Chapter 17

2.2K 237 32
                                    


**Selamat Membaca**
===

Jam pulang sekolah telah tiba gracia dan shani serta desy dan anin jalan bersama menuju parkiran, namun mereka heran melihat gerbang yang dipenuhi siswa siswi. Karena penasaran mereka pun mendekati.

Gila itu manusia atau bidadari tuh

Cantik banget kayak bule

Kira-kira jemput siapa dia

Mobilnya mewah banget njir

“Tunggu, ini ada apa ya kok rame.” Tanya anin yang paling kepo.

“Ngga tau juga, kuy lah kita lihat.” Jawab desy yang menggandeng kekasihnya.

Keempat gadis itu kini melihat dengan jelas apa yang membuat rame gerbang sekolahnya, seorang gadis cantik dengan rambut panjang terurai serta kacamata hitam yang melindungi matanya dari silau matahari, kini bersender di mobil mewah bermerk Aston Martin berwarna hijau tosca.

Keempat gadis itu kini melihat dengan jelas apa yang membuat rame gerbang sekolahnya, seorang gadis cantik dengan rambut panjang terurai serta kacamata hitam yang melindungi matanya dari silau matahari, kini bersender di mobil mewah bermerk Aston ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampilan nya sungguh menunjukan dia gadis berkelas dan penampilan nya sungguh seperti gadis-gadis luar negeri.

Gadis itu menegakan badannya setelah melihat orang yang akan ia temui, gadis itu jalan perlahan mendekati targetnya. Semakin dekat semakin mengembang senyum nya.

“Hay Indira.” Ucapnya setelah berada didepan shani.

Shani masih belum mengenali siapa yang berada didepannya.

Gadis itu memanggilnya dengan nama belakang nya shani tau betul siapa yang memanggil namanya seperti itu, shani mulai tersenyum manis kearahnya.

“Kak Shanju.” Shania tersenyum senang shani masih mengenalnya.

“Kakak kapan pulang?” Tanya shani.

“Udah dari 3 hari yang lalu, aku kangen kamu Indira.” Shania memeluk shani tanpa menyadari genggaman shani pada tangan gracia.

Gracia mengeratkan genggaman nya, jujur saja gracia terbakar cemburu saat ini.

Siapa yang suka ketika kekasihnya dipeluk oleh cewe lain, bahkan gracia tak mengenali sosok  didepannya ini.

Merasa tangan gracia semakin kencang shani pun melepas pelukan Shania padanya.

“Ayo pulang.” Shania mengulurkan tangannya.

Shani menjadi bingung haruskah ia ikut bersama shania tapi bagaimana dengan gracia, shani masih saja menggengam tangan kekasihnya itu.

“Bunda minta aku jemput kamu.” Lanjut shania.

“Tapi aku bareng gracia kak.” Shania mengalihkan pandangan nya pada gracia.

“Hay gracia, kenalin aku Shania Junianatha. Apa boleh shani pulang bareng aku?” Shania meminta izin secara sopan pada gracia.

Cinta Beda Raga (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang