.
..
.
.
Aku kasih rate-M jaga² kalau ada yang berbau dewasa, takut khilaf.
.
.
tokoh milik masashi Kishimoto,
Aku hanya remix ceritanya yang keluar dari karakter asli mereka.
.
.
.
.
.
.Sakura yang tadi asik ngobrol agak terganggu dengan suara di belakang mereka, refleks ia dan teman barunya melihat ke belakang mereka tepatnya ke arah Naruto yang lari meninggalkan teman-temannya, Mau kemana lagi dia pikir sakura.
Waktu ia melihat ke belakang tidak sengaja pandangannya beradu dengan mata sehitam malam itu. Buru-buru ia mengalihkan pandangannya dirasa tatapan itu makan menatap lekat ke arahnya.
Jujur ia agak takut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Semenjak hari itu sakura jadi memiliki teman, atas usulan karin atau paksaan lebih tepatnya sakura di pindah kelaskan ke 11-b dimana itu kelas ino, Hinata, dan tenten yang tentunya diterima baik oleh siswa dan siswi kelas itu buka kaya di kelas 11-a.. engga semua sih cuman cewek kelasnya aja yang rese. Orang yang udah ganggu sakura udah dapat pelajaran dari Karin, udah kena bully selama seminggu padahal sakura udah bilang jangan membuat dirinya jadi alasan buat bullying orang lagi.
Namun setelah itu banyak yang ingin berteman dengan nya entah itu tulus atau palsu sakura tidak tau, ia hanya mampu tersenyum ramah dan menanggapi dengan ramah orang yang ingin berbicara dengannya.
Di dapur keluarga Uzumaki nampak sedikit ramai dengan tiga orang perempuan ada Kushina mama Naruto ada sakura tentunya dan ada Hinata. Katanya lagi belajar bikin kue sama mama Naruto sekalian modus sih kayanya?
"Aku pulang" Naruto berseru heboh.
"Naruto sudah pulang, kebetulan sakura sama Hinata lagi bikin kue.. tapi bentar ya belum Mateng nanti kalau udah Mateng diberi kok"
Sahur Kushina tanpa melihat ke belakang.Sakura dan Hinata agak terpaku sama orang yang baru saja memasuki dapur. Sakura terpaku kenapa Sasuke ada disini pada malam Minggu ini, dan Hinata terpaku dengan kedatangan Naruto yang tentunya membuat jantung nya berdetak dengan cepat.
"Loh kok anak gadis bengong ayo, ambil lagi adonannya"
Kushina menegur sakura dan Hinata yang tadi terdiam."Ehh ada Sasuke, malam nak"
"Malam bibi"
"Sudah makan?"
Sasuke menggelengkan kepala.
"Kebetulan hari ini sakura masak banyak loh, sekalian kita makan malam bersama iyakah Hinata"
Hinata menganggukkan kepala dengan pipi yang sedikit memerah, sakura sudah sibuk dengan adonannya tampak sibuk dengan pekerjaannya sendiri.
"Mending Naruto mandi sana, gak malu Sama Hinata kamu bau"
Kushina bercanda sambil menunjuk gestur kebauan.Tanpa bicara namun sarat akan raut panik Naruto berlari ke arah kamarnya untuk mandi tentunya.
"Mau nunggu di sini atau dikamar Naruto"
"Di sini aja bibi"
Sahur Sasuke sambil duduk di kursi yang berdekatan dengan meja dapur. Eh, kok duduknya hadap sakura sih."Mau minum kopi nak Sasuke"
Sasuke menganggukkan kepalanya, mata hitamnya masih tertuju pada sakura yang seperti berkeringat karena terlalu semangat dengan adonan."Sakura sayang buatkan Sasuke kopi"
"Aku lagi buat adonan kue ma"
"Udah nanti aja"
"Hin-.."
"Mama sama Hinata mau ke toko depan sebentar, adonan ditinggal aja dulu"
Kushina pun keluar setelah meminta maaf kepada Sasuke karena ditinggal, Hinata melambaikan tangan pada sakura tanda meminta maaf karena tidak bisa menolak ajakan mamanya Naruto.
Menutup adonannya dengan plastik khusus, sakura mencuci tangan lalu membuatkan Sasuke kopi.
"Cappucino atau kopi hitam?"
Sakura bertanya pada Sasuke."Cappucino no sugar"
Dengan telaten sakura membuat pesanan Sasuke, dia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.
"Silahkan diminum"
"Terimakasih"
Sudah sampai disana saja percakapan mereka, sakura sudah mulai mencetak kue-kue nya tanpa memperdulikan Sasuke yang terus menatap ke arahnya, sakura itu mau cepat selesai buat kuenya biar cepat dimakan.
"Sakura"
"Hmm"
Sahut sakura, dia terlalu fokus dengan kue yang ia cetak.
"Ada waktu kosong Minggu depan?"
"Ada, memang kenapa"
"Bisa bantu aku cari hadiah buat ulang tahun Naruto"
Sakura terdiam sebentar, kenapa tiba-tiba sekali mengajaknya mereka tidak sedekat itu untuk pergi bersama.
"Temen-temen kamu gak ikut"
"Engga, mereka sibuk"
"Nanti aku tanya mama dibolehi-..."
"Nanti aku yang ijin"
"Oo..oke"
"Ponsel kamu mana?"
"Hah"
Sasuke merotasikan bola matanya, apa ucapannya kurang jelas.
"Biar lebih mudah aku menghubungimu"
"Catat nomor ku saj..."
"Aku membutuhkan ponselmu"
Lagi dan lagi Sasuke memotong omongan nya, sakura mulai kesal di buatnya namun wajah Sasuke yang menatapnya datar dan penuh intimidasi membuat nyalinya ciut. Ia kembali mencuci tangannya dan berjalan menghampiri Sasuke sekaligus menyerahkan ponsel nya.
Mata hijaunya memperhatikan Sasuke yang mencatat bahkan melakukan panggilan pada ponselnya yang langsung tersambung dengan ponsel pemuda berparas tampan itu, mata hitam Sasuke balas menatap sakura yang tampak terlihat polos dimatanya."Apa yang kau tunggu..?"
"Ponselku"
Tidak lupa tangannya terarah pada Sasuke meminta balik ponselnya."Aku pinjam, sepertinya game di ponselmu cukup menarik"
Wajah bingung dan kaget sakura hiburan tersendiri untuknya, menghela nafas pelan sakura memilih meninggalkan Sasuke dan meneruskan kerjanya, jujur perutnya mulai lapar dia hanya dapat menggelengkan kepala pelan tanda tak menyangka orang seperti Sasuke ternyata menyukai game di ponselnya.
Sasuke mengalihkan pandangannya pada ponsel sakura, sedetik kemudian wajahnya menjadi semakin datar dan auranya jadi tidak bersahabat.
Apa ia Barus saja mempermalukan dirinya sendiri?
Game dengan tema kecantikan itu nampak menyilaukan di matanya.
To be continued
Sel,16 mei 23 (14.27)

KAMU SEDANG MEMBACA
walk until legal
Romancemengisahkan kehidupan biasa haruno sakura yang tinggal bersama sepupu jauhnya. Tanpa tau sosok yang sangat diidamkan oleh kaum perempuan selalu memberi perhatian lebih padanya.