Bagian 2

351 60 14
                                    

jangan lupa yang kemaren....






Setelah menemani chika membeli beberapa buku seni, aran langsung melajukan mobilnya menuju rumah chika. Mereka berdua kini sedang berada diruang tv, aran sibuk dengan laptopnya yang bertengger dipahanya sedangkan chika sibuk menatap layar tipis besar yang menampilkan drama korea. Diruangan itu hanya terdengar suara tv, chika melirik ke aran yang masih sibuk dengan laptopnya. Aran memang sedang mengerjakan tugas kampus dan juga melihat beberapa email yang masuk terkait kontrak yang akan dilakoninya.

Melihat itu chika hanya meghembuskan napas kasar. Sering kali chika menegur aran untuk mengurangi kegiatan didunia model, bukan apa-apa, tapi chika khawatir jika aran nantinya sakit karena tidak bisa membagi waktu dan juga aran sudah masuk semester akhir.

"aran. nginep ya" chika menghadapkan tubuhnya kepada aran. sedangkan aran hanya mengerjapkan matanya tidak percaya dengan keinginan kekasihnya itu.

Aran meletakan laptopnya dimeja lalu memposisikan menghadap chika juga. Aran tersenyum melihat wajah memelas chika, bagaimana ada orang semanis dan semenggemaskan ini.

"knapa?"

"aran kan besok langsung kelokasi selesai kuliah, pasti ngga ada waktu buat ketemu chika"

"besok kita sarapan bareng diluar ya,besok aran jam 10 kok ke lokasinya" chika paham jika kata-kata aran tadi adalah bentuk penolakan. Padahal chika ingin mengurung aran seharian, tapi sepertinya gagal.

Chika kembali memposisikan tubuhnya menghadap tv lagi, sudah tidak mood sebenarnya. Aran paham chika pasti marah, dengan perlahan aran menarik kedua tangan chika untuk kembali menghadap dirinya, tapi dengan cepat chika menarik tangannya kembali lalu beranjak dan masuk kedalam kamar.

Didalam kamar chika langsung membungkus dirinya dengan selimut. Kesal. sudah 20 menit chika berada didalam kamar tapi aran tidak sama sekali menghampiri dirinya, apa aran sudah pulang? Tapi tidak terdengar suara mesin mobil.

Ceklek

Pintu kamar chika terbuka, lalu terdengar suara langkah kaki yang makin mendekat kearah kasur chika. Kasurnya sedikit bergerak kebawah karna orang tersebut duduk ditepian kasur, lalu membuka selimut yang menutupi wajah chika.

"sayang, udah ya jangan ngambek" chika tetap diam dan kembali menutup kepalanya dengan selimut namun ditahan oleh aran

"aku nginep boleh?" goda aran dan benar chika langsung menatap aran

"beneran?"

"kalo ga boleh ya udah, aran pulang aja" saat hendak berdiri chika langsung menghambur kepelukan aran. sementara aran membelai rambut chika sembari memberikan pelukan pada chika.

Malam itu, aran memilih menginap dirumah chika, ia tidak tega harus meninggalkan chika sendirian saat moodnya sedang tidak baik. Aran juga mendapat kabar dari dey bahwa chika seperti sedang ada masalah, tapi aran masih belum sempat bertanya karena sedari tadi chika lebih banyak diam. Tentunya aran sudah meminta ijin kepada kedua orang tuanya dan orang tua chika. Aran tidak akan mungkin berani tidur dirumah chika tanpa seizin orang tua chika.

Chika tidur dalam pelukan aran, dirasa sudah cukup lelap aran menidurkan chika senyaman dan selembut mungkin, aran tidak ingin mengusik tidur chika. Aran memakaikan selimut untuk menutupi tubuh chika dan tangannya bergerak mengusap rambut chika lalu mengecup kening chika seperkian detik. Aran berjalan menuju sofa yang berada disamping kasur chika lalu merebahkan tubuhnya disana.

===

Hari baru sudah menyambut. Chika terbangun dari tidurnya tepat pukul 6 pagi, mata coklatnya mengintari seluruh ruangan yang bernuansa ungu itu tapi tidak menangkap sosok aran. chika bangun berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi, lalu turun kebawah dan benar saja aran sedang berada didapur bersama dengan Bi Nah.

Tangan aran begitu luwes dan telaten saat memotong bawang. Apron yang begitu pas melekat ditubuh aran membuat kedua sudut bibir chika terangkat keatas, betapa beruntungnya dirinya bisa mendapatkan sosok aran meskipun dirinya sudah menjadi model terkenal tapi ia tidak menunjukan sebagai sosok seorang model ketika bersama chika. Aran akan menjadi sosok yan dewasa, bertanggung jawab, dan juga begitu memanjakan chika. aran yang melihat chika mendekat ke arah dapur melemparkan senyum kepada chika.

"morning bidadarinya aran" bisik aran sekecil mungkin ketika chika sudah berada disampingnya, chika langsung melirik ke arah bu nah yang berada didepan kompor memastikan tidak mendengar gombalan aran.

"aku udah bikinin kamu susu dimeja, sana diminum dulu nanti keburu dingin ngga enak" ucap aran yang kembali sibuk dengan bawang yang ada didepannya

"kamu ngapain sih ran, kan ada bi nah"

"hehe, pengin masak aja buat bidadarinya aku yang dari kemaren marah-marah mulu. Aku masakin nasi goreng udang, suka kan?" chika hanya mengangguk setuju.

Chika memilih untuk mandi terlebih dahulu sambil menunggu aran masak. Setelah selesai chika langsung kembali ke meja makan dan memerintahkan aran untuk mandi lalu sarapan bersama. Selagi menunggu aran mandi, chika membuka media sosialnya tak sedikit beberapa fans aran menjodohkan aran dengan model cantik lain. Chika jadi teringat dengan chat yang dirinya baca kemaren.

"hey kenapa melamun?" tanya aran

"gapapa, ayo makan" chika dengan telaten mengambilkan nasi goreng ke piring aran sebelum mengambil untuk dirinya sendiri.

Keduanya sangat menikmati sarapan pada pagi itu. Berbicara soal sarapan ini adalah kali pertama sarapan berdua dirumah chika, biasanya aran akan mengajak chika sarapan diluar atau dikantin kampus. Bahkan tadi malam untuk pertama kalinya aran menginap dirumah chika, karena aran tipikal pria yang tidak akan macam-macam sebelum memiliki hubungan yang sah menurut agama dan negara.

===

Dalam perjalanan menuju kampus dipikiran aran sedang menyusun kalimat untuk menanyakan kepada kekasihnya perihal masalah yang mengganggu kekasihnya. Aran melirik kekasihnya yang sibuk dengan benda kotak tipis ditangannya.

"sayang. Aku denger dari dey kamu banyak diem dikelas. Knapa? Ngga mau cerita?"

Chika menghentikan aktivitas tangannya "aku ngga papa kok", aran menatap chika begitu dalam, ia melihat dimatanya bahwa chika sedang menyembunyikan sesuatu.

Aran hanya menganggukkan kepalanya, pasti jika nanti chika sudah siap untuk bercerita tanpa aran minta pun chika akan menceritakan masalah yang mengganggu pikirannya. Entahlah, hari ini begitu macet. Keduanya diam dengan pikiran masing-masing saat berada dilampu merah.

"aran, aku denger kamu ada project bareng sama angel ya?" chika pada akhirnya buka suara

"kamu tau dari mana?"

"dari menejer kamu, kak melody"

"tapi aku masih belum menerima tawaran itu sayang" aran sekarang paham apa yang mengganggu pikiran chika, aran tau chika begitu cemburu dengan Angelia Christy. Seorang model muda yang cantik yang akhir-akhir ini sering dijodohkan oleh para fans dengan aran

"tapi kata kak melody kamu udah setuju aran" ucap chika sedikit bergetar menahan tangis

"iya, aku udah terima tap....."

"knapa kamu ngga cerita aran. setidaknya ini ngga terlalu sakit kalo aku tau lebih dulu dari kamu, bukan dari orang lain termasuk menejer kamu" ucap chika emosi terlebih lagi mengingat beberapa fans aran membuat akun fansbase RANLIA (aran angelia).

"sayang tenang dulu ya" ucap aran menggenggam kedua tangan chika. Mobil Aran sudah berada diparkiran kampus, dirinya berusaha memberi penjelasan pada chika alasan dia menerima tawaran itu.

"aku paham aran tujuan kamu ngga ngepublis hubungan kita. Tapi nanti setelah kalian project bareng, fans kamu akan mendukung kalian berdua. Aku tau fans ngga akan bisa mengatur kisah asmara kamu, tapi perasaan aku sakit aran. kamu paham ga si"

"publis hubungan itu emang ngga penting-penting amat aran. tapi seengganya publis lah sekali-kali biar orang tau. Oh dia udah punya pasangan. Biar orang lain tau batasnya, ternyata dia udah ada yang punya", lanjut chika emosi yang kini sudah tidak bisa membendung air matanya lagi. chika langsung turun dari mobil dan berlari masuk menuju kampus. Aran memijit pelipisnya sebelum mengejar chika.












mau apa?








TBC....

My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang