***
Tahun 2050Eunwo menggebrak meja nya murka saat beberapa waktu lalu, Seohyeon menyatakan akan keluar dari Alice. Tatapan mata nya mengintimidasi kasar, bahkan sumpah serapah sudah dia ucapkan pada Seohyeon yang berada di hadapan nya.
" Apa karena pria brengsek itu kau memilih keluar dari Alice!" bentak Eunwo marah.
Seohyeon tak terlalu menanggapi apa yang di pertanyakan Eunwoo. Saat ini dia perlu berada dekat dengan orang yang berarti bagi nya.
" Aku muak bekerja dengan pria otoriter seperti mu."
Mata Eunwoo melotot tajam. Dia mendekat ke Seohyeon, lalu mencengkram kerah wanita cantik tersebut. " Aku tidak akan membiarkan mu pergi." Geram Eunwo.
Seohyeon bergetar takut, dan mencoba memberontak tapi Eunwoo malah menolak Seohyeon ke dinding dan menahan nya disana. Dia tersenyum licik, seringai yang paling Seohyeon benci hingga mampu membuat nya membunuh Chun Eunwo.
" Ingat Seohyeon-ah..." ia menjeda kalimat nya dan mengelus penuh seringai rahang Seohyeon. " ... kartu as mu ada pada ku. Kau ingin aku membongkar nya? atau kau memilih menuruti ku." Ancam Eunwoo. Dia terus menampilkan smirk yang sangat jahat.
Tubuh Seohyeon menegang. Dia mencoba rileks namun tubuh dan pikiran nya tidak bisa di kontrol. Bayangan akibat dari masu lalu nya terus menghantui nya. Ucapan Eunwoo menamparnya telak, bahwa dia tidak mampu melakukan apapun. Dia seperti rusa yang terjebak di tebing oleh kawanan srigala. Sungguh dia ingin mengakhiri hidup nya saat ini.
Eunwoo menyadari tubuh Seohyeon yang melemas. Dia tak lagi memberontak dan Eunwoo bisa merasakan kemenangan nya. Ada keuntungan besar yang dia dapat, ketika mengetahui kelemahan lawannya.
" Bagus! aku rasa kau sudah mengerti apa yang akan terjadi jika kau memberontak. Aku senang kau terlahir menjadi wanita cerdas dan cepat memahami nya, Seohyeon-ah." Puji Eunwoo dengan nada sarkas dan intimidasi. Setelah itu dia meninggalkan Seohyeon di ruangannya dan pergi dengan senyum penuh kemenangan. Tak lupa sebelum dia pergi, Eunwoo malah mengecup kening Seohyeon.
Selepas kepergian Eunwoo, Seohyeon menggila. Dia melempar apapun yang ada di hadapan nya. Memecah guci, hiasan, dan beberapa furnitur kaca lainnya.
Meja Eunwoo bahkan sudah tidak berbentuk. Berkas berhamburan dimana-mana. Benar-benar kacau.
" Aaa! Brengsek! Kau benar-benar bajingan sialan, Chun Eunwoo!" Umpat nya marah.
Tatapan mata nya menjadi sengit dan penuh amarah membara. " Aku tidak akan membiarkan mu menyentuhnya, brengsek!"
***
Tahun 2020Hari ini Sooyoung memilih pergi lebih dulu meninggalkan Sehun yang masih terlelap. Dia memang sengaja membiarkan Sehun tidur lebih lama, karena semalam Sehun begadang mengerjakan tugas nya. Ada pasien dengan asumsi diagnosis mengidap penyakit CIPA, dimana dia tidak mampu merasakan sakit walau tangan nya putus sekali pun. Sehun mencari di berbagai jurnal yang dia miliki, buku dan kertas berserakan di ruang kerja nya. Alhasil dia baru terlelap jam lima pagi tadi.
Sooyoung pergi menaiki bus menuju Yulje Hospital. Dia duduk di bangku nomor empat sebelah kanan. Sambil mendengarkan musik, dan membaca jurnal. Pagi ini, bukan Sehun yang menjadi dokter pembimbing nya, melain kan Dr. Chanyeol --- Si tampan yang sangat terkenal di rumah sakit karena keramahan nya, atau bisa di kategorikan si playboy kelas kakap, jadi dia tidak akan di marahi jika sedikit terlambat.
Sooyoung terlalu asik membaca sambil mendengarkan musik tanpa menyadari seseorang duduk di sebelah nya. Seorang pria berparas rupawan, dengan dimple indah di wajah nya. Senyum nya juga menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn! You Got Me ( Hiatus)
FanfictionHan Sehun, pria dewasa yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Memiliki profesi rangkap antara peneliti dan dokter bedah. Sehun nyata nya bukan lah manusia biasa seperti pada umum nya. Dia berasal dari dunia lain yang sering di sebut sebagai duni...