🏹E

1.9K 164 12
                                    






This chapter contains violence and adult scenes. be wise in reading🔞









Hari ini terlalu siang untuk melakukan bisnis gelap . Jimin diajak untuk menemui sosok Yakuza yang paling di takuti di Jepang . Dengan tubuh penuh tattoo, pria bernama shin oguri memasuki ruangan dimana tempat pertemuan di adakan , diikuti beberapa pria lainnya.

Jimin duduk di samping Sehun , seperti biasa tampak mempesona memakai kemeja abu yang tipis , kulit putihnya indah terlihat dari sela kerah yang tak dikancing hingga dadanya . Mata abunya memancarkan pesona ,walau seperti biasa dia harus menutupi sebagian wajahnya dengan masker .

Shin oguri , memiliki tubuh yang tinggi , kulitnya sedikit gelap , aura hitamnya begitu pekat . Tatapan matanya tajam menatapi wajah Sehun dengan tidak suka .

"Begini caramu menyambutku di sini?". Suara berat Shin membuat bulu kuduk berdiri . Tatapan mata penuh intimidasi agaknya tak membuat Sehun takut. Namun pria oh itu tak bisa berbuat banyak , karena tulang punggungnya di Jepang adalah Shin oguri ini . Pria yang juga sedikit di takuti oleh Sehun . "Buka masker mainanmu itu! Aku tidak suka orang dalam ruangan menutup wajahnya!".

Jimin membulatkan matanya , menatap Sehun yang juga melihatnya. "Maafkan aku tuan dia adalah suamiku . Untuk masker ku mohon biarkan dia memakainya. Jika kau merasa terganggu aku bisa menyuruhnya keluar dari sini".

Beberapa anggota yang ikut datang dalam pertemuan tersebut tertawa terbahak bahak mendengar pernyataan oh sehun.

"Wah. Sehun ssi , kau bisa menikah? Dengan seorang laki laki? Jangan sampai musuhmu tau dia kelemahanmu . Lihat bagaimana kau akan jatuh karena pria itu". SHIn menyeringai puas melihat wajah Sehun yang terlihat murung sekarang . Jimin yang tidak tahan dengan situasi ini ,mengeratkan kedua tangannya, berharap untuk tetap tenang dan tidak terpancing . "Apa dia bermain bagus di atas ranjang? Kau tidak suka bermain jalang perempuan lagi ya?".

 Itu terdengar sangat frontal . Sehun tetap diam walau sang istri dilecehkan . Tanpa di duga semua memandangi Jimin yang tiba tiba berdiri menatap nyalang mata mereka satu persatu .

Shin tersenyum menyesap cerutunya. "Kurasa tidak ada yang menarik . Hanya saja kulitnya indah, kurasa sedikit di beri tatto akan terlihat bagus".

Tidak tahan dengan situasi itu , tangan Sehun menarik tangan Jimin diminta untuk duduk kembali . Namun hal tak terduga lainnya Jimin membuka maskernya di hadapan semua orang . Sehun sudah menahan marahnya sejak tadi, dia tidak membiarkan Suho untuk mengendalikannya , karena pertemuan ini memang seharusnya membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian yang tinggi . Namun apa yang dilakukan Jimin menambah beban baru . Sehun berjanji jika bersama Jimin dia harus bisa mengendalikan diri sebagai Sehun , entahlah dengan kejadian ini Sehun sepertinya tidak bisa jika tidak marah .

Mereka yang di dalam sana terpesona , tidak mempercayai bahwa wajah pria dengan sebutan Dewi Aphrodite itu terpampang nyata . Shin oguri mematikan cerutu , menjilat  bibir bawahnya menatapi tubuh Jimin atas ke bawah .

"Wow". Shin berujar , telunjuknya menggaruk dagunya yang tidak gatal . "Kau . Siapa namamu?".

Melipat tangan di depan dada sambil menatap tajam Jimin dia ingin menunjukkan bahwa Jimin tidak takut . "Jimin".

"Bagaimana kalau kita bersenang-senang ? Aku yakin suamimu akan mengijinkan". Shin oguri menatap Sehun .

Sementara suami sang Dewi merapikan jasnya dan Berdiri menatap wajah Yakuza di seberang meja . "Kau kira apa yang sudah kau lakukan ini Shin ?Kau mau dia bermain denganmu ? Kau ingin mati sekarang?".

 Sehun mengeluarkan pistol mengarahkannya pada Shin oguri . Namun beberapa pengawal Shin mengarahkan pistol pada Sehun sementara pengawal Sehun yang juga berada sekitar sana mengeluarkan pistol mereka mengarahkan ke beberapa orang pengawal shin yang sedang mengacungkan pistol mereka .

falling with pretty eyes✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang