Rendy pulang kerumah dengan perasaan campur aduk, ia masih kesal karena guru bimbelnya yang seakan tak memberinya kesempatan untuk menjawab pertanyaan, ia juga kesal dengan sikap Viona padanya, seakan menantangnya.
Rendy memarkirkan mobilnya di garasi kemudian ia masuk kedalam rumahnya. Ia sudah disambut oleh mamahnya yang membukakan pintu.
"Mandi dulu, ganti baju, baru makan malam ya nak" ucap mamahnya lembut sembari menggiring anak laki-lakinya itu masuk kedalam rumah.
Rendy mengangguk, ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Membaringkan tubuhnya ke ranjang dalam sekali hempasan. Hari yang cukup melelahkan pikirnya.
"Mamah masak ayam kecap ren, kesukaan kamu nih" mamah Rendy menyendokkan nasi lalu dimasukkan kedalam piring Rendy.
"Makasih mah" balas Rendy kemudian ia mulai menyendok sendiri potongan ayam lalu menaruhnya di piring.
"Mah tolong ambilin punya papah ya, papah ganti baju sebentar" itu suara papahnya Rendy yang baru aja pulang dari kantor.
Rendy mulai memakan salah satu menu favoritnya dengan lahap, sampai gak sadar kalau papahnya sudah duduk dan ikut makan malam bersama.
"Laper banget kayaknya kamu ren?" Ucap papahnya Rendy yang memperhatikan anaknya makan dengan lahap.
"Capek banget ya ren di sekolah? Apa di tempet bimbel? Atau kamu mau les privat kayak dulu aja dirumah?" Sahut mamah.
Rendy tersedak, mamahnya dengan cepat menuangkan air mineral pada gelas Rendy.
"Rendy gakpapa mah, pah. Cuma emang laper aja, gausah cariin guru buat les privat, kan Rendy juga udah belajar di tempat bimbel"
Bisa frustasi Rendy kalau sampai mamahnya memanggil guru untuk les privat dirumahnya, Rendy gak bakal bisa keluar untuk main atau sekedar bolos bimbel untuk nongkrong kalo gitu caranya.
Papahnya mengangguk paham, lalu melanjutkan makan malamnya "Oh yaudah kalo gitu ren, lanjut makannya"
°°°°°
Viona sedang duduk di lobby tempat bimbelnya, menunggu ayahnya yang akan menjemputnya. Walaupun kedua orang tuanya terlihat cuek dimata Viona, tapi mereka tetap menyayangi Viona dan gak pernah sedikit pun membedakan kedua anaknya.
"Vio" sapa guru pengajarnya tadi, Damar namanya.
"Eh iya kak!" Sapa balik Viona yang kemudian menggeser sedikit duduknya supaya Damar bisa ikut duduk disana.
"Belum di jemput?" Tanya Damar setelah ia duduk disamping Viona, biasa basa basi.
Viona melirik sekilas jam tangannya "Bentar lagi kayanya nyampe sih kak"
Btw, Damar ini masih kuliah tapi udah semester akhir yang dimana sebentar lagi lulus, biasa lagi skripsian. Maka dari itu Viona memanggilnya 'kakak' karena Damar sendiri yang meminta, terlalu tua banget rasanya kalau harus manggil 'pak'.
"Eh iya makasih loh kak udah nunjuk gue terus tadi! Hahaha gue seneng banget" Viona mengepalkan kedua tangannya ke udara.
Damar menoleh ke arah Viona "Kenapa emangnya? Kok seneng banget?"
"Gue seneng aja liat si Rendy kesel hahaha mukanya lucu banget, gue kesel sih, lagian sombong amat jadi orang" keluh Viona dengan semangat menceritakan keburukan Rendy di depan Damar.
Damar tersenyum, lucu Viona ini.
"Yah kirain seneng karena gue tunjuk" Damar merespon dengan wajahnya yang sengaja ia buat cemberut.
"Ya seneng jugalah, eh padahal kak Damar liat loh Rendy ngangkat tangan mulu, tapi kok gue terus yang dikasih jawab?" Tanya Viona yang sebenernya juga penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
STUDY MATE | HUANG RENJUN
FanficRendy, murid terpintar satu angkatan. Dikenal dingin dan juga cuek. Ia secara tidak sengaja dipertemukan oleh Viona yang sangat ceria dan banyak bicara. Kira-kira Rendy bisa akrab gak ya ke Viona? . All picture from pinterest🥰