bab 1

9.7K 331 6
                                    


6 Tahun Kemudian...
Hari ini menjadi hari yang sibuk, tidak seperti hari-hari sebelumnya. Ada beberapa surat yang harus segera ditangani dan beberapa pertemuan penting yang tidak bisa ditunda. Dengan segala kesibukan ini, ia selalu berharap kalau kesehariannya akan menjadi jauh lebih baik. Nyatanya tidak. Tidak ada sedikitpun yang berrubah dalam hidupnya. Kecuali jam kerja yang selalu berotasi dengan berbagai macam kesebukan. Terurama karena pimpinan perusahaan itu. Lelaki sebaya berusia 27 tahun yang selalu membuatnya jengkel.
Akhir-akhir ini pimpinan itu menjadi mudah terpancing emosi. Tidak, ia salah. Tempramennya memang sudah seperti itu sejak dulu. Hanya saja tidak separah ini sebelumnya. Atasannya itu selalu mencari-cari alasan atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Jika diberi kesempatan untuk memilih, maka ia ingin menjadi karyawan biasa saja. Pangkat tidak terlalu penting bagi wanita cantik berusia 27 tahun ini. Mungkin dengan begitu, ia tidak akan menjadi kambing hitam pimpinannya lagi.
Tidak mudah menjalani keseharian sebagai seorang sekertaris bagi Roman Aro Romaidtlleas-pimpinan sebuah organisasi bisnis swasta yang dikenal dengan tempramennya. Setiap hari Shynea Sarast Lareeta atau yang lebih akrab dipanggil Shy-si sekertaris pimpinan, selalu mengahadapi masalah. Entah itu masalah yang ia perbuat bahkan yang sama sekali tidak diketahuinya sekalipun. Semua karyawan di perusahaan tahu kalau wanita menarik dan molek seperti Shynea tidak sepantasnya mendapatkan perlakukan kasar dari atasan congkak itu. Tetapi Shynea sudah terbiasa dengan sikap Roman selang beberapa bulan terakhir. Seandainya ia ingat saat itu ia menolak pengakuan Roman mentah-mentah kalau lelaki itu cukup tertarik padanya dan mungkin akan melamar Shynea dalam waktu dekat.
Mungkin sikap Roman ini adalah satu bentuk upaya balas dendam atas penolakannya. Namun ia tidak bisa terlalu cepat berkesimpulan. Shynea sudah mencoba berbicara empat mata dengan pimpinannya itu, dan hasilnya sia-sia. Tidak. Sebenarnya ia dapat satu hinaan kasar. Dan itu cukup untuk membuat penolakannya terasa tidak sia-sia. Ia beruntung menggunakan akal sehat untuk menolak lelaki itu. Tidak peduli betatapun Roman adalah atasannya. Dan resiko kalau ia akan segera dipecat juga tidak perlu ia khawatirkan. Toh, ia memang sudah muak dengan perlakuan kasar dan hinaan Roman pada setiap jam kerja. Seandainya Shynea memiliki keberanian untuk menampar Roman saat pria itu menghinanya, maka ia akan lakukan berulang kali. Sayangnya ia hanya akan berkhayal tentang itu. Hal terakhir yang inginkan untuk saat ini adalah memukul keras-keras kepala Roman dengan sepatu hak miliknya sampai lelaki itu tak sadarkan diri, atau lebih kejamnya hilang ingatan.
Shynea tidak akan banyak mengeluh, karena saat ini teralu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan sebelum jam kerja berakhir. Atau ia akan mengambil resiko untuk ocehan Roman selanjutnya. Sehari yang lalu Roman mengirimkan pesan padanya kalau ia akan pergi ke luar kota untuk kerja sama bisnis. Lelaki itu memintanya mengambil alih semua urusan perusahaan dan saat ini, Shynea tengah bekerja untuk itu. Shynea bersyukur sepenuhnya atas tour kerja sama itu, karena dengan begitu ia tidak akan melihat batang hidung Roman untuk waktu yang cukup lama. Tidak. Ia tidak tahu seberapa lama tepatnya, yang pasti ia akan terus bordo'a agar Roman lebih lama menetap disana. Atau kalau perlu tidak usah repot-repot kembali hanya untuk memastikan keadaan perusahaan. Shynea akan memberitahukan selalu kondisi perusahaan padanya lewat e-mail sehingga Roman tidak perlu repot-repot memastikan.
Memang tidak mudah mengambil alih manajemen perusahaan dibarengi dengan tugasnya sebagai seorang sekertaris, namun ia cukup senang hingga seberapapun beratnya tugas yang diemban tidak akan menjadi masalah besar.
Malam ini Shynea sudah membuat perjanjian dengan dua teman wanitanya untuk hadir dalam pesta peresmian proyek yang baru saja dijalani oleh Keily William-satu temannya yang lain. Shynea sudah bersahabat dengan Sandra sejak sepuluh tahun yang lalu. Mereka sudah menjadi teman satu asrama sejak saat itu. Shynea mengenal betul bagaimana sifat dan karakter Keily juga latar belakangnya sebagai seorang puteri pengusaha ternama Hadrick William. Meski dibina dalam keluarga yang yang penuh aturan, disiplin dan memperhatikan kesopanan, namun Shynea cukup mengenal Sandra yang tidak penah tumbuh dengan pembinaan tersebut. Bisa dibilang Keily bermuka dua. Ia berperan sebagai wanita penuh etika di hadapan keluarganya, dan akan menjadi sangat liar, humoris dan sedikit nakal bila sudah terlepas dalam lingkup yang berbeda.
Bagaimanapun ia mengenal Sandra sebagai seorang wanita sewajarnya. Sikap Keily memang terlalu kekanak-kanakan, namun Shynea tidak punya cukup alasan untuk membenci wanita itu. Ia sudah melewati penderitaan bersama Keily semasa duduk di bangku sekolah dan sampai sekarangpun mereka masih bersahabat, bersama Danna dan Recella, dua teman lainnya.

Salvation From An EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang