apa aja deh asal kak Vio yang buat!" Ucapnya dengan semangat.
Vio mengangguk paham, ia kemudian berdiri dan langsung berjalan ke arah dapur dengan seragam sekolah yang masih terpasang pada tubuhnya.
Beginilah Vio pada Zio, selalu menuruti kemauan sang adik, Vio sayang banget sama Zio. Begitupun dengan Zio. Dimata Vio, Zio selamanya akan menjadi adik kecilnya.
°°°°°
"Kakak" Zio membuka pintu kamar kakaknya kemudian menyembulkan sedikit kepalanya kedalam.
Vio yang sedang menyiapkan buku untuk pelajaran besok itupun langsung menoleh ke arah Zio.
"Sini masuk" ucap Vio santai.
Zio masuk dan duduk di ranjang milik kakaknya yang dulunya adalah miliknya. Beberapa menit ia memperhatikan isi kamarnya yang sudah berganti pemiliknya.
"Kenapa Zi?"
Zio menatap kakaknya, kemudian tersenyum. "Kakak apa gak mau ajarin Zio? Zio mau masuk sekolahnya kakak loh nanti kalo udah lulus!"
Viona mendekatkan kursi belajarnya pada Zio "mau diajarin apa emang? Bukannya Zio udah pinter ya?"
Zio menggaruk tengkuknya yang gak gatal itu. "Hehe iyasih, Zio cuma pengen aja gituu diajarin sama kakak, pengen sekalian ngobrol-ngobrol aja sama kakak"
Viona tersentak, ia kaget dengan perkataan adiknya yang ingin sekedar ngobrol dengannya.
"Zio kalo mau ngobrol tinggal ke kamar kakak aja, gak usah sungkan. Okey?" Vio mengusap pucuk rambut Zio dengan lembut.
"Kakak"
"Hmm?"
"Zio sayang banget sama kakak" ucapnya malu-malu kemudian ia menundukkan kepalanya.
Viona tertawa pelan kemudian berdiri dan duduk di samping sang adik dan memeluknya sambil mengelus punggung besar sang adik.
'Gak kerasa, Zio udah sebesar ini ternyata' batin Viona.
.
.
.
To be continuedBaby Ji gemoy banget gakuat🥲🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
STUDY MATE | HUANG RENJUN
FanfictionRendy, murid terpintar satu angkatan. Dikenal dingin dan juga cuek. Ia secara tidak sengaja dipertemukan oleh Viona yang sangat ceria dan banyak bicara. Kira-kira Rendy bisa akrab gak ya ke Viona? . All picture from pinterest🥰