Dareen bergegas berjalan keluar rumahnya dengan kecepatan langkah yang cepat saat mendapat pesan dari nomor tidak dikenal jika rumah Cakra di serang oleh Andre Julio beserta teman temannya. Dareen menaiki motor hitam miliknya, memakai helm dan kemudian menyalakan motornya.
Dareen sudah menelfon kelima teman temannya, dan nihil tidak ada yang menjawab telfon dan pesan yang dikirim oleh Dareen untuk kelima temannya.
"SIAL! Kenapa lo bertindak sejauh ini Ndre?" monolog Dareen dengan melajukan motornya cepat.
Saat Perjalanan Dareen sekilas melihat jam, Jam menunjukkan jam 9 malam. Tapi kenapa jalanan udah sepi? Batin Dareen saat melihat daerah jalan yang dia lewati sepi hanya ada beberapa orang. Dareen bodo amat dengan sekitar dan terus fokus melajukan motornya.
Saat Dareen melihat spion Entah dari mana asalnya tiba tiba ada 2 motor muncul mendekat, seperti mengikutinya ada yang sendirian dan ada yang bonceng 2. Dareen melirik kearah spion lagi. Kedua motor itu masih mengikutinya, Perasaannya sudah tidak enak.
Pelan pelan Dareen menambah kecepatan motornya. 2 motor yang mengikuti Dareen juga, ikutan menambah kecepatan motornya. Sampai sampai kecepatan motor mereka sama, mereka mengepung Dareen. Ada yang di sebelah kanan motor Dareen, dan ada yang dibelakang.
TIINNN TIINN
Kedua motor itu membunyikan klakson mereka, entah untuk apa. Dareen hanya melirik mereka, dia tidak tau maksut apa yang dilakukan 3 orang ini.
Tiba tiba..
BRAAAKK BRAAKK
2 orang yang boncengan di sebelah kanan motor Dareen itu menendang motor Dareen dengan keras secara bergantian. Sehingga membuat Dareen oleng hampir tidak bisa mengendalikan motornya. Dareen tetap menyeimbangkan motornya.
BRAAAKKK
2 orang yang boncengan itu menendang motor Dareen lagi dengan sangat keras. Sangking kerasnya mereka menendang motor Dareen, Riki nggak bisa ngendaliin Motornya.
Alhasil..
BRAAAAKKKK
Dareen jatuh.
3 orang yang menendang Dareen itupun langsung kabur tidak berhenti, mereka ngegasin motor mereka. Dan pergi begitu saja. Dareen langsung bangkit duduk dan membuka helmnya. Dia tidak sama luka lukanya.
"WOI ANJING" teriak Dareen.
Yang terpenting baginya adalah plat nomer mereka dan untung saja mereka masih belum jauh. Dareen melihat plat mereka.
"L 3148 WM" baca Dareen saat melihat plat nomor itu. (ini saya ngawur ya yorobun kalau ada yang sama plat nomernya saya juga nggak tau orang saya ngawur) wkwk
Dareen buru buru merogoh saku untuk mengambil hp miliknya. Karena terasa bergetar seperti ada telfon masuk. Saat Dia melihat layar hpnya.Itu Samuel.
"Kenapa lo telfon kita Ren?" Tanya Samuel disana tenang, seperti tidak terjadi apa apa.
"Sam, bukannya lo sama yang lain di serang Andre ya?" Tanya Dareen.
"HAH kata siapa anjing?" Suara Samuel keras kaget dengan pertanyaan Dareen.
"Anjing! gue dijebak" ucap Dareen.
"Maksut lo?"
"gue diserang Sam" jawab Dareen.
"BANGSAT! KOK BISA? DISERANG SIAPA?"
"nanti aja gue cerita! Jemput gue di sebelah halte bus deket sekolah garuda, Sepeda motor gue gabisa nyala"
"oke! Gue Langsung kesana"
Dareen langsung menutup teleponnya dengan Samuel.
Dareen menghela nafas dia berjalan dengan menggeret salah satu kakinya yang terluka, bersandar di bawah pohon dekat halte bus. Dirinya melihat luka lukanya semakin nambah di lengan dan celana bagian lututnya sobek. luka yang berada diwajahnya saja belum sembuh, udah nambah aja. Dia hanya menutup matanya. Menahan perih dan sakit lukanya. Tidak tau harus melakukan apa.
Dareen membayangkan wajah bunda dan kakaknya yang marah jika melihat dirinya selalu memiliki luka setiap saat. Dia tidak ingin membuat Bunda dan Kakak perempuannya khawatir dengan keadaannya yang seperti ini.
Tidak lama Samuel datang bersama Cakra, Jarrel, dan Jeffery. Mereka berlari menghampiri Dareen yang bersandar di pohon besar.
"Anjing, siapa yang buat lo kaya gini Bangsat!?" Tanya Jeffery dengan nada panik dan terkejut. Raut wajah Cakra, Jarrel dan Samuel juga ikut panik dan terkejut melihat keadaan Dareen.
"Coba ceritain kejadiaan awalnya gimana?" Tanya Cakra.
"Tadi ada yang ngirim gue pesan, dari nomor yang nggak dikenal, dia bilang kalau kalian diserang sama Andre dan teman temannya" Jelas Dareen sambil menahan rasa perih lukanya.
"UDAH GILA!" ini Jarrel dengan nada Marah.
"Terus?" tanya Cakra menyuruh Dareen melanjutkan penjelasannya.
"Saat perjalanan, gue tiba tiba di kepung sama mereka. Dan tiba tiba mereka nendang motor gue keras, sampai gue oleng dan akhirnya jatuh" Sambung Dareen menjelaskan.
"ANJING!"
"lo lihat plat nomernya?" Tanya Samuel
Dareen mengangguk cepat "L 3148 WM" ucap Dareen.
"Lo di jebak sama mereka Ren! Kita nggak ada ketemu sama Andre, buktinya kita baik baik aja" ucap Cakra.
"Tapi kenapa kalian nggak bisa dihubungin semuanya?" Tanya Dareen.
"Rumah Cakra tiba tiba mati listrik Ren, jadi wifinya ikutan mati" jelas Jarrel.
"Maafin kita Ren, disaat lo dalam bahaya kita nggak ada buat lo" ujar Jeff dengan raut wajah menyesali.
"Udah lewat, nggak apa apa kok" kata Dareen memaklumi teman temannya.
"Udah sekarang kita pulang kerumah Cakra buat ngobatin Dareen, terus kita cari tahu siapa yang ngebuat Dareen jadi kayak gini" perintah Samuel ke teman temannya yang langsung dianggkui semuanya.
"Gue aja yang bonceng Dareen"
"Jarrel telfon derek mobil kenalan lo, buat bawa motor Dareen" Pinta Jeffery yang langsung dilakukan Jarrel.~
"Gue kayak pernah lihat plat nomor itu, tapi dimana ya anjing?" Monolog Cakra mondar mandir di halaman rumah miliknya sendiri.
Cakra berlari ke Dareen yang lagi tiduran, lukanya sudah diobati. Jeff memanggil dokter kenalannya untuk mengobati luka Dareen. "Ren" panggil Cakra.
"Kenapa?"
"Motor yang lo lihat itu warnanya apa?" tanya Cakra.
"Biru hitam kayaknya Motor R15" jawab Dareen. Benar Cakra tidak asing dengan motor yang ciri-cirinya disebutkan oleh Dareen.
"Gue nggak asing sama motor itu, pernah lihat waktu lo minta jemput habis latihan Taekwondo" Ucap Cakra. Dareen diam sejenak, mengamati ucapan Cakra. Sepertinya dirinya juga pernah melihat saat sedang Latihan.
"Masa iya seangkatannya si Dareen?" tanya Samuel yang tiba tiba datang dan ikut nimbrung. Tiba tiba Jarrel dan Jeff juga datang ikut nimbrung.
"Gue juga ngiranya gitu, tapi Dareen di sana kan tingkatannya lebih tinggi dari pada teman seangkatannya. Masa iya berani sama Dareen?" Jarrel menimpali.
"Nah, Justru Dareen yang tingkatannya lebih tinggi itu ngebuat teman temannya iri dan pengin menyingkirkan Dareen" jelas Jeff masuk akal. Sangat benar yang dikatakan Jeff.
"Berarti? Salah satu angkatan Dareen yang ngebuat Dareen kaya gini?" Jarrel membuat kesimpulan.
"Bisa jadi" kata Jeff.
"BANGSAT!"
^^
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREEN
RandomMenceritakan Dareen Argata Gentala seorang Atlet Taekwondo yang sedang jatuh cinta dengan Wanita satu kelasnya yang sudah ia incar dari kelas 10.