My Future : Who are you?

366 35 1
                                    

Chanyeol mengangguk untuk menanggapi sapaan karyawan-karyawannya. Hari ini dia berangkat pagi sekali, seperti pesan Baekhyun. Ketika seseorang mampunyai jabatan lebih tinggi, bukan berarti bisa seenaknya dan merendahkan karyawan.

Jadi, ya, Chanyeol berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengecewakan Baekhyun. Chanyeol ingin menjadi pria yang Baekhyun impikan, sama seperti Baekhyun, seorang perempuan yang Chanyeol impikan.

Begitu Chanyeol tiba di ruangannya, sekretarisnya ternyata sudah datang terlebih dahulu. Memberitahu Chanyeol bahwa rapat akan di mulai dalam waktu kurang dari satu jam, jadi dia harus mulai bersiap.

Ini rapat mengenai proyek baru mereka yang akan bekerja sama dengan perusahaan China, yang kebetulan mereka memerlukan perusahaan Byun Corp untuk memudahkan memasarkan produk mereka. Chanyeol tentu saja senang, jika ini berhasil bukan tidak mungkin mereka menarik perusahaan China lainnya.

Beruntungnya hari itu, rapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Chanyeol merasa terhormat karena CEO dari perusahaan itu sendiri yang mengikuti rapat secara langsung.

Itu artinya dia benar-benar menghargai kerja sama ini.

Saat rapat berakhir mereka berdiri hendak keluar dan melanjutkan aktivitas, begitupun Chanyeol yang segera membereskan mejanya. Masih ada rapat lain yang harus dia hadiri, sebagian besar membahas laporan bulanan ke perusahaan pusat dan juga proyek mereka yang baru.

Tapi, sebelum kakinya melangkah dia mendapat tepukan di pundaknya. Ternyata itu adalah sang CEO -Choi Siwon.

"Senang bekerja sama denganmu, Mr. Park!" katanya terlihat ramah, meskipun Chanyeol merasa ada sesuatu yang salah dengan orang ini, dia tetap membalas sapaannya.

"Begitupun dengan saya, Tuan Choi!"

Mata Chanyeol melebar saat dia menyadari sesuatu, "Kau bisa bahasa korea?" tanyanya kaget.

Siwon tertawa, seakan itu lelucon aneh yang baru dia dengar. "Tentu, saya sebelumnya tinggal disini!" katanya.

Chanyeol mengangguk, dan tersenyum ramah, pantas saja. Bahkan aksen korea ya lebih kental di banding aksen Chinese nya.

Keduanya berjalan keluar ruangan, untuk sopan santun, Chanyeol berniat mengantarkannya ke parkiran. Beberapa pikiran aneh muncul dalam benak Chanyeol, beberapa karyawan senior disini tampaknya mengenal Siwon, karena mereka mengajak lelaki ini berbicara seakam-akan saling mengenal.

Chanyeol tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, dia terlalu sibuk menerka. Begitu mereka sampai di pintu depan, Chanyeol di kejutkan dengan kedatangan Baekhyun dan Haowen dalam gendongnya. Perempuan itu tampak kesusahan, jadi Chanyeol pamit pada Siwon -tanpa menatapnya-dan segera mengambil Haowen dalam gendongannya dan beberapa kantong makanan yang mungkin untuk karyawan mereka.

"Kau kesini?" tanya Chanyeol dengan geli, jantungnya berdebar dengan nyaman.

"Ya, sudah lama tak mengunjungi perusahaan cabang," kata Baekhyun tersenyum, tak lupa menyapa Pak Kim—satpam senior yang memasang ekspresi khawatir.

Langkah kaki Baekhyun melambat, Chanyeol tidak tahu kenapa, kemudian dia menyadari bahwa kliennya masih ada di depan pintu masuk.

Untuk itu, dia kembali tersenyum ramah. Berniat memperkenalkan Baekhyun pada kliennya, tapi sebelum dia bisa melakukan itu, Siwon tampaknya lebih dulu memulai.

"Senang menemuimu lagi, Baekhyun," katanya menyeringai pada perempuan yang di cintainya.

Apa ini, pikirnya.

Siapa sebenarnya lelaki ini, mengapa dia menyapa Baekhyun seakan dia mengenalnya.

Baekhyun tampak tegang, dan tak membalas sapaan Siwon. "Apa kabarmu, kau tampak baik, lebih cantik dari dulu," katanya dengan genit. Dan Chanyeol tak bisa menahan ekspresi marah di wajahnya.

My Future (Sequel Mama Mertua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang