1

1.3K 172 143
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat satoru dan satori

Aku saat ini sedang ditarik oleh satori entah kemana dan aku hanya mengikutinya saja lagipula aku malas berbicara.

"Aku kenalkan ke semua anggota tim." Ucap Satori.

Aku langsung berhenti membuat satori tersungkur ke depan namun aku hanya melihatnya saja tanpa niat menolongnya sama sekali.

Aku berlalu pergi meninggalkan satori begitu saja untuk kembali ke kelasku karena aku malas kemana-mana.

Bel masuk pun berbunyi aku mengikuti pelajaran dengan tenang setelah bel pulang aku melihat satori berada di depan kelasku.

"Argh satoru kenapa tadi kau berhenti mendadak sih?!" Kesal Satori.

"Malas." Ucapku.

"Ayolah cuma sebentar saja ya setelah itu kau boleh pulang." Ucap Satori.

"Ok." Ucapku.

Satori langsung menarik tanganku dan akhirnya tiba di gym semuanya sedang latihan sementara aku langsung melepaskan tangan satori dari pergelangan tanganku.

"Wakatoshi-kun itu kembaranku!" Pekik Satori kepada ushijima.

"Ya aku sudah tahu kan kau pernah mengenalkannya padaku." Ucap Ushijima.

Semuanya melihat kearah dan aku hanya terdiam saja sesaat lalu membungkukkan badanku.

"Permisi." Ucapku.

Aku langsung keluar gym membuat semuanya kaget akan tindakkanku barusan.

"Eh chotto satoru!" Protes Satori.

Aku tidak memperdulikannya dan langsung pergi begitu saja meninggalkan gym.

Aku yang sudah tiba di asrama ku lalu aku terdiam dan aku memilih tidak memiliki teman kamar karena aku benci itu.

"Rokok ku mana ya?" Tanyaku.

Aku mencari rokok milikku lalu menyalakannya dekat jendela kamar asrama ku dan menghembuskannya dengan santai.

'BRAK' Pintu kamar asrama ku terbuka sangat keras oleh seseorang.

"Satoru!" Panggil Satori.

"Hm." Gumamku.

"Kau kenapa sih?!" Kesal Satori.

"Biasa." Ucapku.

"Maksudku kenapa kau tidak menghargaiku sih?!" Kesal Satori.

✔️ Tendo Satori Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang