🌈 Part 7 🔞 Sadboy

446 30 13
                                    

🌈 Mitsuya × Hakkai

°

°

°

Erangan dan desahan yang keras berhasil membangunkan semua orang. Siapa lagi kalau bukan Mikey dan Draken yang sedang bersenggama di pagi hari yang cerah ini. Indah? Tentu saja tidak, itu membuat para jomblo kepanasan. Belum lagi Smiley menangis tiba-tiba. Betapa kacaunya ruangan ini.

"Sial, ini membuatku frustasi," caci Mitsuya mengacak rambutnya.

"Apa kau mau aku mengocokmu Taka-chan?" tawar Hakkai yang berada diseberangnya. Padahal Mitsuya sudah berbicara pelan, siapa sangka Hakkai akan mendengarnya.

Tanpa menjawab, Mitsuya melangkahkan kaki dari ruangan itu. Dengan sigap Hakkai berjalan disampingnya. "Ayo kita lakukan seperti biasa," ajaknya.

"Nanti kau nangis," cela Mitsuya dingin.

"Bagaimana aku tidak menangis kalau setiap kita melakukannya Taka-chan selalu menyebut nama kakakku."

"Tapi kau selalu meminta bercinta duluan."

Hakkai tidak menjawab Mitsuya. Memang benar dia selalu meminta seks pada Mitsuya. Alasannya? Hakkai mencintai Mitsuya. Tapi Mitsuya malah mencintai kakaknya. Sedangkan kakaknya mengidap brother complex. Sungguh segitiga yang buruk.

Baru saja mereka lepas dari nuansa panas di ruangan sana, kini mereka melihat Chifuyu mencium Baji.

"Wah? Apakah perjuangan Chifuyu mendapat hasilnya?" tanya Hakkai.

"Hebat juga dia," puji Mitsuya atas keberanian Chifuyu. Jelas sekali kalau Chifuyu mengejar kaptennya itu. Baji saja yang otaknya tidak jalan. Dia kira teman-temannya itu hanya bercanda soal perasaan Chifuyu.

Mereka pun memutar arah untuk membantu perjuangan Chifuyu. Tak ingin berkeliaran tak jelas dirumah bergaya jepang ini, berakhirlah mereka di dapur. Baik Hakkai maupun Mitsuya mengambil apa yang mereka mau dari kulkas.

Jangan salah, mereka turut berkontribusi mengisi kulkas di rumah Mikey. Mereka masih punya muka untuk selalu numpang makan di sini.

"Ohh tidak..." Mitsuya mendesah kala es krim yang dia pegang mengotori baju dan tangannya. Lantas ia memilih membuangnya.

Ketika sibuk membersihkan sisa-sisa es krim dibajunya, pundaknya memberat kala Hakkai menyimpan kepalanya di sana.

"Boleh ya Taka-chan?" pinta Hakkai berbisik ditelinga Mitsuya. Tangan kirinya menyentuh perut Mitsuya kemudian turun dan merogoh sesuatu dibawah sana. Apalagi kalau bukan milik Mitsuya.

"Tapi kau jangan nangis."

"Jangan panggil kakakku."

"Akan aku usahakan."

'Sretttt'

Hakkai membuka resleting celana Mitsuya setelah mendapat izin.

"Lagipula Taka-chan aneh, padahal aku yang menusuk. Bisa-bisanya Taka-chan malah memanggil kakakku yang tidak punya batang."

"Cepat lakukan sebelum aku berubah pikiran!" Mitsuya paling tidak bisa mendengar kata-kata vulgar. Otaknya berjalan cepat yang membuatnya malu sendiri.

Hakkai pun mulai menggerakkan tangannya. Dia meremas-remas milik Mitsuya yang masih tertidur.

"Mmhh..." Mitsuya mulai mendesah. Dia segera menelungkupkan wajahnya di wastafel dengan tangannya.

"Kita jadi ketularan Mikey dan Draken," ucap Mitsuya kemudian. Mengingat mereka kini melakukannya di sembarang tempat. Hakkai hanya membalasnya dengan kehkehan.

'Sreettt'

Kini Hakkai membuka celananya sendiri. Mengeluarkan batangnya yang sudah menegak dan menggesekannya ke paha dalam Mitsuya.

"Ohayou," sapa Hakkai pada batang Mitsuya yang kini sudah menegak seperti miliknya.

Hakkai pun membalikan tubuh Mitsuya untuk menghadap dirinya. Diambilnya batang Mitsuya dan miliknya untuk disatukan dan dikocok kemudian.

Tangan Mitsuya menutupi sebagian wajahnya yang memerah. Dia malu.

Dalam nafsu membuncah dia berada dalam ketidakberdayaan. Inilah saat yang tepat bagi Hakkai untuk menjahili Mitsuya. "Taka-chan menggemaskan sekali ya?"

Mitsuya menundukan wajahnya. Hakkai yang semakin gemas mengelus wajah Mitsuya dan mencubit pipinya.

"Diam bodoh, lakukan saja pekerjaanmu!" bentak Mitsuya yang membuat Hakkai terkikik.

Lelah akan sikap Hakkai, Mitsuya menenggelamkan wajahnya ditubuh Hakkai yang lebih besar darinya. Meladeni Hakkai tidak akan ada beresnya. Dia pun sedikit berjinjit untuk menghisap dan menciumi leher Hakkai. Sebenarnya, Mitsuya juga sedang berusaha untuk tidak mendesah. Selain karena malu, Mitsuya juga takut kelepasan menyebut nama Yuzuha seperti sebelumnya.

Larut dalam kegiatan panasnya, mereka tidak menyadari ada orang yang masuk ke dapur.

"Aw! Sakit juga," ucap Baji saat menempelkan minuman dingin ke sudut bibirnya. Pukulan Chifuyu berhasil membuatnya terluka.

Mitsuya yang mendengar itu pun terperangah. Dia panik melihat Baji ada didekatnya. "Hakkai lepaskan aku!" titahnya segera.

"Sebentar lagi aku keluar," tolak Hakkai.

"Nanti saja! Ada Baji di sini!" teriaknya.

Merasa namanya disebut, dia melirik ke arah sumber suara yang menampakan punggung Hakkai. "Lanjutkan saja," ucap Baji santai seolah terbiasa melihat pemandangan maksiat itu.

"Tidak!" tolak Mitsuya yang berusaha untuk mendorong Hakkai.

"Aku kira kalian sedang melakukan hal yang sama Baji-san. Tadi kami melihatnya," jelas Hakkai mencoba mencari topik pembicaraan agar aktivitasnya tidak berhenti di sini. Tidak apa lah membuang muka sebentar saja. Toh, Mikey dan Draken juga sering melakukannya didepan mereka. Seperti tadi contohnya.

"Tidak tahu, Chifuyu malah memukulku. Padahal aku membiarkannya untuk menyentuhku jika dia sedang galau. Daripada dia mencari orang lain dan melampiaskannya yang malah akan berakhir dilubang buaya. Kau tahu Hakkai? Dia tiba-tiba menciumku. Maksudku, Chifuyu yang seperti itu? Brengsek sekali, pasti ada orang yang mematahkan hati Chifuyu. Chifuyu sampai frustasi begitu."

Penjelasan Baji yang panjang dan lebar itu membuat Hakkai dan Mitsuya ikut frustasi juga. Niatnya untuk tidak membiarkan Chifuyu lari ke jalan yang salah juga tetap salah.

Mitsuya yang tetap merasa malu aktivitas intimnya dipergoki tanpa putus asa menendang kaki Hakkai sampai menubruk meja. Sedangkan Baji yang duduk disamping meja itu berjengit. Untungnya minumannya tidak tumpah.

"Kau punya masalah apa Mitsuya?" tanya Baji karena melihat Hakkai terkapar.

Mitsuya tidak menjawab dan fokus memakai kembali celananya walaupun batangnya masih menegang.

"Apa aku menganggu?" tanya Baji lagi yang tidak mendapat jawaban.

"Ya sudah aku pergi saja," ucap Baji yang kemudian berdiri hendak pergi.

"Telat anjing."

Dua kata yang diucapkan Mitsuya itu berhasil membuat Baji dan Hakkai melotot. Pasalnya ini diluar karakter Mitsuya yang baik hati dan lembut.

"Dih kasar," cela Baji tak sangka.

Sementara Hakkai harus menerima dirinya terkapar dan ditinggalkan saat pelepasan. Tepat ketika Mitsuya mendorongnya tadi benih-benih cinta turun ke bumi yang membuat lantai kotor.

















To be continued...

Hayoloh Baji gangguin orang naena mulu. Jadi keluar tuh macannya Mitsuya. Hakkai banyakin sabar ya, jangan lupa pel juga lantainya biar gada drama² kepeleset.

Tokyo LovengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang