🌈 Part 6 🔞 Pelampiasan?

534 31 0
                                    

🌈 Baji × Chifuyu

°

°

°

'Huuhhh Huuuhhh'

Chifuyu tidak bisa memalingkan pandangan dari Baji yang sedari tadi meniupi makanannya. Pikirannya salah fokus tatkala bibir kemerahan itu terus bergerak. Belum lagi, minyak yang tertinggal di sana membuat Chifuyu ingin menjilatnya.

"Kau tidak mau makan Chifuyu?" tanya Baji yang menyadari pandangan Chifuyu tak lepas darinya.

Chifuyu segera melihat kearah lain.

"Aku belum lapar."

Sayangnya, perutnya tidak bisa diajak kompromi. Dia berbunyi begitu keras yang membuat Baji mengejeknya, "Kau seperti gadis-gadis yang sedang kencan."

Gelak tawa keluar dari mulut Baji. Belum sempat Chifuyu membalasnya, mulutnya sudah dijejali oleh makanan. "Nah makanlah agar kau cepat besar."

Chifuyu mengunyah dengan kasar dan memberikan tatapan kematian pada Baji. Setelah menyebutnya gadis kini dia diejek cebol.

"Seperti kau pernah berkencan Baji-san," ejek Chifuyu membalas.

Baji menatap Chifuyu sekilas, "Kencan buta," jawabnya singkat yang kemudian kembali melanjutkan makan.

Chifuyu mulai tertarik dengan topik pembicaraan. Apakah ini ada hubungannya dengan apa yang dibicarakan Baji dan Mikey kemarin?

Dengan berusaha menetralkan detak jantungnya, Chifuyu memberanikan diri untuk mendapatkan jawaban demi kepastian hatinya. Mungkin ini akan sedikit menyakitkan, tapi ini lebih baik karena Chifuyu  mendengarnya langsung dari Baji.

"Aku tidak berpikir kau tipe orang yang akan melakukan itu." Chifuyu memulai pembicaraan.

Baji tertawa kecil, "Yah, aku juga tidak. Itu hanya keisengan Emma."

Emma lagi, batin Chifuyu.

Rasa sesak mulai dirasakan Chifuyu. Saat berbicara pun seperti ada sesuatu yang menyekat tenggorokannya. "Sepertinya Emma-san sangat tertarik pada Baji-san ya?"

Baji menghela napas, menghentikan makannya, dan menunjukan wajah sengsara. "Kau melihatnya sendiri bagaimana sikapnya padaku kemarin. Dia selalu meminta hal aneh yang tidak senonoh. Yah, aku juga punya hasrat sendiri yang tidak tahu kapan naluri liar itu akan lepas kendali. Terpaksa aku mengikuti kemauannya. Dia menyuruhku bertemu orang-orang dari aplikasi dating."

"Lalu bagaimana kencannya?"

"Mereka hanya orang aneh yang tidak cocok dengan seleraku. Kebanyakan gadis membuatku seperti orang rakus karena mereka selalu menyisakan makanannya. Kadang aku juga merasa seperti melihat tutorial karena mereka selalu membereskan riasannya.

Emma juga memasangkanku dengan laki-laki. Saat mereka lebih muda dariku mereka seperti tikus yang bisanya hanya mencicit. Saat mereka lebih tua dariku mereka seperti om-om pedofil yang mendapat mangsa empuk." Baji tengah mengadu nasibnya akibat siksaan adik kecilnya.

Chifuyu pun menuju konteks yang membuatnya penasaran. Siapa tahu saingan besarnya ada di sini, bukan Mikey. "Wah berat juga yaa. Lantas adakah hasil bagus dari kencan itu? Seperti orang yang membuat Baji-san tertarik."

Baji menggeleng.

"Tidak. Mereka semua mengesalkan. Aku bahkan pernah membakar rumah om-om gila yang menyekoki ku obat perangsang. Aku tidak akan lupa wajahnya yang menjijikan saat menindihku dan berkata 'Nah sudah mau kan kau sekarang? Kalau kau masih tidak mau, diam saja disitu, dan biarkan aku menggenjotmu'," Baji menyepertikan ucapan lelaki tua itu dengan memonyongkan mulutnya yang membuat Chifuyu tertawa.

Tokyo LovengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang