11. Kemana?

5 3 0
                                    

Pagi ini Lyra berangkat naik gojek online lagi. Kemarin malam Dareen men
iriminya pesan jika dirinya tidak masuk hari ini.

"Apa dia marah ya?" JEDA "Apa buku yang gue pilihin nggak cocok sama selera yang kakaknya mau?" monolog Lyra sedari tadi yang memenuhi pikirannya saat ini. Dareen tidak memberikan alasan kenapa dirinya tidak masuk, pesan terakhir yang Lyra kirim saja centang satu.

Arisha melihat Lyra kebingungan orang yang berada didepannya ini lagi ngomongin apaan "Lo kenapa si?"
"kok gelisah gitu?" Tanya Arisha ke Lyra.

Lyra menghela nafasnya "ngerti nggak sih Rish?–" Lyra memberhentikan kata katanya.

"Ngerti kok Ra.. tadi si Rey berangkat ke sekolah naik sepeda" ucap Arisha asal sambil menghibur temannya ini.

"Lah? kenapa jadi Rey? Jangan bercanda  Ririshh"

"Lah gue mana ngerti Ra.. lo tiba tiba ngomong ngerti nggak sih Rish? Padahal gue nggak tau apa apa" Kata Arisha.

"hadeehh, terserah lo Rish!"

"ihh enggak enggak, bercanda doang gue mah"
"Jadi,kenapa sayang?" tanya Arisha membujuk Lyra.

"Dareen kok nggak masuk ya hari ini?" Lyra menatap Arisha.

"HAH? Dareen?" Arisha menoleh kearah bangku Dareen berada. Dan benar tempat duduk Dareen kosong tidak ada orang yang menempati. "biasalah Ra emang dia tukang bolos sekolah" Celetuk Arisha.

Benar juga kata Arisha, Dareen kan jarang masuk kenapa dirinya gelisah saat Dareen seperti menghilang dari hadapannya?.

Lyra menghela nafasnya panjang.

"Samuel sama yang lainnya masuk?" Tanya Arisha.

Arisha cepat menggeleng "Lah iya juga, cowok gue nggak masuk. Lima limanya kok nggak masuk semua ya? apa janjian?" kata Arisha.

"Yaelah, ya tanya ke cowok lo lah"

"Udah, tapi katanya ada urusan. Nanti kalau urusannya sudah selesai dia cerita ke gue" jelas Arisha.

Lyra hanya mengangguk mengerti dengan penjelasan Arisha.

"Heh lo udah ada bibit bibit cinta ya sama Dareen, kok tumben nyariin Dareen??" goda Arisha ke Lyra.

"Apaan? Enggak Rirish! Gue cuma kepo aja.. bisa bedain nggak sih?" kata Lyra dengan nada kesal

"hmm tapi Ra.. nggak biasanya lo kepoin Dareen hayooo" goda Arisha lagi
"Gapapa kalau lo udah ada bibit bibit cinta, jangan sungkan-sungkan cerita ke gue" ujar Arisha dengan terkekeh.

"lo mau gue tabok Ra?" kata Lyra dengan raut wajah dingin.

"Ahahhaah bercanda" Arisha tertawa senang jika menggoda temannya ini.


~

Bel istirahat berbunyi. Yang membuat seisi sekolah SMA Gajah Mada  berhamburan keluar untuk pergi kekantin.

"Nggak ke kantin Ra?" Tanya Arisha ke Lyra.

Lyra yang ditanyai menggeleng "Enggak deh, Gue bawa bekal"

"hmm kebiasaan!" JedA "dahlah sendirian lagi" ucap Arisha dengan pasrah.

"Lo nggak bawa bekal emang?" Tanya Lyra ke Arisha.

"Enggak, Mama gue belum pulang" Jawab Arisha.

"Yaampun, kenapa nggak bilang? gue bisa bawain lo bekal Rish!" tungkas Lyra.

Arisha menggeleng "enggak usah Ra.. Gue bisa beli di kantin, lagian mama gue juga udah ngasih gue uang buat beli makanan" jelas Arisha.

"Yaudah deh"

Arisha mengangguk lalu pergi meninggalkan kelas hendak menuju kantin.

Suasana kelas sepi, tidak ada satupun orang? Yash seisi kelas pergi ke kantin semua. Sebelum membuka bukunya Lyra menoleh kebangku Dareen sekilas.

Sepi..

Lyra membuka bekal kemudian memakannya, Lyra tidak lupa dengan buku pelajarannya, jadi memakan bekal sambil membaca baca buku, mempelajari materi selanjutnya.

Lama menikmati makan dan mempelajari buku pelajaran tiba tiba ada yang masuk kedalam kelas. Lyra hanya melirik sekilas.

Wait..

Lyra memberhentikan aktivitasnya. Dia melihat kearah orang tersebut berjalan masuk. Yang datang bukan anak kelas, melainkan..

"Hai Amitta" dia duduk di bangku Arisha  menghadapkan tubuhnya kearah Lyra. Raut wajah Lyra berubah menjadi tidak suka dan risih. Kenapa orang itu berada dihadapannya saat ini?.

"Nama gue Lyra bukan Amitta" Sarkas Lyra dengan nada tidak suka.

"Lyra Zemira Amitta kan?" tungkasnya.
Itu dia si Andre Julio. Murid kelas sebelah. Ada apa tujuannya kesini? Kenapa dirinya kesini disaat Dareen tidak masuk sekolah? Apa dia sengaja?.

Ngapain dia kesini sih! Batin Lyra.

Lyra tidak menggubris dia hanya menghadap ke buku dan bekal nasinya. Tidak memperdulikan Andre yang sedari tadi memperhatikannya.

"sekarang jam istirahat loh" JedA "Nggak ke kantin?" Tanya Andre memberdirikan badannya, lalu menutup buku yang Lyra baca.

Lyra tidak menggubris lagi, dia tetap membuka kembali buku yang tadi ditutup sama Andre. Sebenarnya jika ditanya apakah Lyra tidak takut? Lyra takut. Karena mereka berdua berada di dalam kelas yang sepi dan tidak ada orang sama sekali. Takut Andre melakukan hal yang tidak diinginkan.

Andre mendekat mendekati Lyra yang memasang ekspresi biasa saja, Bodo amat. Lalu Andre menundukkan badannya membisikkan sesuatu di telinga kanan milik Lyra.

"Mumpung cowok lo Dareen nggak masuk sekolah, Pergi ke kantin sama gue yuk" bisik Andre. Yang membuat Lyra merinding ketakutan.

Lyra hanya menghela nafasnya. "Dareen kemana?" Tanya Lyra.

Andre ketawa "lo ceweknya kok nggak tau dia kemana sih?" kata Andre.

"Gue Tanya Dareen kemana?" Tanya Lyra lagi sambil menatap Andre dingin.

"Kalau gue jawabnya Dareen sudah mati gimana?"
"huhu nangis ya? Dareen.. kenapa lo udah mati? Jangan tinggalin gue" ujar Andre dengan nada yang dibuat buat.

Lyra tidak menjawab atau berkata apapun. Dia hanya diam dengan tatapan tajam dan dinginnya.

"lo nggak takut nyariin orang yang udah mati Ra?" tanya Andre mengerutkan dahinya.

Lyra tidak tahan dirinya berdiri dari tempat duduknya.

"kenapa? Nggak terima? Kan memang udah mati cowok lo"
"oh.. iyaa lo belum tau ya kalau cowok lo itu udah Mati?" ucap Andre dengan terkekeh-kekeh.

Sudah cukup bagi Lyra, dia mendekatkan dirinya memajukan langkahnya ke Andre "Nggak malu sama diri sendiri? Dasar pecundang!" JedA
"Justru lo basa basi kaya gitu sama aja lo ngejelasin diri lo sendiri kalau lo kalah" Jelas Lyra dengan penuh penekanan.

Andre langsung bungkam saat mendengar itu, matanya merah dan memanas, tangannya mengepal erat. Menatap Lyra dengan tatapan marah.

"kenapa? Nggak terima? Kan emang kenyataan" Lanjut Lyra lagi sambil meniru nada ucapan Andre tadi.

"DASAR CEWEK SIALAN!" Bentak Andre.

PLAAAAKKK

Andre menampar keras Pipi Lyra yang  langsung memerah dan panas, Andre nampar Lya kerass banget.

Tiba tiba satu persatu Murid kelas berdatangan saat mendengar suara bentakan Andre tadi. Andre dan Lyra langsung menjadi pusat perhatian murid murid di kelas.

Andre yang merasa mulai banyak murid murid yang datang dan memperhatikan mereka. Dirinya langsung cabut pergi dari kelas Lyra.

^^

DAREENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang