Second Parents ( Chanyeol X Wendy )

Bertemu Denganmu

Chanyeol sudah berada di depan sekolah taman kanak-kanak, mengantar Winwin yang bersekolah. Ia pun turun mengantar putranya sampai ke kelas. Karena hari ini adalah hari pertama Winwin memasuki TK Besar.

"Pa, hari ini hari pertama aku TK Besar lho... papa senang tidak?", Tanya Winwin.

"Tentu saja papa senang", jawab Chanyeol.

Winwin yang mendengar hal itu turut bahagia. Dan sampailah ia di kelas barunya. Winwin pun pamit kepada ayahnya, dan Chanyeol membalas dengan melambaikan tangan. 

Berbeda dengan Chanyeol, Wendy yang baru tiba di sekolah Renjun, harus menemani anak itu ke kelas. Jika Winwin sudah memasuki TK Besar, sedangkan Renjun ini merupakan hari pertamanya sekolah. Ia memasuki TK Kecil. Seolah seperti takdir, sekolah yang dimasuki Renjun sama dengan sekolah Winwin.

"Mah, tak bisakah mama diam dikelas menungguku? Aku takut", mohon Renjun.

Wendy yang melihat putranya gemas. Ia langsung mencubit pipi Renji.

"Semua akan baik-baik saja sayang. Lihat, kau akan mendapat kan teman disini. Mama harus bekerja. Nanti pulang sekolah, mama jemput ya"

Meski berat, Renjun mengiyakan. Wendy pun pergi meninggalkan kelas tanpa memalingkan pandangannya dari Renjun. Tak bisa dipungkiri, iapun juga hawatir meninggalkan Renjun. Namun ia harus bekerja. Dan saat ia keluar kelas Renji, Wendy tak sengaja menabrak seorang pria. Pria yang lebih tinggi darinya. Sialnya, kopi yang pria itu bawa tumpah mengenai pakaiannya dan pakaian pria itu. Dan pria itu adalah Chanyeol.

"Ma-maaf. Saya tidak sengaja", kata Wendy membungkuk.

"Sudah tak apa-apa", kata Chanyeol.

Kemudian, mereka bertatapan. Mata mereka berdua bertemu. Entah kenapa jantung Wendy berdetak dua kali lebih cepat. Membuat wajahnya merah merona.

"Kau tak apa-apa? Sepertinya wajahmu memerah", tanya Chanyeol.

Wendy reflek menutup wajahnya dengan tangan, membuat Chanyeol kebingungan. Kemudian Chanyeol tersadar bahwa pakaiannya terkena noda kopi. Ia memulai menggosok-gosokkan pakaiannya yang terkena noda sambil pergi meninggalkan Wendy. Yang ditinggalkan kemudian tersadar Chanyeol melakukan hal itu, kembali merasa bersalah dan mengejar Chanyeol.

"Tu-tunggu sebentar", kata Wendy.

"Ya, ada apa?", Tanya Chanyeol.

"Bajumu kotor karena ku. Sebagai permintaan maaf, izin kan aku mengganti pakaianmu dengan yang baru"

"Ah, ini bukan apa-apa. Tak perlu hawatir"

"Tidak. Tidak boleh menolak. Kau harus ikut dengan ku membeli pakaian, jika tidak aku akan dihantui rasa bersalah padamu"

Tanpa persetujuan Chanyeol, Wendy pun menarik tangan Chanyeol untuk mengajaknya pergi membeli pakaian. Namun saat sudah di luar sekolah, ia berhenti seperti menunggu sesuatu. Chanyeol yang kebingungan akhirnya bertanya.

"Apa yang kita lakukan disini?"

"Menunggu taxi", jawab Wendy singkat.

Chanyeol menghembuskan nafas. Sekarang gantian, Chanyeol yang menarik tangan Wendy. Dan Wendypun kebingungan. Namun kebingungannya terjawab saat ia berhenti di sebuah mobil hitam mewah, yang ia asumsikan itu milik Chanyeol. Bak seorang putri, Chanyeol membukakan pintu untuk Wendy, dan mempersilahkan masuk. Wendy pun menurut.

"Wah, mobilnya bagus sekali", kagum Wendy.

"Kau bilang apa?", Tanya Chanyeol.

Wendy terkejut. Ia tak sadar bahwa saat ini ia bersama pria asing.

"Maaf. Aku hanya bilang, mobilmu bagus"

Chanyeol tertawa. Baru kali ini ada yang memuji mobilnya duluan, bukan dirinya.

"Kenapa? Ada yang lucu?", Tanya Wendy.

"Hahaha, tidak ada. Kau lucu sekali", jawab Chanyeol.

Mobil berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah. Chanyeol dan Wendy kembali saling bertatapan.

Demi memecah kecanggungan, Wendy pun mengarahkan tangannya ke Chanyeol.

"Ah iya. Kita belum berkenalan. Aku Wendy"

Chanyeol tersenyum dan membalas perkenalan Wendy, "Aku Chanyeol, kau bisa memanggilku Chan"

Cukup lama mereka berjabat tangan, saling melempar senyum. Sampai suara bel mobil dibelakang mengagetkan mereka. Ternyata lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Mereka pun melepas tangan mereka, dan menjadi salah tingkah. Dan perjalanan pun dilanjutkan.