Shania Gracia Harlan

3.9K 371 12
                                    

** Selamat Membaca **


Hari minggu adalah hari bermalas-malasan nya umat penganut kemalasan, hari dimana bisa berleha-leha bersantai-santai bahkan bangun sampai matahari terik diatas kepala. Tapi tidak dengan anak gadis yang saat ini sudah rapi dipagi hari.

Ya gadis itu Shania Gracia, atau yang bisa kalian panggil Gracia atau Gre. Gracia sudah rapi dan memandang dirinya sendiri di depan kaca besar berukuran sebesar dirinya "Perfect" itulah yang dia ucapkan ketika melihat penampilannya.

Gracia menuruni anak tangga dengan membawa buku berukuran sedang ditangan nya, ya buku itu adalah Al-kitab yang akan dia bawa ke gereja pagi ini.

Gracia terlihat anggun dengan dress putihnya rambutnya yang digerai terjatuh dan kalung salib yang melingkar indah dileher jenjangnya.

Gracia menghampiri meja makan dimana ada kedua orang tuanya dan adiknya "Pagi mi,pi... Pagi adik kesayangan kak gre."

"Pagi juga gre." kata mami dan papinya berbarengan.

"Pagi juga kak gre, udah siap kak ?? udah bisa jalan sekarang ??"

"Boleh ayuk, kakak lagi males sarapan entar aja habis ibadah."

"Loh gre, sarapan dulu masih ada waktu kok." ucap sang mami.

"Nanti aja mi, gre minum susu ajadeh ya."

"Yasudah kalau gitu.. nih gre susunya."

Keluarga Gracia memang selalu rutin menjalankan ibadah digereja setiap hari minggu, sedari kecil Gracia dan Chika sudah dididik sebagai anak Tuhan.

Dan didikan itu terus berlanjut sampai sekarang kebiasaan yang tidak bisa Gracia dan Chika lewatkan.

Gracia dengan khusyuk berdoa dan meminta pada Tuhan nya agar hatinya yang telah jatuh dapat diambil kembali, gracia memohon agar dia bisa melupakan perasaan nya.

Perasaannya salah cintanya salah karena jatuh pada seseorang yang tidak seharusnya. Gracia merasa menghianati Tuhan nya karena mencintai Umat dari Tuhan yang lain.

"Kak, ayo pulang." ajak sang adik.

"Makan dulu yuk Chik, kakak laper."

"Yaudah ayo, tapi kak gre yang bayar."

"Yaiyalah sejak kapan kamu bayarin makanan kakak."

"Kak Gre! Ishh awas ya." Chika mendengus kesal karena kakaknya mencubit pipinya.

Gracia dan Chika segera menuju restoran favorit mereka dimana biasanya mereka datangi bersama kedua orang tuanya, orang tua mereka langsung pergi setelah ibadah selesai.

Sepanjang jalan gracia dan chika selalu bercanda ria bernyanyi bersama layaknya anak-anak kecil bernyanyi disekolah minggu.

**********

Beberapa menit kemudian mobil mereka pun sampai diparkiran restoran, mereka pun langsung memesan makanan yang ingin mereka makan.

Sembari menunggu pesanan datang chika memainkan ponselnya sedangkan gracia hanya memandang sekitar restaurant sebelum pandangan nya jatuh pada gadis yang tertawa lepas dengan wanita cantik didepannya.

Bibir gracia terangkat membentuk senyuman yang manis "Manis banget sih senyumannya bidadari" batin gracia.

"Ini kak pesananannya." lamunan gracia buyar karena pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.

"Makasih ya mbak."

"Iya kak sama-sama.. selamat menikmati. "

Gracia dan Chika kompak melipat tangan diatas meja jemari mereka ditautkan kepala menunduk dan berdoa bersama, berdoa karena mensyukuri bahwa mereka masih diberi rezeki hari ini sehingga bisa menikmati makanan yang ada didepan mereka.

Cinta Beda Raga (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang