🏹F

1.9K 161 24
                                    

Let's learn this feeling





Hari berlalu Jimin mulai beraktifitas lagi , berlatih dengan teamnya , dan melupakan luka di lehernya yang mulai mengering.

Jungkook hari itu terlihat tampan dengan rambut yang diikat kebelakang ,dia mengenakan kaos hitam lengan pendek dengan celana training abu . Sesekali dia melihat bagaimana Jimin berlatih di sana bersama Seokjin. Sudah satu jam berlatih pria cantik itu tidak juga merasa lelah .

Disana , Jimin mengenakan kaos putih lengan panjang di padu dengan celana training hitam. Pakaiannya memang tertutup , namun Jimin terkadang tanpa sengaja memperlihatkan pinggang ramping dan mulusnya. Membuat seorang jungkook tidak bisa berkonsentrasi. Memang semua yang ada dalam diri Jimin tak ubahnya membuat seorang jk tak bisa berkonsentrasi .

Seokjin memanggil jungkook untuk berlatih dengan Jimin sebentar sebelum mereka menikmati waktu istirahat sambil belajar menembak .

"Aku tidak bisa menyerangmu lebih dulu . Ayo kau saja yang lebih dulu menyerang". Jungkook diam memasukkan kedua tangannya di saku celana trainingnya . Sementara pria cantik di hadapannya menatapnya tak suka .

"Ya. Ini bukan waktunya bercanda . Cepat maju". Jimin enggan maju , dia malah menunggu Jungkook yang lebih dulu menyerang nya .

Si pria tampan tersenyum lebar , sementara Jimin menatapnya aneh . "Bagaimana kalau kita taruhan".

Sebelah alis Jimin terangkat sebelum akhirnya Jungkook kembali berbicara. "Jika aku menang melawanmu atau menjatuhkan mu. Ayo berkencan denganku sebanyak lima kali".

Mata abu itu menajam, dia agaknya tidak suka dengan penuturan jungkook.

"Kalau kau menang perintah aku semaumu selama Sebulan".

Beberapa waktu mengenal Jungkook Jimin paham laki laki di hadapannya ini memang tidak akan menyerah secepat itu . Lihat saja seringai di wajah tampan itu .

Menghela nafas panjang Jimin hanya mengangguk tanda setuju, dia sudah hafal jungkook ini memang sangat menyebalkan .

Pada akhirnya si cantik yang maju , melompat memutar tubuhnya di udara , Jimin mendarat tepat di hadapan Jungkook sembari melayangkan kaki telanjangnya tepat beberapa centi di depan pria tampan yang bahkan tak berkutik sedikit pun. Jimin memasang kuda kuda dengan menggenggam erat ke dua tangannya di depan dada . Menunggu jungkook bereaksi . Namun pria itu hanya mematung meski satu kali Jimin kembali turun.

Jungkook menarik kaki mungil itu hampir membuat Jimin jatuh. Namun dia meragukan kekuatan si mungil yang dengan secepat kilat bisa melepaskan diri dari tarikan tangan pria bergigi kelinci tersebut.

Bogeman mentah hampir mendarat di pipi Jungkook , Jimin sedikit heran semua jurusnya tidak mempan. Sementara Pria yang menjadi lawannya kali ini leluasa menghindari semua tendangan dan pukulannya . Satu tinjuan lagi membuat Jungkook pada akhirnya menarik tangan itu , menjatuhkan Jimin di atas rerumputan .

"Jam tujuh malam ini , aku tunggu di mobil Taehyung". Setelah merendahkan tubuhnya dan berbisik pada si cantik Jungkook berdiri lebih dulu . Tangannya terulur hendak membantu Jimin bediri .

Jimin melihat Jungkook sebentar sebelum akhirnya menerima uluran tangan pria tersebut .

"Tu. Tuan Jimin". Sosok maid berambut sebahu berjalan mendekati mereka berdua . "Tuan Sehun menunggu anda di ruangannya".

Tak menjawab Jimin hanya melihat Jungkook sekilas sebelum melangkah meninggalkan taman belakang . Sementara Jungkook hanya memandangi pria cantik itu sampai hilang di pandangannya .

Senyum manis terukir , Jungkook bahagia, hampir gila rasanya mengingat nanti malam . Dia akan pergi berkencan dengan suami seorang mafia, jika jungkook lupa siapa Jimin yang akan dia kencani itu . Satu hal yang mungkin tidak banyak di ketahui tentang jungkook . Pria ini sungguh sangat berani , dia benar benar bertekad mengambil hati Jimin.

falling with pretty eyes✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang