🏹A(prolog)

3.3K 205 37
                                    

🔞 warning
Thanks for reading









"Ahhh aaahhhh more fasterhhh".

Suara desahan itu terdengar menggema di dalam ruangan . Seorang pria berkulit putih dan bertubuh indah itu mendesah berulang ulang kali . Suaranya terdengar sangat seksi , menambah nafsu laki laki lain yang sedang sibuk memasukkan kesejatiannya pada lubang hangat pria cantik yang menungging di bawahnya.

"Jiminh. Ahhh kauhhh sangat nikmath".

"Ahh ahhh". Si pria cantik lagi lagi mendesah .

Sampai satu gebrakan pintu mengganggu keduanya . Mata pria yang menghujam si cantik membelalak Ketika dilihatnya seseorang menodongkan pistol pada pria yang melepas penyatuan dengan terpaksa Karena moncong pistol di keningnya itu lebih membuatnya takut sekarang .

"Wear your cloth!". Titah pria berkulit Tan pada pria cantik yang kini menyeringai padanya.

Si cantik berambut blonde itu tetap menurut pada akhirnya , setelah memakai pakaiannya , pria bernetra abu abu itu mendekati pria telanjang yang kini terlihat tak berkutik berlutut mengangkat kedua tangannya .

"I told you! Execute quickly ! What are you doing?". Ucap pria Tan itu marah , dia memperhatikan si cantik yang hanya tersenyum miring tanpa bicara.

Tangan mungil namun berkuku lentik itu meraih sebuah pisau yang terselip di sepatu boat yang di kenakannya . Memainkan ujung runcing berukuran kecil , pria bermata abu itu tanpa di duga menancapkan pisau tepat didada kiri si pria telanjang . Seolah melupakan Kegiatan panas yang tadi sempat di lakukannya berdua . Si cantik bernama Jimin itu tak terganggu bahkan tak merasa jijik pada cipratan darah yang menyembur di wajah cantiknya saat ini.

Pria berkulit Tan tersenyum menyeringai ketika melihat saudara kembarnya yang terlihat indah dengan beberapa bercak darah di wajah putihnya . Mereka berdua memiliki Mata abu yang indah, walau mereka berdua sama sama memiliki netra abu , namun warna yang di miliki si mungil lebih terang dan terlihat lebih indah dari saudaranya, hidungnya Bangir namun berukuran mungil, bibirnya tebal dan ranum , jika tidak ingat bahwa mereka saudara mungkin saja dia sudah menerkamnya. Dalam artian masalah seks. bagaimana tidak? , melihat tubuh saudara kembarnya yang tadi sempat telanjang bulat membangkitkan Sesuatu di bawah sana .

"Tae. You just need to little Be patient. Aku bahkan hampir keluar tadi ! Sudah ku bilang kan kalau aku tidak suka di ganggu ! Aku bisa membunuhnya tanpa bantuanmu". Mata abu itu melihat korbannya yang merenggang nyawa di lantai , masih hidup namun seluruh tubuh pria itu bergetar . Malah dengan santai tangan kecil itu menopang dagu melihat dengan nyaman sambil melap wajahnya dengan tisu basah . Terkesan santai seperti melihat hiburan di televisi .

"Dor !!! Dor!!!". Dua kali tembakan tepat di kepala , membuat si cantik mengernyitkan dahinya . Dia menatap nyalang wajah Kim Taehyung si adik kembar beda sepuluh menitnya . Dan jimin Terlihat kesal karena kesenangannya terganggu .

"Why you kill him?!". Bentak si cantik bertubuh mungil yang masih duduk . matanya membulat marah berharap Taehyung tahu dia sedang kesal sekarang .

"Its too late . Big bos sedang menunggu kita , ayo pergi".

Masih saling menatap seseorang mengetuk pintu dengan brutal . "Twins ! Cepatlah sedikit ! Kalian ingin terbakar bersama dia juga ?".

Sosok pria berwajah tirus dengan seringai mempesona membuat kedua kakak beradik di dalam melihatnya nyalang . "Oh yakkk! Jangan bertengkar lagi".

Eh si kembar psikopat malah asik saling tatap lagi tak menghiraukan pria yang baru datang dan marah marah .

"Hei hei ayolah". Katanya lagi berharap perkataannya membuyarkan perang tatap mereka berdua .

falling with pretty eyes✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang