3.

1.2K 149 9
                                    

.
.

.
.
.
Aku kasih rate-M jaga² kalau ada yang berbau dewasa, takut khilaf.
.
.
tokoh milik masashi Kishimoto,
Aku hanya remix ceritanya yang keluar dari karakter asli mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kedatangan sakura sebagai siswi baru di KHS jadi perbincangan, terutama dikalanga para pemuda-pemudi yang seakan terlihat penasaran dengan sosok Uzumaki lainnya selain Naruto dan Karin.
Bahkan sampai jam berakhir pun perhatian nampak tertuju pada sosok bersurai merah muda yang dengan tenang nya duduk dibawah pohon yang dekat dengan lapangan basket.
Sakura duduk sendiri dengan sebuah novel yang ia baca, jam sekolah memang berakhir tetapi Naruto masih ada latihan basket jadi gadis itu memilih menunggu sendirian dari pada melihat para perempuan yang berteriak kehebohan. Entah apa yang mereka soraki.

Terlalu fokus dengan bacaannya sakura tidak sadar bahwa Naruto sudah selesai dengan latihan nya, sekarang pemuda pirang itu sudah mengistirahatkan badannya selunjuran di pinggir lapangan.

"Naruto-kun, ini untukmu"
Sosok gadis dengan rambut hitam pendek menghampiri Naruto menyerahkan sebotol minuman.

"Terimakasih Hinata-chan"

Naruto mengambil minuman yang diberikan hinata dengan cepat, karena ia benar-benar kehausan. Hinata sendiri wajahnya nampak malu. Gadis itu tersenyum bahagia setelah botol minumnya di terima oleh si pirang.

Disampingnya ada sosok cantik bersurai pirang lainnya, yamanaka ino yang juga memberikan minum kepada sai. Kekasihnya.
Semua orang tau bahwa Hyuga Hinata menyukai Uzumaki Naruto pemuda bodoh yang sialnya juga salah satu yang tertampan di KHS.
Hanya saja pemuda jabrik itu tidak peka dan masa bodoh, padahal sangat jelas perhatian yang diberikan gadis Hyuuga itu pada Naruto menandakan bahwa ia menyukai si pirang.

terlalu sibuk dengan teman-temannya sampai tidak sadar bahwa sakura sedang menatapnya dari kejauhan dengan tatapan yang  terlihat malas. Untuk beberapa menit sakura hanya menatap atau mengalihkan pandangan ke arah lain dan menyibukkan diri dengan novelnya. 
Membiarkan naruto yang masih asik berbincang dengan teman-temannya.

Tunggu.

Menunggu.

Berdiam diri.

Namun sudah hampir tiga puluh menit ia menunggu, Naruto masih mengobrol bahkan si pirang itu nampak bertingkah aneh. Ini sih sudah pasti si pirang lupa kalau akan pulang bersamanya.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Minggu ini kita nginap dan main PS di rumah naruto kan?"

"Sesuai jadwal, setelah naruto selanjutnya rumah sasuke!"
Neji menyeringai pelan ketika melihat ekspresi sasuke yang datar semakin terlihat semakin datar dan dingin saja.

"Hn, terserah"

Sasuke hanya berujar datar, wajahnya itu selalu saja datar.

Tatapan teman-teman naruto teralihkan saat sosok berparas manis datang menghampiri mereka.

"Berapa lama lagi, aku sudah lelah menunggu?" Sakura menatap naruto yang terlihat kaget.
Si pirang itu memang melupakannya.
"Aku pulang naik taxi saja"

Sakura tidak menghiraukan pandangan teman-teman naruto, ia melenggang pergi meninggalkan naruto yang seperti baru tersadar akan  kebodohannya. Ia hanya ingin pulang, dia mau membantu bibi khusina di cafe kecil-kecilan nya. Cafe yang dibangun karena kebosanan nyonya uzumaki itu bertujuan untuk mengisi waktu luang katanya.

"Aku duluan"
Naruto lekas bangkit dan cepat-cepat membereskan barangnya dan berlari menyusul sakura yang masih belum terlalu jauh.

Interaksi naruto dan sakura menjadi perhatian beberapa murid yang masih ada disekitar sekolah.
Dari naruto yang tiba-tiba merangkul sakura mengacak surai merah muda itu dengan gemas, tentunya menjadi sumber perhatian.
Ada juga yang menatap hinata prihatin, pemuda yang tidak peka terhadapnya malah dengan mudahnya dekat dengan gadis lain tepat di depan matanya.

"Hinata tunggu"

Ino cepat-cepat menyusul saat gadis hyuuga itu berlari meninggalkan lapangan. Nampaknya gadis hyuuga itu sedang bersedih.
Neji sendiri hanya diam menatap hinata yang berlari meninggalkan mereka.
Hei tidak ingin mengejar adik sepupumu?

"Jujur aku penasaran dengan gadis itu"

Sai menyeletuk tiba-tiba, membuat neji, sasuke dan shikamaru yang masih tersisa di dekat lapangan otomatis menatap ke arahnya.
Walaupun ekspresi mereka tidak ada menunjukkan minat sama sekali.
Susah kalau bicara dengan orang-orang yang hampir memiliki sifat yang agak sama.

"Jangan-jangan gadis itu tunangan naruto!"
Ucapan sai yang ini membuat neji berujar agak kasar.

Ya gimana lah, orang sepupunya udah cinta banget sama si pirang. Masa iya si bodoh itu dijodohkan. Kan kasian hinata.
"Bodoh"

"Merepotkan"

"Hn"

"Hei tunggu"

Akhirnya pembicaraan mereka di tutup dengan sai yang ditinggalkan teman-temannya. Si pucat itu terlalu banyak bicara. Pasti tertular si nona yamanaka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesuai jadwal yang di tentukan hari minggu ini mereka akan menginap, kebetulan sekali kedua orang tua naruto ada perjalan bisnis jadi ada kesempatan mereka berkumpul. Ini sudah sore hari dan para pemuda-pemuda itu juga sudah berkumpul di kediaman uzumaki.
Tidak ada sakura di rumah saat ini, karena gadis masih di cafe ia sibuk di sana untuk mengisi waktu luang dengan melakukan pekerjaan yang ia bisa untuk cafe tantenya.
Sudah hampir seminggu memang sakura bersekolah, gadis itu masih belum akrab dengan teman perempuan dikelasnya.

Entahlah gadis itu seperti di jauhi. Tidak ada perempuan di kelasnya yang mengajak bicara bahkan gadis itu di beri tatapan sinis. Padahal ia tidak berbuat apa-apa.
Masa gara-gara ia dapat menjawab semua soal ulang matematika yang mendadak  itu sih?.
Tapi sakura masa bodoh selagi mereka tidak mengganggunya itu tidak akan ia hiraukan.

"Tadaima"
Suara halusnya memasuki pendengaran pemuda-pemuda yang berkumpul di ruang tamu keluarga uzumaki.

Sakura agak kaget melihat beberapa pemuda yang ada diruang tamu, dengan posisi duduk tidak beratur.

"Sakura-chan"
Naruto melompat dari duduknya setelah melempar stik ps pada wajah kiba yang otomatis mengumpat kasar.

Naruto mendekati sakura, wajahnya agak merasa bersalah. Ia lupa memberitahukan bahwa teman-temanya menginap.

"Aku lupa bilang... Mereka"
Naruto menunjuk pada teman-temannya.
"Akan menginap, apa boleh"

"Mereka temanmu dan ini rumahmu, jadi terserah kamu "

"Nanti kamu terganggu?"

"Tidak akan, lagian bagus jika rumah ramaikan. Aku mandi dulu"
Sakura melenggang meninggalkan naruto, tanpa repot-repot menyapa teman naruto. Karena ia agak malu jika harus menyapa laki-laki duluan.

Tapi ia agak akrab dengan kiba karena mereka teman satu meja. Sisanya ia tidak akrab, bicara saja tidak pernah.

Setelah itu naruto bergabung lagi dengan yang lain, ada banyak pertanyaan yang di lontarkan padanya.
Seperti sakura itu sebenarnya siapa? Kalian tinggal serumah? Bahkan pertanyaan lee agak melenceng, si mangkok itu bertanya apa sakura sudah punya pacar?

Walaupun ia agak malas akhirnya di jelaskan, toh mereka kan teman. Naruto menjelaskan marga, alasan, status bahkan sifat sakura. Katanya biar tidak kaget kalau tiba-tiba di cuekin. Orangnya memang seperti itu tapi baik kok.

Dari semua cerita itu, ada salah satu dari mereka yang sedikit penasaran dengan  gadis bersurai merah muda.

.
.
.
.
.
.
.
.

Next lah. Hahahay papali papali .... Hayok dikasih komenlah agak bingung nih bikin karakter sakura.
29 AGS 22

walk until legalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang