🌈 Part 2 Pemandian

445 36 5
                                    

🌈 Baji × Mikey ? (Maybe, haha.)

°

°

°

"Mulai sekarang kau adalah lacurku, Takemitchy."

Setelah mengatakan itu Mikey bergegas menuju pemandian bersama Draken. Hari ini anak-anak Toman mengadakan kumpul-kumpul biasa.

Ketika sampai di sana, beberapa anggota bawah mengucap hormat pada dua orang tertinggi di Toman itu.

"Santai sajalah," Mikey sampai mengibaskan tangannya agar mereka tidak terlalu formal. Kalau begini, rasanya seperti berada dipertemuan penting saja.

"Kau terlambat Mikey," sambut Baji yang tengah berendam bersama petinggi Toman yang lain.

Mikey menghela napas saat memasuki kolam pemandian, "Yah ada orang yang mengacau di Toman. Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja."

Slashhh, Baji menendang air yang membuatnya mengenai Mikey. "Untuk apa kau ke sana kalau kau tidak menghabisinya?" tanya Baji. Dia sudah mendengar kalau orang yang mengacau itu hanya diskors sebulan.

Mucho sebagai Kapten Divisi 5 tidak bisa membiarkan orang yang bersikap tidak sopan pada Ketuanya. "Apa yang kau lakukan Baji?"

Baji menatap Mucho yang kini berada disampingnya.

"Aku?"

"Hanya melakukan ini." Baji mengulangi apa yang dia lakukan pada Mikey. Tanpa merasa dosa sedikit pun ia tersenyum menunjukan giginya.

Smiley yang selalu tersenyum berkata, "Wah, aku mencium bau mayat nih."

Chifuyu yang merasa perang besar akan pecah segera menengahi. Dia mengambil posisi antara Baji dan Mucho lalu membungkukan badan. "Aku meminta maaf untuk Baji-san. Tolong jangan di masukan ke hati. Dia hanya bercanda."

"Chifuyu... apa yang kau lakukan?" tanya Baji dengan nada tak suka.

Mitsuya menggelengkan kepala. Selalu saja ada yang menyulut api. Entah kapan kumpulan ini benar-benar menjadi santai.

"Taka-chan kalau kau pusing, kau boleh bersandar dibahuku," ucap Hakkai melihat reaksi Mitsuya. Dia juga menepuk-nepuk bahu miliknya sendiri yang sudah siap menjadi sandaran.

Mitsuya kembali menggeleng. Tak habis pikir ia, tidak ada yang waras di sini.

"Ahahahaha..." Mikey tiba-tiba tertawa. Hal itulah yang memecahkan suasana tak mengenakan ini. Fokus mereka sekarang tertuju pada Mikey.

"Baji apa kau ingat saat kita kecil dulu? Kau selalu mengajakku bertarung. Tentu saja pertarungan diakhiri dengan kemenanganku. Pada akhirnya aku selalu menendangi bokongmu. Hei, jangan bilang kau sedang balas dendam?" tanya Mikey menelisik.

Baji yang tak terima aibnya dibongkar kembali menendang air pada Mikey. "Berisik! Jangan katakan itu lagi. Urusi saja pacarmu sana. Dia seperti marmut Afrika! Apa kau memberinya jatah yang cukup Mikey?" Baji berupaya mengalihkan pembicaraan.

"Eh kau datang Draken? Aku kira kau tidak ikut ," heran Mitsuya. Biasanya dia selalu bersuara untuk mewakili Mikey. Tapi kali ini dia belum mengucapkan sepatah kata pun.

"Begitulah," jawab Draken hampir tak terdengar.

"Ngomong-ngomong bahumu keren," puji Pachin atas karya yang dibuat Mikey.

Mikey tak terima miliknya diperhatikan sebegitu teliti oleh orang lain. Langsung saja dia memeluk Draken, "Kenchin milikku Pa, jangan memperhatikannya."

Tokyo LovengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang