🌈 Toman member
°
°
°
Pemuda yang biasanya memasang wajah sumringah disetiap keadaan kini tengah menitikan air mata. Satu pemuda lain yang memiliki wajah persis sepertinya menjadi sangat khawatir.
"Sebenarnya kau itu kenapa?!" Pertanyaan ini sudah Angry lontarkan untuk yang kesekian kalinya, membuat Angry naik darah. Wajahnya yang selalu terlihat marah semakin garang saja.
"Hiks...hiks...ahahaha...hiks...hiks...ahahaha...."
Inilah yang membuat orang-orang bingung. Smiley menangis sekaligus tertawa, mungkin dia ingin mempertahankan namanya? Entahlah.
"Cerita dulu yang benar Smiley, kami akan mendengarkannya," pinta Pehyan. Sedari tadi dia yang menuntut penjelasan dari Smiley dengan baik-baik. Sanzu yang berada disebelahnya hanya memperhatikan saja. Sementara Angry yang pada dasarnya suka marah-marah malah memperkeruh suasana.
Isakan dan tawa Smiley semakin kencang membuat Angry menjadi marah pada Pehyan. "Oi Peh! Kau apakan kakakku hah?! Lihat dia makin parah! Kau mau aku pukul?!"
"A-apa maksudmu? Aku bertanya baik-baik kok, bukannya kau yang memperburuk keadaan Smiley? Dari tadi kau terus berteriak dan membentaknya," Pehyan membela dirinya, dia tak mau disalahkan. Lagipula dia memang tidak salah.
"Sanzu, jangan diam saja," pinta Pehyan ke pada penonton setia itu.
Sanzu pun mengalihkan pandangannya pada Pehyan. Pemuda tinggi itu cukup terintimidasi dengan Sanzu. Dia tidak mengatakan apa-apa yang membuat situasi canggung. "Apa? Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa aku melakukan kesalahan?"
Sanzu tidak menjawab yang membuat Pehyan gugup. Segera Pehyan fokus lagi pada Smiley. Dia tidak berani beranjak dari sana karena Sanzu terus menatapnya. Sial, tidak Angry, tidak Sanzu, keduanya menyeramkan.
Cepat bangun Pah, harap Pehyan. Partnernya itu kembali tertidur dengan bantal menutupi kepalanya.
"Kau masih menangis heh?"
Semua orang di sana menatap ke arah pintu. Tampak pemuda berambut silver memegangi gadis yang tengah menyedot sekotak susu.
"Kau sudahan saja dengan Hakkai Mitsuya?" tanya Pehyan tanpa ragu.
"Sudahan apanya?" tanya Emma.
"Itu-ituannya," jawab Pehyan mencicit, wajahnya memerah sampai merambat ke telinganya.
Emma mengendus tubuh Mitsuya. "Tapi aku tidak mencium bau-bau cinta dari tubuhmu."
Mitsuya menghempaskan Emma agar menjauhi tubuhnya. "Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa pun kok."
"Bohong."
Baji membantah ucapan Mitsuya dengan satu kata. Tadinya dia akan tutup mulut saja tentang penyatuan Mitsuya dan Hakkai, tapi karena Mitsuya meninggalkannya dia juga tidak bisa diam. Hari ini dia tertimpa banyak masalah, masa orang lain tidak?
"Tutup mulutmu Baji!" Teriak Mitsuya.
Baji menggedikan bahunya, dia berjalan melewati Mitsuya untuk ikut mengerumuni Smiley. "Kau putus cinta ya?" tebaknya.
Seketika Baji mendapat tamparan di mulutnya. Pelakunya adalah pemuda kribo berambut biru. "Jangan mengada-ngada!" sanggah Angry.
Tangan Baji melambai di udara hendak melakukan hal yang sama pada Angry, namun terhenti ketika seseorang membenarkan ucapan Baji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Lovengers
De Todo[HIATUS] WARNING 🔞🔞🔞 🌈 Boy × Boy Kawasan pelangi yang tidak cocok untuk anak dibawah umur dan homophobia. Harap bijak dalam memilih bahan bacaan (◍•ᴗ•◍) • • • Tokyo Lovengers menceritakan tentang kisah kasih para karakter di anime Tokyo Revenge...