13. Dareela Argita

4 2 0
                                    

Sesampainya di Rumah Dareen. Lyra turun dari moto Dareen, melepas helm yang terpasang di kepalanya lalu membenarkan jaket yang dia gunakan.

Dareen memasukkan motornya saat pagar sudah dibukakan oleh satpam dari dalam. Setelah memasukan motornya Dareen mengajak Lyra untuk masuk.

"Ayo masuk" Ajak Dareen.

Lyra menggeleng cepat "Malu" singkat Lyra.

"Nggak apa apa, santai aja sama keluarga gue" ujar Dareen meyakinkan Lyra agar jangan Malu.

Lyra menarik nafasnya lalu mengeluarkannya. Dirinya sangat malu dan juga gugup.

"Dareen pulang" ucap Dareen saat membuka pintu rumahnya. Dirinya melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah diikuti Lyra dibelakang Dareen.

"Tumben banget pulang jam se-" ucapan seorang wanita yang sedang duduk di ruang tamu itu terpotong.

"WADUHH LO SAMA SIAPA INI?" Sambung wanita itu dengan nada heboh dan kaget melihat siapa yang ada di sebelah Dareen.

"Katanya lo pengin ketemu sama dia" ujar Dareen.

"Oh ini orangnya? Wahh"
"Kenalin aku Dareela Argita, panggil aja Mbak Ela" Dareela menyodorkan tangannya ke Lyra mengajaknya berkenalan.

Lyra memasang raut wajah senang dan tersenyum "Lyra" Lyra membalas sodoran tangan Dareela.

"Cantiknya" puji Dareela ke Lyra yang langsung membuat Lyra senyum senyum salting. "Ohh iya yang kata Dareen milihin buku novel punyaku ya?" Tanya Dareela.

Lyra mengangguk mengiyakan, dia masih malu jika bertemu dengan orang baru. Jadi dia harus membutuhkan waktu agar bisa beradaptasi dan dekat dengan orang baru.

"Gue keatas dulu ya, mau ganti baju" ucap Dareen, melangkahkan kakinya. Tetapi langkahnya terhenti karena Dareela mencegahnya.

"Itu wajah lo kenapa Berdarah lagi?" Tanya Dareela, wajah dan suaranya seketika berubah menjadi dingin dan menakutkan seperti singa.

"O-oh ini? b-bekas kemarin kok" Jawab Dareen gagap karena takut dengan ekspresi dan suara Mbak Ela yang berubah itu.

"Beneran?"

"Iya mbak, beneran" Dareen meyakinkan Saudarinya.

"Yaudah sana" usir Dareela. Dareen langsung lari menuju kamarnya berada.

"Maaf ya Lyra.. Emang adek aku suka berantem terus! aku sampai capek bilanginnya. Nakal banget jadi orang" Sambat Mbak Ela mengenai adeknya.

"Ayo sini ke kamarku" ajak Mbak Ela. Dareela mengajak Lyra menuju kamarnya. Lyra mengangguk dan mengikuti Dareela dari belakangnya.

Saat sampai di Kamar Dareela, Lyra kagum dengan banyaknya buku yang banyak dan sangat tertata Rapi di rak buku. bisa dibilang kamarnya aesthetic..

"Novel yang kamu pilihin, Dikta dan Hukum itu bagus banget! sampai-sampai Nggak pernah bosen baca perbabnya" Ujar Mbak Ela senang.

"Iya kah mbak? Aku sebenarnya belum baca novel ini cuma baca sinopsisnya aja udah bagus banget, mangkanya aku milih buku ini buat Mbak Ela" jelas Lyra.

"Gilakk sih bagus banget novelnya.. makasih ya Lyra!" puji Mbak

"Sama sama mbak.." jedA "bagus kalau Mbak Ela suka.." Kata Lyra.

Dareela tertawa pelan mendengar itu "Eh iya Ra.. kamu sama Dareen udah pacaran berapa lama?" Tanya Mbak Ella yang membuat Lyra tersedak saat meminum Es Jeruk yang disajikan Mbak Ela tadi.

"Eh-eh enggak kok mbak, kita cuma teman aja" jawab Lyra dengan raut wajah panik karena Mbak Ela megira dirinya dan Dareen berpacaran.

Dareela memasang raut wajah terkejut juga "Loh Nggak pacaran ya ternyata? Aku kira kalian pacaran, cocok banget soalnya" puji Mbak Ela yang membuat Lyra hanya tertawa pelan.

"Dareen juga sering cerita tentang kamu loh Lyra, katanya kamu Cantik dan pinter banget, dia selalu muji muji kamu" Jelas Mbak Ela membocorkan perilaku Dareen selama ini. Lyra yang mendengar itu hanya tertawa, tidak bisa menjawab dan berkata kata.

"Kamu Lolos olimpiade Matematika Nasional ya Lyra?" Tanya Mbak Ela ke Lyra.

"Iya mbak"

"Wahh hebat banget! Selamat ya Lyra!" puji Mbak Ela ke Lyra dengan sangat bangga.

"Mbak kok tau tentang ini?"

"Dareen dong, Dia cerita tentang kamu ke aku, dia bangga banget sama kamu pas tau kalau kamu lolos olimpiade Matematika nasional. Raut wajahnya bangga banget" Sambung Mbak Ela.

"Iya mbak?"

Mbak Ela Belum sempat menjawab, datanglah Dareen memasuki kamar Mbak Ela. Yang membuat keduanya langsung terdiam.

"Hayo... Ngomongin gue ya?" Tanya Dareen menginterograsi keduanya.

"Iya ngomong lo karena lo nakal banget! Jadi orang" Jawab Mbak Ela asal.

"Nggak boleh gitu mbak! orang Dareen anaknya baik banget gini dikatain Nakal" gerutu Dareen.

"Baik dari hongkong yang ada"

"Terserah lo Mbak" kata Dareen. Kemudian Dareen menarik kain baju bagian lengan milik Lyra hendak mengajaknya pergi. "Gue pinjam Lyra nya dulu ya mbak cantik nan baik hati" Dareen dengan nada merayu.

"Dih jijik banget! yaudah yaudah sana! Gausah pegang pegang itu tangannya, kan belom pacaran" celetuk Dareela yang membuat langkah Dareen semakin cepat untuk menghindari Kakak perempuannya itu.

Dareen mengajak Lyra di taman belakang rumah miliknya. Taman yang indah dan luas, ditemani pemandangan kolam renang dan air mancur yang di ukir indah juga.

"Ngapain kesini?"

"Duduk" Pinta Dareen menyuruh Lyra untuk duduk di kursi yang sudah disediakan. "Obatin gue" ujarnya kemudian mendudukkan dirinya di sebelah Lyra lalu memberikan kotak P3K yang sedari tadi dirinya bawa.

Lyra tidak menolak, lalu mengambil kotak itu dan segera melakukan pengobatan pada luka luka Dareen.

Hening..

Tidak ada yang berbicara atau mengeluarkan satu kata pun.
Lyra masih fokus dengan luka wajah Dareen deru nafas Dareen terdengar. Disisi lain Dareen meneliti wajah cantik Lyra yang sangat dekat dengannya.

"Maaf ya Ra" ucap Dareen.

"Buat?"

"Gara gara gue, lo jadi masuk kedalam urusan gue sama Andre" ujar Dareen merasa bersalah.

Lyra menggeleng "Nggak kok, gapapa" jawab Lyra.

"Gue ngerasa bersalah banget sama lo Ra, Maaf" ucap Dareen lagi sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Nggak apa apa Dareen! jangan salahin diri lo terus! Bukan salah lo juga kok" Ujar Lyra. Dareen memejamkan matanya sebentar, memikirkan kenapa Lyra bisa setenang ini dan mudah memaafkan dirinya?.

"Gue nggak akan biarin Andre nyentuh lo lagi Ra" ucap Dareen dengan yakin. Lyra lalu menatap wajah Dareen lekat mengangguk tersenyum mendengar ucapan Dareen.

"Tapi gue boleh nggak, tau soal hubungan lo sama Andre kenapa jadi kayak gini?" Tanya Lyra kepingin tau.

Dareen yang mendengar itu membenarkan posisi duduknya agak miring menghadap Lyraa.
"Boleh, gue akan jelasin semuanya ke lo" 


^^

DAREENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang