Tahun 2020
Sehun terbangun lebih awal saat merasakan ada seseorang menindih dada nya. Mata nya mengerjap dan langsung mendapati siapa gerangan yang membuat tidur nya sedikit terganggu. Sooyoung, terlihat sangat nyaman membebankan kepala nya di dada bidang Sehun yang tak terlapisi sehelai benang pun. Otot bicep pria itu juga tampak begitu kokoh dan kuat.
Dia tersenyum saat mendapati Sooyoung menggeliat karena Sehun sedikit menggerakkan tubuh nya kesamping. Dia ingin memindahkan kepala Sooyoung agar menyender di otot bicep nya yang kokoh.
Setelah berhasil memperbaiki posisi tidur Sooyoung, Sehun menyampirkan helaian rambut yang menutupi kecantikan alami wanita nya tersebut.
Sehun tak akan menahan diri, ketika melihat bibir merona yang sedikit bengkak itu sedikit terbuka. Dia menyatukan bibir kedua nya, dan melumat nya lembut. Sehun berharap Sooyoung bangun dari mimpi indah nya, namun wanita itu tidur terlalu pulas. Menyadari usaha nya sia-sia, Sehun hanya terkikih kecil dan mencium kening Sooyoung lembut. Dia menarik lengan nya dan memindahkan kepala Sooyoung di bantal nan empuk.
Pria itu lalu bangkit dari tempat tidur dalam keadaan yang hanya memakai celana jeans hitam, dengan bagian tubuh nya topless tanpa sehelai benang pun. Dia berjalan menuju jendela kamarnya dan menyibak tirai hingga membiarkan cahaya memasuki kamar tersebut. Dia menoleh ke belakang saat mendengar lenguhan dari wanita di ranjang nya. Pria itu tersenyum dan berjalan mendekati ranjang. Cahaya matahari itu ternyata mengganggu tidur Sooyoung. Dia menghalangi cahaya itu untuk sampai mengenai Sooyoung dan tubuh nya. Sehun menaiki ranjang dan menatap wajah Sooyoung.
" Saat ini aku sedang bertahan, menahan sisi gila ku yang aku yakin kau tidak akan menyukainya. Jadi jangan memancing ku lagi, hm?" Gumam nya pada Sooyoung yang masih tertidur pulas.
Sehun beranjak keluar kamar. Dia berjalan menuju meja makan untuk mengambil segelas air dan meneguk nya hingga habis. Rasa lega segera menyapa tenggorokan Sehun yang semput merasa kering setelah bangun tidur.
Dia melihat dapur dan beberapa peralatan disana terlihat berantakan. Dia mengingat malam kemarin. Setelah mendengar pernyataan Sooyoung dan Sehun juga menerima nya, pria itu hilang kendali. Ciuman panas semalam seperti masih terasa jelas di bibir nya. Dia menggingit bibir nya, dan menggelengkan kepala nya.
" Bertahan Han Sehun." Peringatnya pada diri sendiri.
Pria itu mendekati dapur dan membereskan beberapa barang yang tak terletak di tempat nya. Setelah itu, dia menuju kulkas untuk mengeluarkan beberapa bahan untuk membuat serapan mereka.
Ada 3 potong ayam, daun bawang, bawang bombay, dan bawang putih. Sehun membuka bungkus plastik ayam tersebut dan mencuci nya, setelah selesai di cuci dia membagi ayam-ayam tersebut dalam beberapa potongan kecil. Selesai dengan ayam, Sehun beralih untuk memotong daun bawang serta mengiris bawang bombay. Sedangkan untuk bawang putih nya Sehun cukup menggeprek nya saja.
Setelah semua bahan selesai dia memanaskan wajan dan menambahkan sedikit minyak. Dia menumis bawang putih terlebih dahulu, setelah harum Sehun memasukkan bawang bombay dan menumis nya hingga layu.
Sebenarnya Sehun tidak terlalu pandai memasak, namun rasa yang di hasil kan masih bisa di terima perut dan tidak akan membuat yang memakan nya masuk rumah sakit.
Aroma masakan Sehun memenuhi ruangan, hingga dapat tercium oleh indra penciuman Sooyoung. Wanita itu mengerjapkan mata nya dan langsung bangkit dari ranjang nya. Dia masih duduk di ranjang, untuk mengumpulkan nyawa nya yang masih melayang-layang karena mimpi indah kemarin malam.
Lalu matanya terbuka dan melihat sekitar. " Dokter han? Dokter?" panggil nya dan tak ada yang menyahut.
" kemana dia?" batin Sooyoung. Dia menyibak selimut dan mendapati tubuh nya memakai kemeja Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! You Got Me ( Hiatus)
FanfictionHan Sehun, pria dewasa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Memiliki profesi rangkap antara peneliti dan dokter bedah. Sehun nyata nya bukan lah manusia biasa seperti pada umum nya. Dia berasal dari dunia lain yang sering di sebut sebagai duni...