LilBuna
PresentMahae
Short FanfictionIdol life, Romance, Angst
Chapter two
Sorry for typo(s)
"Haechan Hyung kamu baik?"
Sungchan menekan dahi Haechan, Pria itu merasa sangat khawatir akan sikap Haechan yang mendadak diam dari pagi. Sumpah demi apa Pria kecil itu kelewat aktif tidak pernah seperti ini. Jeno yang merasakan perubahan Haechan ikut bertanya, jika Sungchan hanya bertanya kalau Jeno lebih ke skinship . Kedua pria di sana sangat khawatir berbeda hal dengan Mark yang malah menatap Haechan acuh.
Semalam setelah dia menjatuhkan harga diri Haechan, Mark keluar kamar membanting pintu keras meninggalkan Haechan yang penuh dengan rasa sakit. Oke, dia memang menyukai Mark namun tidak bisakah Mark bertutur kata lebih baik lagi padanya? Jika dia jijik pada Haechan ya sudah tinggalkan saja bukan malah mencemooh macam begitu.
Haechan juga punya hati, dia sama seperti yang lainnya.
"Haechan kamu baik?"
Kembali ke permukaan bumi Haechan tersenyum tipis menyandarkan kepala di bahu Jeno. Pria kecil itu terkekeh geli saat Sungchan mencubit terus pipinya. Sulit di pungkiri Sungchan adalah pria baik, dia mampu menenangkan Haechan saat di penuhi kekalutan, pun Jeno. Kedua orang itu terus menyemangatinya saat berada di unit ini.
Padahal biasanya Haechan akan menggelayuti Taeil, member tertua. Namun jika di grup ini Haechan memiliki adik. Jadi dia merasa sangat di manjakan.
"waktunya makan siang sebelum syuting MV! Kalian harus bersiap sekitar 1,5jam lagi mengerti?"
Bersorak senang, kesedihan Haechan menghilang. Pria kelewat aktif itu berlari kencang, tapi akibat kecerobohan yang dia lakukan tidak sengaja membuat nampan Mark jatuh.
"Maafkan aku Mark," mulai menunduk memungut nampan kosong itu lagi. Haechan mengambil nampan bersih lalu di sodorkan kearah Mark. "Ini Mark Hyung, yang lebih bersih," tanpa menatap, Haechan enggan melihat reaksi Mark. Entah semenjak kejadian semalam, dia terlalu takut Mark akan kembali menghinanya.
Perkataan Mark seolah belati terlalu menggores sulit di obati.
"Maaf untuk semalam, Haechan," sedikit pelan namun suara itu mampu membuat Haechan mendongak lebih memberanikan diri menatap Mark. Haechan tersenyum tipis mengibaskan tangan tanda tidak perlu, ini lebih baik sanggahan apapun tidak pantas keluar dari mulutnya. Merasa kurang puas dengan respon Haechan, Mark kembali menarik pria itu membawanya masuk kedalam kamar mandi. "Sudah kubilang aku minta maaf?"
"Ya Mark Hyung tidak apa," Suaranya agak serak seperti tertahan. "Bisakah aku pergi aku ingin makan?"
"Kenapa kamu menghindari ku,"
Mark memojokkan Haechan menghimpitnya membuat Haechan kesusahan bergerak. Pria kecil itu menatap lekat tepat di netra Mark memberikan sugesti ketidaknyamanan yang Mark tolak. Mark menutup mata mendekatkan wajahnya di ceruk leher Haechan menghirupnya dalam, tangannya berpindah posisi kearea pinggang Haechan mulai memeluk erat.
"Kamu harum sekali Haechan,"
Sedangkan Haechan membeku dia kebingungan dengan sikap Mark yang tiba-tiba berubah seperti ini. Bergerak gelisah Haechan mendorong Mark, menghentikan kegiatan Mark yang hampir saja mengigit lehernya. Bibir kecilnya mulai terjatuh sebab ciuman mendadak dari Mark, Pria itu menyerangnya secara tiba-tiba membuat terkejut setengah mati.
"Hnghh Mark Hyung, apa yang kamu lakukan,"
Menyimpan telinga, Mark semakin ganas pria itu menggigit kecil bibir Haechan.
"H-Haechan," samar-samar masih terdengar. "Aku tidak menyukaimu saat bersama orang lain."
Haechan membisu.
Apa maksudnya?
"Apa maksudmu Mark Hyung?"
Mark kembali bersuara, "Aku sangat membenci saat kamu tersenyum kepada orang lain, kamu menghindari ku?"
"Bukankah itu yang Mark Hyung inginkan? Kamu tidak suka melihat wajahku bukan?"
Yang lebih kecil mendorong mundur, membuka pintu toilet cepat. Dia enggan berlama-lama di sana. Mark terlalu aneh dan Haechan takut jika pria itu hanya berpura-pura tentang semua hal. Haechan menyerah berharap, mendapatkan perlakuan baik dari Mark membuatnya semakin bahagia.
Menyadari kekosongan di kamar mandi Mark menarik nafas dalam, "Apa yang sudah ku katakan tadi. Aku sudah gila mengatakan hal sememalukan itu pada Haechan? Mark! Bisa-bisanya kamu bodoh seperti ini." dia memukul kepalanya sendiri, ”Seharusnya kamu tadi minta maaf saja bukan malah berkata tidak-tidak, menciumnya lagi.”
Pria itu terus-menerus menyalahkan diri sendiri sedangkan dia tidak menyadari jika dari tadi ada seseorang di balik bilik mendengar percakapan mereka berdua.
Orang itu merubah raut wajah menjadi tidak terduga entah apa yang sedang dia rasakan namun perlakuan Mark terhadap Haechan membuatnya sedikit marah. Dia merasa Haechan sangat tidak pantas di perlakukan dengan buruk.
”Hei apa yang sedang kamu lakukan?”
”Sudah berapa lama kamu disini?”
”Baru saja aku disuruh mencarimu, syuting akan segera di mulai dan kamu harus makan Mark.”
”Baiklah.”
[TBC]
©Lilbuna

KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [✔️]
Fanfiction🌻[Mahae] • Tittle : Backstreet • Genre : Angst, Romance, bxb, idolife • Bahasa : Baku tidak EYD • Rate : Mature (+) Republish ©LilBuna