Tipu Daya Pikiran Sendiri

807 33 4
                                    

Selamat pagi, hai kamu yang di sana, yang entah sedang melakukan apa bersama ciptaan-ciptaan Tuhan yang tak kasat mata. Sudah dua tahun lebih sejak kepergianmu, aku bertanya-tanya dan mulai terpikir, apakah kamu bertemu dengan adik kandungku di sana?

Ya, aku lupa memberitahumu bahwa adik kandungku sudah berada di sana lebih dulu, San. Selamat dari kekacauan hidup, kesusahan hati, kemelaratan pikiran yang dipengaruhi manusia-manusia lain. Padahal saat sudah tahu ilmunya, kita sepenuhnya punya kendali namun sayang seribu sayang, manusia memilih takluk pada nafsu-nafsu serta pikiran buruk mereka yang tak terkendali. Hingga akhirnya emosi menuntun mereka ke arah yang tidak masuk akal.

Coba bayangkan hal kecil ini misalnya. Ada seseorang yang merasa sakit hati karena ditinggalkan begitu saja. Sebelumnya mereka sedekat api dan panasnya, katanya. Tetapi justru tetiba orang itu meninggalkan dia tanpa kata sekaligus menyisakan pertanyaan besar tentang apa yang telah mereka jalani selama ini. Alkisah, orang yang ditinggalkan meraung-raung, sedih berkepanjangan dan mulai merasa dunia tidak adil. Katanya.

Nah, lucu sekali kan San?
Dunia dipenuhi manusia-manusia yang disesatkan pikirannya sendiri. Padahal kalau dia menggunakan pikirannya secara masuk akal, dia akan mendefinisikan kenyataan sederhana bahwa ditinggalkan berarti seperti pesta perpisahan yang bisa terjadi kapan saja. Sebuah logika sederhana bahwa pertemuan manapun, di masa apapun, selalu melahirkan lawannya yakni perpisahan. Ditinggalkan berarti jenis perpisahan yang diawali dengan kepergiannya lebih dulu. Orang-orang waras cukup mendefinisikannya seperti itu dan hidup mereka tenang-tenang saja.

Pikiran kita yang justru menambah-nambah definisi kalau hal itu tidak adil, menyesakkan, sangat menyedihkan. MANA ADA DEFINISI PERPISAHAN SEPERTI ITU? Manusia kadang lucu, abai makna perpisahan sesungguhnya dan malah membumbui dengan makna yang bukan serta sama sekali tak ada hubungannya. Kalau ada manusia merasa menderita, mereka sendirilah yang pertama melukai diri mereka sendiri dengan tipuan pemikiran mereka. Mendefiniskan dengan arti yang tidak match.

Bahagia berarti menghilangkan penderitaan. Seharusnya definisi menjadi sesederhana itu.

Ah entah tulisanku dimengerti atau tidak, semoga manusia-manusia mau lebih bijaksana menghadapi hidup mereka ke depannya.

Auf wiedersehen. Danke.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang