Bagian dua

2.7K 292 15
                                    

LilBuna
Present

Mahae
Short Fanfiction

Idol life, Romance, Angst

Chapter two

Sorry for typo(s)


Mark mengeluh menaruh kepala di meja makan. Pria itu menghela nafas jengah menatap sekitar menelisik setiap raut yang sudah dia hapal betul. Mereka adalah para Hyung. Mark berterima kasih, Hyungnya sangat perhatian. Kebetulan Mark dan Taeyong baru saja pulang dari Amerika, mereka ada jadwal unit sebentar disana.

Merasa suasana sedikit berbeda Mark menyadari sesuatu, dia tidak menemukan Haechan. Pria itu menghilang tidak menyambutnya. Biasanya pria kecil itu akan memeluknya walaupun akan mendapatkan perlakuan buruk dari Mark namun sekarang berbeda Haechan enggan menyambutnya, dan lagi sewaktu di Amerika Haechan tidak mengirimnya pesan. Bukannya kenapa hanya saja Mark sedikit merindukan pria itu berceloteh di pesan.

”Kamu terlihat sangat lelah dan tidak bersemangat Mark?”

Jaehyun menyodorkan soda. Pria tampan berlesung pipi itu keheranan dengan sikap Mark yang berubah menjadi pemurung akhir - akhir ini. Biasanya Mark tipe yang ceria, dia selalu bercerita banyak hal pada mereka. Berceloteh, menyaingi setiap pernyataan yang Haechan lontarkan.

”Kamu sakit?”

Giliran Yuta berbicara terdengar acuh namun terselip rada khawatir dan Mark menyadari itu, seharusnya dia tidak boleh berbuat demikian. Dia  terlalu menyusahkan, semua orang peduli padanya dan sifat yang di tunjukan Mark sangat mengesalkan.

”Sedikit lelah, perjalanan jauh membuat punggungku pegal?” Mark menyandarkan punggung di kursi. "Dimana Hyung yang lain?"

”Doyoung pergi bersama Jungwoo. Haechan pergi jalan - jalan bersama Sungchan, kamu tahu Mark selama kamu tidak ada Sungchan sering datang ke dorm ini. Dia akan bermain dengan Haechan seharian, sampai - sampai kamar Haechan sangat berantak, entah apa yang mereka lakukan,”

Jaehyun memijat pelipisnya kebetulan kamar mereka berdekatan, dia sering terganggu akan suara cekikikan namun tetap saja Jaehyun memaklumi. Keduanya masih anak-anak bukan hal baru lagi jika bertindak seperti itu. Toh Haechan adalah adik kesayangannya, jadi tidak mungkin Jaehyun memarahi. Dia itu orang yang lembut terutama pada Haechan.

”Kenapa Hyung membiarkan Haechan pergi bersama Sungchan, bagaimana jika ada fans yang memergoki mereka. Dunia luar sangat berbahaya Jaehyun Hyung apalagi mereka masih anak-anak dan ini juga sudah malam. Kenapa dia belum pulang?!”

Nada Mark agak meninggi, sedari tadi tangannya mulai mengepal menahan segala gejolak aneh singgah di hati. Sungguh Mark rasanya ingin memaki Sungchan, bisa-bisanya Pria kelewat tinggi itu membawa Haechan pergi, sampai malam lagi. Ini tidak aman, apakah mereka berpikir seperti itu, jika ada sasaeng bagaimana? Apalagi mereka idol terkenal. Sungchan belum tentu bisa menjaga Haecahn yang kelewat aktif.

”Mark! Kenapa kamu jadi marah padaku. Ini bukan pertama kalinya mereka pergi, oh ayolah mereka akan baik-baik saja,” Jaehyun menepuk pundak Mark, ”Kamu harus beristrirahat cukup, emisomu tidak stabil,” Lalu Jaehyun pergi meninggalkan Mark yang terduduk di kursi makan sendirian. Lebih baik untuk sekarang dia membiarkan Mark bertindak sesukanya. Remaja itu dalam masa puber.

Mark meremas gelas kaca di tangan lalu melirik jam, dia berdecak hampir jam setengah sepuluh malam tapi Haechan tak kunjung kembali. Pria itu berpindah di sofa rencananya dia akan menunggu kepulangan Haechan.

©LilBuna

”Sungchan kamu tidak perlu repot - repot menggendongku seperti ini. Para Hyungku akan tertawa jika melihatku!”

Haechan mengeratkan pelukan di leher Sungchan. Ini salah Haechan, bermula saat dia tersandung sewaktu pulang tadi lalu Sungchan menawarkan gendongan. Padahal Haechan baik-baik saja tapi pria itu terus memintanya, tidak enak hati akhirnya dia menyetujui. Lagian lumayan juga, Haechan tidak perlu repot - repot berjalan.

”Kamu berat sekali Hyung, mirip karung beras,” Sungchan tertawa melihat respon Haechan lalu Pria tinggi itu membuka pintu dorm langkahnya tiba-tiba terhenti kala melihat Mark  memandang lurus kearah mereka. Seperti ingin melubangi kedua orang disana.

”Aku akan memukulmu Sungchan, aku bukan karung be- Mark Hyung!”

Haechan bercicit pendek menatap Mark takut-takut dari belakang leher Sungchan. Mark terlihat menakutkan, tapi kenapa juga dia harus takut Haechan tidak membuat kesalahan. Kapan Mark pulang, kenapa Haechan bisa lupa.

”Turunkan aku Sungchan,”

Sungchan malah menggeleng, ”Aku akan mengantarmu kekamar, bukankan kamu menawariku menginap seperti biasanya?” Sungchan terkekeh mendapatkan toyoran keras di kepala lalu dia menurunkan Haechan mengusak kepala bundar itu. ”Aku pulang dulu Haechan Hyung, kita bertemu lagi besok lagi ya,”

Haechan membenarkan tatanan rambut, berjalan kekamar tanpa memperdulikan Mark yang terus menatapnya. Haechan malas menyapa, lagian mungkin saja Mark tidak menyukai hal itu dari pada Haechan salah berucap lebih baik tidak.

”Kamu terlihat bahagia sekali?”

Langkahnya mulai terhenti, kembali melirik Mark yang berjalan mendekat. Dia mencengkram tangan Haechan kuat. Menyeret pria kecil itu kedalam kamarnya lalu mengunci rapat. Pria itu menatap Haechan tajam.

”Dimana akal sehatmu, ini malam hari dan kamu baru saja pulang?”

”Kenapa kamu melakukan hal ini Mark Hyung! Aku sudah terbiasa seperti ini lalu kenapa kamu mencemoohku setelah sekian lama?” Haechan ikut terbawa emosi, membalas pertanyaan Mark dengan nada yang sama. ”Aku pergi berjalan - jalan di taman.”

Mark mendekat mencengkram kedua pundak Haechan kuat, ”Kamu menyukainya?”

”Apa maksudmu?”

”Apa kamu menggodanya?” Mark mengelus rahang Haechan, berbisik kecil di kuping itu. ”Apa kamu juga sudah memberikan tubuhmu agar di setubuhi olehnya?”

Malam itu juga hati Haechan remuk.


[TBC]

Maaf kalau jelek yaaa..

©LilBuna


Backstreet [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang