🏹J

1.7K 124 15
                                    

Happy reading . Enjoy it my lovely .

Perhatian content mengandung kekerasan dan unsur dewasa . Mohon bijak dalam membaca. 🔞









Setelah menidurkan bayi besarnya yang jutek dan moody. Jungkook mendengar sayup sayup derap langkah dari lantai satu . Tidak ada yang lain kecuali mereka berdua . Dengan sangat perlahan Jungkook bangun dan memastikan Jimin tertidur pulas .

Dengkuran halus menandakan Jimin sedang tidur tak akan terganggu , wajar karena hari ini dia pasti sangat kelelahan . Tangan besar jungkook menyingkap selimut , menapakkan kaki telanjangnya di lantai. Dengan sangat perlahan dia meraih pisau di atas nakas . Mereka berdua memiliki naluri pembunuh yang harus awas pada sekitar . Tidak perlu heran mengapa ada barang seperti itu disana.

Dengan langkah ringan Jungkook berjalan mundur di tengah kegelapan . Dan Benar saja , seseorang memakai topi dan pakaian serba hitam masuk dari pintu utama . Langkah kakinya seringan kapas tak menimbulkan suara . Jungkook yang diam di kegelapan melangkah dengan pasti dan mengulurkan pisau tepat di leher pria tersebut setelah mendekap tangan pria itu dari belakang .

"Melangkah dengan pelan keluar". Bisik Jungkook pada orang tersebut untuk mengikuti keinginannya.

Sesampainya di luar tepat di depan pintu jungkook menutup rapat kamar Jimin , pria itu hendak melawannya namun Jungkook lebih dulu menjatuhkannya . Mereka bertarung bahkan tanpa suara . Saat pria tersebut tidak berkutik Jungkook berkata pelan .

"Siapa yang menyuruhmu ?".

Tidak menjawab dengan cepat ujung pisau yang sedikit melukai leher itu membuat pria yang kini lemah di bawah tergagap.

"Sesssehun".

"Kenapa?".

"Dia hanya memintaku melaporkan semua kegiatanmu dan pria tadi . Termasuk apa yang kalian lakukan di dalam dan. Aku diminta untuk membunuhmu".

"Dengan apa kau melaporkan?". Jungkook dengan sabar berusaha menahan amarahnya. Matanya menggelap seketika , namun telinga dan otaknya mencoba mengingat alamat email beserta password yang sudah di ucapkan pria tersebut .

Janjinya jungkook akan membebaskan pria tersebut namun naas , Jungkook tidak membiarkannya hidup. Setelah membekap mulut pria tersebut Jungkook mengiris lehernya tanpa ampun , meski darah terciprat di wajah tampannya , Jungkook tidak terlihat risih . Dia menyeret mayat pria tersebut menuruni tangga dengan sangat hati hati .



🍂

Seperti terbiasa dengan bau anyir . Jimin berusaha mengendus ketika keluar dari kamarnya. Netra abunya mengitari ruangan , dengan hidungnya mengerut .

langkahnya gontai, dia turun ke bawah melihat Jungkook yang sedang memotong beberapa buah ke dalam kotak makan , pria itu juga sudah membuat sarapan .

Jimin mendekat masih dengan hidung yang berusaha menciumi dari mana bau tersebut berasal.

"Jungkook . Aku rasa .Ini bau darah".

Jungkook berbalik mengangkat dua kelinci yang sudah mati dengan leher masih mengeluarkan darah. Jimin terbelalak melihat apa yang di lakukan Jungkook . Sementara pria tinggi itu tersenyum kecil .

"Aku tidak tau kalau Seokjin Hyung punya peliharaan kelinci di taman belakang . Katanya daging kelinci bisa meningkatkan stamina".

Pria bertubuh lebih kecil berjalan mendekat setelah melihat sekilas makanan yang tersaji dalam kotak , sandwich, potongan buah , salad sayur , nasi onigiri, potongan kimbab yang cantik . Jimin menatap tajam Jungkook kemudian mendekatkan wajah beberapa jengkal mendekati kelinci yang hendak di bersihkan manusia kelinci lainnya.

falling with pretty eyes✅(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang