Penerimaan, San

319 9 4
                                    

Sampai sore ini, San, aku sempat mikir: "kok bisa ya aku gak punya cowok? Kok bisa ya gak ada satu pun orang yang mau membersamaiku? Kenapa aku sendirian sih? Kenapa aku gak bisa kayak homo homo lain, yang seenggaknya pernah memiliki pasangan dalam hidup mereka? Yang seenggaknya ada satu orang yang bisa benar benar mencintainya?"

Karena gak kuat merasakan sepi yang merajam dan tetiba terekam lagi kilas balik tentangmu begitu saja, ya sudah ... aku pun tidur. Pulas sekali. Mungkin lelah mental lebih berat ketimbang lelah fisik belaka.

Dan saat bangun, aku temukan satu jawaban, San. Aku sangat bersemangat tentangnya.

Aku malah menanyakan pertanyaan baru terhadap diriku sendiri yang membuatku akhirnya sadar:

"Hey, kenapa harus sama dengan orang lain? Kenapa gak hidup aja, jalani hari demi hari dengan terus bergerak? Terus melakukan sesuatu? Kenapa harus selalu sibuk menyamaratakan hidupmu dengan hidup yang dimiliki orang lain?

Hey, stop stop! Stop berandai andai kalau kamu nanti bakal punya. Kalau sudah tiba waktunya, akan ada orang yang akhirnya mencintaimu jua. Kalau nanti akan ada orang yang bisa hidup denganmu dan mencintaimu.

Harapan seperti itu justru akan menjebaknmu dengan pertanyaan baru: lantas kapan? Kenapa sampai sekarang belum ada juga?

Alih alih berharap akan ada orang yang bisa mencintaimu, mulai hari ini: cukupkanlah diriku meski aku dengan diriku sendiri. Hidup, menulis, berbicara dengan manusia manusia yang ditemui, pulang ke rumah, istirahat, nonton film atau baca buku, dan sudah. Ulang lagi. Terus begitu.

Kita gak tahu kapan kita mati. Daripada mati dengan terus menenteng harap dan khayal yang menyakiti diri, alangkah lebih baik untuk menerima saja kesendirian ini sebagai sesuatu yang spesial.

Lagipula, kita gak selalu sendirian kok. Kita gak selalu kesepian. Hidup akan terus memperkenalkanmu dengan kebaruan, termasuk orang orang baru yang bisa kau ajak bicara. Kau ajak berbagi. Meski bukan dalam artian bisa kau ajak tidur dan tinggal bersama."


Dan demi semua penerimaan ini, San, aku akhirnya belajar hal baru lagi; garis hidup ini tidak akan pernah bisa menyakiti orang orang yang gak memusingkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang