[Terjemahan] Lovely Allergen

CHAPTER 1: Tahun Sial

Udara setelah diguyur air hujan berbau seperti sehelai daun kapur barus yang terkena lumpur.

Yue Zhishi yang dijadikan bahan injakan oleh kucing berwarna orens untuk melompat ke ranjang, lantas membuka matanya dengan bingung dan terkejut setelah menyadari dia bangun kesiangan.

Sebenarnya dia hanya akan terlambat beberapa kali dalam setahun, sangat disayangkan sebab kali ini terjadi di hari pertama masuk sekolah. Mendengar panggilan Bibi Rong dari lantai bawah, Yue Zhishi buru-buru berikan tanggapan. Kucing itu menginjak perutnya sekali lagi dan terbang turun dari ranjang. Dia dengan cepat membersihkan diri dan mengganti pakaian, meraih tas sekolahnya dan berlari keluar.

"Jam weker tidak bunyi?" Lin Rong dengan tenang menuangkan segelas susu, "Cepatlah sarapan. Daging sapi yang direbus dan dicampur dengan bihun kemarin rasanya cukup enak."

Yue Zhishi sudah berada di depan pintu, dia tidak punya waktu untuk sarapan.

"Aku tidak ada jadwal belajar pagi sebelum upacara pembukaan, jadi lupa mengaktifkan alarm baru. Bibi Rong, di mana Song Yu gege?"

Seekor Pomeranian kecil mengekor di belakang, lalu duduk dengan patuh di atas lantai dan mengawasinya memakai sepatu.

"Kakakmu pergi lebih awal. Bukankah hari ini upacara pembukaan? Sepertinya dia akan bertugas." Lin Rong meletakkan cangkir di tempatnya, menyeka air pada tangannya dan berbalik, "Bukankah pacara pembukaanSMP dan SMA..."

Saat Lin Rong menoleh, Yue Zhishi sudah membuka pintu. Si Pomeranian dengan panik menyakar kakinya untuk mencegahnya pergi.

Lin Rong memanggilnya dengan cemas: "Le Le! Kau tidak bisa melewatkan sarapan!"

Yue Zhishi berlutut dan mengusap kepala anjingnya, memberi kecupan ringan, dan pergi dengan tergesa-gesa, "Aku akan membeli kue beras. Bibi Rong, aku berangkat~"

"Jangan makan sembarangan!"

Setelah meninggalkan rumah, Yue Zhishi bersepeda ke warung sarapan di luar kompleks. Bibi yang biasa berjualan kue beras hari ini tidak terlihat. Sebelumnya, dia sudah mendengar perihal punggungnya yang sakit, jadi sudah mengira beliau akan mengambil waktu istirahat untuk beberapa hari dan memilih untuk membeli dagangannya lebih banyak di kemudian hari. Kedai mie kuah di sebelahnya sangat harum, kau bisa mencium bau jeroan sapi rebus dari kejauhan.

"Le Le, bukankah masih terlalu pagi? Kemarilah dan makan mie terlebih dahulu." Si pemilik kedai menyaring bihun dari panci besar, dan sup panasnya terliat seperti sutra putih yang berkilauan.

"Aku akan terlambat, Paman Chen. Aku akan datang kembali besok!" Yue Zhishi menghentikan sepedanya dan berlari ke toserba. Dia tidak sempat memilih, langsung mengambil sekantong roti, membayarnya, lalu pergi. Ini adalah beberapa makanan ringan yang dapat dimakan Yue Zhishi.

Semalam hujan turun deras. Hujan di kota ini tidak pernah lembut, selalu disertai petir dan guntur hingga membuatnya susah tidur semalaman. Dia ingat pada malam pertama ketika dia tiba di rumah Song Yu. Kala itu juga sedang hujan deras, dan suara guntur seakan tengah merobek langit malam. Begitu suara guntur memasuki telinga, dia berteriak ketakutan, berlari langsung ke kamar Song Yu dan naik ke tempat tidurnya.

Sejak saat itu, secara naluriah dia mulai mengandalkan saudara laki-laki yang tidak memiliki hubungan darah dengannya itu.

Ayah Yue Zhishi, Yue Yi, dan ayah Song Yu, Song Jin adalah teman dekat yang tumbuh besar bersama.

Ayah Yue meninggal lebih awal. Sebelum tinggal di Inggris, Yue Yi hampir menjadi anggota keluarga Song secara tidak resmi. Mereka makan dan tinggal bersama. Yue Yi menyukai olahraga ekstrim. Dia bertemu gadis Inggris bernama Olivia saat melakukan panjat tebing. Keduanya jatuh cinta satu sama lain dan melahirkan Yue Zhishi yang manis. Tetapi waktu bahagia itu terlalu singkat. Sebelas tahun yang lalu, pasangan itu bermain ski di Pegunungan Alpen dan secara tidak sengaja mengalami longsoran salju. Naasnya, tidak ada yang selamat.