"Nih pake" Dareen memberikan helm ke
Lyra yang di terima olehnya, dan langsung menaiki motor Dareen.
Dareen menyalakan mesin motornya saat Lyra sudah siap untuk berangkat.Di Perjalanan.
"Ren.." panggil Lyra.
"Apa?"
"gapapa deh nggak jadi" Ujar Lyra yang membuat Dareen kepingin tau dengan panggilan Lyra.
"lo dari kemarin nggak jadi mulu perasaan" jedanya "ngomong aja nanti bakal gue jawab kok" kata Dareen ke Lyra.
Lyra Diam sejenak.
"kenapa lo maksa gue buat bareng lo sih?" Tanya Lyra penasaran. Karena memang pada awalnya keduanya tidak dekat, bahkan tidak pernah berkomunikasi sama sekali.
"Gapapa pengin aja" jawab Dareen seadanya.
"perasaan lo nggak pernah berinteraksi sama sekali sama cewek bahkan kalau kata orang orang lo anti banget sama yang namanya cewek" kata Lyra menjelaskan.
"hmm" jawab Dareen hanya berdehem tidak bisa menjawab pertanyaan Lyra.
Gue suka sama lo! Batin Dareen. Yang sangat ingin ia lontarkan saat itu juga.
"Aneh lo" Singkat Lyra karena dirinya hanya mendapat jawaban deheman dari Dareen.
Dareen hanya terkekeh di dalam helm full face miliknya.
~
"Gila" jeda "Lo berangkat bareng Dareen?" Tanya Arisha kaget, karena tadi tidak sengaja Arisha berpaspasan melihat Dareen sama Lyra di parkiran boncengan.
"jangan keras keras suara lo Rish.." cegah Lyra.
"Ciyusss? Mie Apa?!" Arisha nggak percaya dengan pemandangan tadi saat di parkiran. "Anjirr Ra" jeda " Lo pantas mendapatan sertifikat karena bisa ngomong dan dekat sama Dareen Argata Gentala" ujar Arisha menatap wajah Lyra lekat.
"Gausah alay Rish" singkat Lyra yang mendengar ujaran Arisha itu.
"Yaampun Ra gimana nggak alay coba? Dareen yang anti banget sama cewek tetiba aja lo boncengan sama dia? hmm, seperti ada apa apa" kata Arisha mencurigai Lyra dan Dareen.
"Ada apa apa maksut lo?" tanya Lyra tidak terima. "Nggak ada apa apa kita berdua Arisha Alensya" balas Lyra. "udah ya Rish ngomongnya? Gue mau belajar buat mapel hari ini" Sambung Lyra.
"iyaa iya tuan putri Lyra Zemira Amitta" jawab Arisha lalu meninggalkan Lyra dari bangkunya.
~
Saat Istirahat Lyra pergi ke toilet untuk mencuci tangannya di wastafel. Setelah selesai mencuci tangannya. Dirinya melangkahkan kakinya keluar toilet.
"Lyraa" panggil seseorang dari belakang Lyra yang membuat dirinya menoleh kearah sumber suara.
"ya?" Ternyata Itu Galih Ezhar Aarav biasa dipanggil Arav.
Arav anak kelas XII MIPA 2 kelas sebelah Lyra dia adalah incaran para wanita karena ketampanan dan kepintarannya yang membuat getar seisi kelasnya. Arav juga anak yang teladan dan bijaksana.
Arav adalah laki laki yang pernah dekat dengan Lyra saat kelas 10 sampai kelas 11 tetapi Lyra tidak dikasih kepastian sama sekali sampai akhirnya Arav tiba tiba dikabarkan mempunyai pacar. Sejak kabar itu muncul juga Arav jadi menjauh, dan memutus kontak dengan Lyra.
Lyra sebenarnya sedih.. Tetapi dia alihkan dan melupakan hubungan ini dengan fokus belajar, belajar, dan belajar. finnally semuanya langsung hilang dengan sendirinya. Tidak dibuat masalah panjang.
"Lo apa kabar?" Tanya Arav. Keduanya berada di suasana canggung.
"Gue baik" jawab Lyra.
"Gue juga baik baik aja" kata Arav dengan sendirinya.
"Ada apa?" tanya Lyra karena ada urusan apa Arav tiba tiba mengajak dirinya berbicara?
"oh ini.. Sertifikat lo Congrats ya! Lo lolos olimpiade Matematika dengan nilai terbaik Ra A+" ujar Arav menjelaskan ambil menyodorkan kertas sertifikat bertuliskan nama panjangnya dan kata kata kelolosan Lyra disana.
Lyra mengambil ketas sertifikat itu dan membacanya "HAH? WAHH!" Chaca memasang wajah yang sangat senang, dirinya beneran kaget nggak nyangka. Lyra bersyukur banget karena di kelas 10 dan 11 dia nggak pernah sekalipun lolos di olimpiade tingkat nasional ini, tapi entah mengapa di kelas 12 dia bisa lolos dengan nilai terbaik.
"lo hebat bangeett!! congrats sekali lagi" kata Arav kagum dan bangga dengan wanita di depannya ini.
Lyra tersenyum lebar sangat senang "Makasih banyak ya Arav!"
"ngapain lo makasih sama gue? Seharusnya lo Makasih sama Allah dan diri lo sendiri Karena udah mau berjuang dan berusaha sampai sekarang" ucap Arav tersenyum dan menatap wajah Lyra lekat.
Lyra yang mendengar itu mengangguk benar apa yang diucapkan Arav, Dirinya lah yang sudah berjuang dan berusaha selama ini. Lyra menutup matanya sebentar merangkul kertas sertifikat itu, lalu mengucapkan terimakasih pada dirinya sendiri.
"Ra" panggil Arav yang membuat Lyra membuka matanya.
"Ya?"
"Mau sebesar apapun masalah lo, jangan pernah menyerah ya! Gue tau lo pasti bisa menghadapin semuanya, lo adalah orang yang kuat dan hebat banget! okey?" ujar Arav meyakinkan Lyra.
Lyra tersenyum kemudian mengangguk.
"Semangat ya!" Arav mengacak rambut Lyra yang membuat Lyra mendelik kearahnya.
"ARAVV! RAMBUT GUE BERANTAKAN ANJIR!" teriak Lyra kesal dengan perilaku Arav itu.
^^Galih Ezhar Aarav
dipanggil Arav (Araf)
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREEN
RandomMenceritakan Dareen Argata Gentala seorang Atlet Taekwondo yang sedang jatuh cinta dengan Wanita satu kelasnya yang sudah ia incar dari kelas 10.