CHAPTER 7: Jus Pewarna

363 38 2
                                    

Song Yu meringkas ingatannya ketika Yue Zhishi pertama kali mengalami alergi, melewati perasaan dan keadaan mentalnya pada saat itu.

Setelah mendengarkan, Yue Zhishi hanya punya satu kesimpulan—bahkan sampai sekarang, Song Yu tetap tidak pernah memberinya makanan enak.

Dia sedikit depresi memikirkan hal itu. Tapi dia tidak mengatakan apapun, berpikir dia akan terlihat kekanak-kanakan jika membahasnya sekarang. Song Yu melihat raut wajahnya dan mengartikan lain; seperti tidak terima Song Yu pernah membuatnya berada dalam bahaya meski secara tidak sengaja.

Jadi mereka berdua tidak meneruskan obrolan.

Gadis di kelasnya penasaran dan mengelilinginya saat dia kembali di siang hari. Kepalanya pusing, jadi dia menjelaskan secara singkat dan tidak mengatakan langsung perihal kematian kedua orang tuanya. Dia hanya mengatakan hubungan keluarganya sangat dekat dengan keluarga Song Yu dan karena itulah dia tinggal dengan Song Yu untuk sementara waktu. Dia tidak sepenuhnya bohong.

Dia sebenarnya tidak berpikir kalau tidak punya orang tua adalah hal yang memalukan. Hanya saja, ketika dia mengatakan yang sebenarnya, semua orang pasti akan menatapnya dengan wajah penuh rasa simpati. Yue Zhishi tidak ingin diperlakukan seperti itu.

Dia menganggap dirinya sebagai orang yang berbahagia dan tidak ingin berubah menjadi anak yang malang di mata orang lain.

Selain rasa penasaran terhadap masalah keluarganya, Yue Zhishi tidak menyangka hal yang merepotkan akan datang——orang-orang yang mengejar Song Yu.

Departemen SMP dan SMA Peiya masing-masing terbagi dalam dua bangunan. Dua bangunan di antaranya terdapat satu koridor yang menghubungkan keduanya di lantai 3. Kebetulan kelasnya dan kelas Song Yu berada dalam bangunan yang saling terhubung, jadi akan lebih mudah untuk mencari seseorang dari departemen SMA ataupun SMP.

Banyak orang yang mengejar Song Yu tidak mendapat balasan darinya, jadi mereka memutuskan untuk mengambil jalan yang sedikit licik——mereka menambahkan QQ Yue Zhishi dan mengambil informasi dari sana. Itu terlihat seperti meminta tolong biasa, tapi sebagian besar orang yang langsung menemui Yue Zhishi di kelas adalah para seniornya. Yue Zhishi tidak tahu bagaimana cara menghadapi mereka.

*salah satu media sosial di China; seperti WeChat.

Sesi belajar malam berakhir pada pukul 9:30. Semua orang menghitung mundur pada detik terakhir hingga bel berbunyi dan buru-buru keluar saat waktunya tiba. Yue Zhishi tidak mengikuti mereka. Sesi belajar malam anak SMA berakhir pada pukul 9:50, jadi dia tetap mengerjakan soal dengan santai. Dia membuang waktu dengan bersiap-siap hingga dia adalah orang terakhir yang meninggalkan ruang.

Dia melakukan hal ini hampir di setiap hari.

Yue Zhishi berhenti saat sampai di koridor. Dia memiringkan kepalanya dan mendongak menatap kelas 3-5 yang berada di lantai 5. Waktu terus berjalan dan Yue Zhishi memutuskan untuk duduk di koridor dan membaca manga. Bel berbunyi pada pukul 9:50, tapi pintu di kelas 3-5 tetap sepi.

Kelas lanjutan di SMA pasti sangat sulit.

Yue Zhishi berakhir pulang sendiri dengan bersepeda. Lin Rong sedang merebus sup merpati herbal china, memenuhi seluruh ruang dengan aroma khas. Si Pomeranian kecil lantas berlari ke arah Yue Zhishi setelah dia membuka pintu. Dia mengangkat anjingnya dan berkata, "Permen Kapas, apa berat badanmu bertambah lagi? Kau sangat berat."

*Permen Kapas adalah nama anjing Pomeranian mereka.

[Terjemahan] Lovely AllergenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang