Chapter 10

3.1K 271 31
                                    


**Selamat Membaca**
===



Shani saat ini sedang tidak fokus menyetir mobil. Dikit-dikit ngelirik ke samping melihat sang kekasih yang duduk anteng sambil memainkan ponselnya.

Shani mengantarkan gracia ke gereja pagi ini dan yang membuat shani terpesona adalah gracia yang sangat berbeda dari biasanya.

Gracia menggunakan gaun ungu mudanya sungguh ini yang pertama kalinya shani melihat gracia menggunakan gaun. Gracia yang menyadari shani selalu meliriknya pun menyimpan ponselnya dan menghadap shani.

“Sayang.” Panggil gracia.

“Hmm.” Shani menjawab hanya dengan deheman dan menatap sang kekasih mumpung lampu merah sedang menyala.

“Kamu kenapa dari tadi ngelirik aku? Ada yang salah ya sama penampilan aku?” Tanya gracia sambil melihat kembali penampilannya.

“Nggak sayang kamu cantik banget, aku sampai pangling lihat kamu pagi ini.” Jawab shani sembari menggenggam tangan gracia menyimpan di pahanya.

“Kamu serius? Aku pikir penampilan aku aneh abis kamu ngelihatnya gak berenti.”

“Ge, kamu cantik banget dan buat aku penampilan kamu hari ini sempurna banget sayang. Beruntung nya aku yang bisa dapatin cinta kamu.”  Puji shani yang mencuri ciuman di pipi gracia.

Blushh

Pipi gracia memanas tersipu malu dan mulai bersemu merah sungguh kata-kata shani manis sekali. Gracia semakin salah tingkah ketika melihat shani yang semakin intens menatap nya dengan senyuman yang arrgghhh pipi bolong itu gracia gak kuat lihatnya.

“ihh udahan lihatnya itu lampunya udah hijau.” Kata gracia sambil meraup wajah shani dengan sebelah tangannya. Shani terkekeh melihat kekasihnya salah tingkah seperti ini dan kembali malajukan mobilnya.

**********

“Naomi.” Panggil seseorang yang baru saja datang.

“Maaf telat tadi ada rapat guru.” Lanjutnya.

“Iya nal gak papa santai aja, mau pesen apa?”

“Samain sama loe aja.”

Naomi pun memanggil pelayan untuk memesankan Hot Cappuchino untuk kinal. Benar saat ini Naomi sedang ada janji temu pada sahabatnya Devi Kinal Putri yang saat ini sudah mengajar di SMA 48 Tanumihardja.

“Kapan balik nal, gue kaget banget loe ngechat ngajak ketemu.” Tanya Naomi.

“Baru sebulanan ini sih, ya sorry gue gak ngabarin.”

“Kan kebiasaan loe begitu.”

“Ya kan gue sibuk mi, apalagi ngurusin berkas-berkas buat ngajar di SMA 48 Tanumihardja.”

“Loe ngajar disitu?” Tanya naomi tak percaya.

“Iyalah bini gue ngajar disitu, loe tau bini gue kecil-kecil montok takutnya digodain guru-guru lain jadi gue mesti extra ngejaganya.” Jawab kinal santai.

“Ya ampun kinal masih aja.” Naomi geleng-geleng kepala mendengar jawaban kinal.

“Anak loe udah berapa mi?”

“Menurut anda? Ya tetap satu lah nal.” Kesal naomi.

Kinal tertawa mendengar kekesalan naomi, ya jelas saja naomi kesal bagaimana bisa sahabatnya ini bertanya hal seperti itu yang sudah jelas status naomi saat ini adalah ibu tunggal.

Cinta Beda Raga (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang