12

11.1K 1.9K 368
                                    

Renjun berdiri di balkon kamar nya, menatap pin yang kini terukir nama nya dengan marga Na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun berdiri di balkon kamar nya, menatap pin yang kini terukir nama nya dengan marga Na .

"kenapa dia terlalu memaksakan marga ku" gumam Renjun sambil menghela napas

"aku merindukan ayah.." lirih Lee Renjun

tumbuh dengan nama Lee Renjun membuat nya tak senang kala melihat Pin itu, namun apa boleh buat.. ia adalah anak yang cukup sial karna merupakan darah daging dari seorang Raja seperti Na Jaemin

"apa yang kau lakukan disana" suara itu lagi, tanpa menoleh pun Lee Renjun sudah tahu suara siapa itu.. siapa lagi kalau bukan suara Raja Na Jaemin

"hanya mencari angin malam" pelan Renjun

"masuklah.. angin malam tidak baik untuk mu" tegur Jaemin

"Kenapa anda memperhatikan ku.. ini sudah malam, anda harus istirahat" sungguh Renjun sedang malas berdebat

tangan renjun di tarik untuk masuk kedalam kamar kembali, karna memang Renjun sedang malas melawan ia menurut saja

setelah mereka duduk berdua di meja santai yang memang sudah tersedia di kamar itu,

"bisakah kau perbaiki tingkah laku mu.. kau tidak bisa menaiki takhta jika kelakuanmu seperti ini" pinta Raja Jaemin

"aku baik pada orang baik, anda tenang saja" pelan renjun

"setidaknya ubah warna rambutmu.. ini peraturan istana.. bahkan pakaian kita saja sudah tidak bisa semba.......... tunggu, apa ini.." Raja Jaemin memfokuskan pandangannya pada leher sang anak

"huh?" polos Renjun

Jaemin mengulur tangannya untuk menyingkap kain piama satin milik Pangeran Renjun, dan seketika rahang nya mengeras

"manusia brengsek mana yang melakukan ini" murka nya

Renjun menutup matanya, 'astaga kissmark sialan' batinnya sambil menunduk

jangankan Raja Jaemin, kalau Lee Jeno melihat ini dia juga sama murka nya seperti Jaemin saat ini 

Jaemin menghela napas, sejauh apa sebenarnya pergaulan anak nya ini. Lee Renjun tetap diam, tak berani mengangkat kepalanya .
entah malu atau bagaimana, yang pasti ada baik nya kalau dirinya jangan membela diri tentang yang memang sebuah kesalahan.

"maaf kan aku.." cicit Renjun

"mulai besok, belajarlah menjadi Pangeran yang ber-adab dan belajar tata krama kerajaan kita.. aku akan mengirim seseorang untuk mengajarimu" ujar Jaemin mulai tenang

"kau tidak marah?" tanya Renjun melirik Raja Jaemin

"aku tidak bisa marah padamu.." jujur Jaemin menatap Lee Renjun lembut

"kenapa?"

"karna aku pernah kehilangan seseorang yang ku cintai karna akibat dari sebuah kemarahan.."

The Prince | HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang