This content mature 🔞
Be ware.Jungkook menikmati panas air kolam yang menyembulkan asap , Terasa nyaman memijat tubuhnya . Pria tampan itu memilih kolam pemandian Vvip dimana lokasinya tepat di pinggir bukit dengan pagar bambu yang menjulang tinggi di kiri dan kanan. Hanya menyisakan bagian depan di mana siapapun yang menyewa tempat itu bisa langsung menikmati pemandangan .
Jungkook tidak hanya memesan itu untuk dirinya sendiri . Tetapi untuk Jimin juga , namun yang dia tunggu semenjak tadi tidak juga muncul .
tak menghiraukan itu setelah melihat pemandangan di belakang sana , jungkook memutar badannya lalu menyandarkan kepala pada batu.
merendam seluruh tubuhnya hanya menyisakan leher dan serta kepalanya. Dengan sangat tenang dia duduk di dasar kolam berlapis bebatuan . Jungkook tak perduli Jimin akan datang atau tidak , jika memang tidak mau bersama nanti dia akan menyewakan lagi untuk Jimin seorang diri .
Tiba tiba pintu dari ruang ganti terbuka , menampilkan sosok Jimin berbalut kain . Jungkook menatap heran , netra abu itu hanya melihatnya setelah tersenyum kecil . Tapi boleh lah Jungkook berharap sedikit Jimin akan membuka helai kain di tubuhnya sekarang, namun harapan hanya tinggal harapan .
Si cantik mendekat , suara gesekan batu kerikil bulat karena pijakan kakinya seperti irama di telinga pria dominan yang hanya memandanginya dengan senyuman yang sulit di artikan . Jimin masuk dengan balutan kain yang menyelimuti , membiarkan dirinya tenggelam bersama kain tersebut . Selanjutnya melepas kain itu ketika sudah dalam air .
Tangan mungil namun memiliki kuku yang lentik itu melemparkan kain yang sudah Basah, sementara Jungkook terpana walau hanya melihat pundak polos Jimin.
Matahari siang itu memang sedang redup namun kulit bersinar Jimin membuat jungkook tak habisnya terkagum . Mata Jimin menatap Jungkook , dan pria bermata Bambi di sana mengalihkan pandangannya.
"Jangan melihat ku Seperti serigala yang ingin menerkam ku Jungkook". Perkaatan si cantik berakibat jungkook menelan salivanya susah payah.
"Selama ini orang orang selalu menyebutmu Dewi Aphrodite. Dewi tercantik dan membuat orang lain bernafsu padamu . Ternyata sebutan itu memang pas untukmu".
Jungkook menegakkan punggungnya melihat Jimin yang sudah bersandar pada dinding dan merilekskan kepala pada satu batu . "Coba katakan padaku . Mengapa kau begitu sangat sempurna Jimin?".
Si cantik hanya tersenyum, dia mulai terbiasa dengan semua yang terlontar dari bibir jungkook . Matanya mulai menutup menikmati hangatnya air kolam .
"Tidak ingin duduk di dekatku jungkook?".
Dan pria di sana tersenyum kembali menyandarkan punggung pada dinding batu di belakangnya, setelah itu menutup matanya sembari berbicara .
"Tidak , aku disini saja . Setengah pundakmu sudah berhasil membangunkan little jeon . Apalagi aku melihat langsung seluruh tubuhmu disana ? Dan ku harap kau juga".
Belum sempat menyelesaikan perkataannya , Jungkook merasa air bergoyang dan dadanya sebelah kiri bersentuhan dengan sesuatu . Saat membuka mata jungkook mendapati Jimin sudah duduk di sebelahnya menyandarkan kepala pada dadanya , pria cantik itu tidur dengan posisi sedikit miring .
"Tidak mendekatiku". Dua kata yang tidak berhasil di Rangkai menjadi satu kalimat oleh Jungkook di selesaikan pada akhirnya.
Sementara Jimin yang menutup matanya yakin Jungkook masih menatapnya .
"Batu di sana terlalu keras . Aku tidak bisa menikmati air hangat ini". kata Jimin pelan.
Dia kembali tersenyum menyamankan kepalanya pada ceruk leher Jungkook. Pria cantik itu sepertinya benar benar sedang mencari masalah . Bagaimana pun Jungkook menutup matanya , berusaha menetralisir bagian otaknya yang memerintahkan untuk melakukan hal yang tidak tidak pada si cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling with pretty eyes✅(jikook)
FanfictionTerbiasa membunuh dan tak meninggalkan jejak apapun membuat pria berdarah dingin itu di takuti . Jeon Jungkook terkenal di kalangan mafia mengesekusi korban tanpa ampun , seorang penembak jitu ahli dalam bermain panah atau apapun yang menyangkut tem...