Chapter 1

4.3K 365 32
                                    

Chat Line

Ysc.Tamara
Syalom Ci Shani

Shn.Indira
Waalaikumsalam Chika


Ysc.Tamara
Ci shani sibuk ??

Shn. Indira
Iyanih lagi sibuk sedikit


Ysc.Tamara
Ganggu dong aku, sibuk apa Ci ??

Shn.Indira
Sibuk nungguin Chat dari kamu

Chika melempar ponselnya asal diatas kasur, wajahnya sudah semerah tomat kalau saja ada Shani mungkin saja chika menutup wajahnya dengan bantal karena malu.

Tanpa niat segera membalas kembali pesan shani chika malah sibuk mengatur nafas dan detak jantungnya. Kemudian kembali mengambil ponselnya.

Ysc.Tamara
Bidadari bisa aja buat manusia lemah tak berdaya ini gesrek sendirian

Shn.Indira
Hahaha, maaf ya Cici bercanda kok yasudah kamu tidur gih besok sekolah


Ysc.Tamara
Iya ci shani juga ya, mimpi indah ci

Shn.Indira
Mimpi indah juga chika


**********

Pagi yang cerah ini shani dan Naomi sudah dalam perjalan menuju sekolah shani. Padahal shani sudah bilang ingin membawa mobil sendiri namun Naomi tidak mengizinkannya kalau sang bunda sudah bertitah shani bisa apa selain menurut.

Karena bagi shani keinginan bundanya adalah suatu keharusan yang wajib shani turuti.

"Bunda makasih ya udah ngantarin aku."

"Iya sayang, udah jadi kewajiban bunda kok."

"Kalau gitu aku masuk dulu ya bun, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam sayang, muahh." kecupan bundanya mendarat dikening shani.

Shani pun berjalan dengan santai dikoridor sekolahnya, lagi lagi shani buat jantung teman-teman nya tidak sehat. Sesampainya didepan kelas shani malah bertabrakan dengan gadis cantik yang juga teman sekelasnya.

"Eh, maaf gre aku gak sengaja." ucap shani penuh penyesalan.

"E-eh oh ga-gak a-apa kok shan." gracia terbata-bata karena rasa gugupnya.

"Sekali lagi maafin aku ya, ada yang luka ??" shani refleks memegang tangan gracia.

"Eh gpp kok serius." Gracia menyentak tangannya hingga terlepas dari pegangan shani dan pergi begitu saja.

Shani yang merasakan gracia seperti itu malah membuatnya semakin merasa bersalah.

Tapi tidak dapat shani pungkiri shani menyukai adegan tabrakan itu. Senyum cerah terbit di bibir indah shani .

Shani bisa melihat dengan jelas wajah yang selama 2 tahun ini mencuri hatinya, shani bisa memegang tangan lembutnya shani bisa mencium aroma anggur pada tubuh gadisnya.

Apa gadisnya ?? katakan pada shani sejak kapan gracia menjadi hak miliknya.

"Dia kenapa ya ?? Sebenci itu dia sama aku??" batin shani.

Selama pelajaran berlangsung shani bener-bener dibuat tidak fokus, karena hati dan pikiran nya dipenuhi dengan Shania Gracia.

Sesekali dia melirik kekanan guna melihat gadis yang saat ini sudah memiliki Tahta tertinggi dihatinya, gadis itu fokus ke papan tulis sambil sesekali menulis dibukunya.

Cinta Beda Raga (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang