04 || Pisau ?!

154 30 7
                                    

Setibanya di halaman rumah, Kiara segera di tuntun oleh Jason untuk memasuki rumah nya.

Jason menuntun Kiara sampai ke ruang tamu, Kiara duduk di sofa dan Jason segera mengambilkan air mineral untuk Kiara.

"Minum dulu nih" Tawar Jason, Kiara segera mengambil gelas itu lalu meminum nya. Ia terdiam sembari memegangi kepala nya yang terasa pusing.

"Lo istirahat yang cukup, udah gue bilang hari ini gak usah sekolah. Tapi lo keras kepala"

"Gue ke kamar dulu ya, kalau lo mau pulang. Gak apa-apa kok. Makasih udah anterin gue, jangan lupa motor gue di urusin ya. Jangan sampai ada lecet sedikitpun di body nya yang bahenol"

"Iya, bawel"

Kiara segera berdiri dan berjalan kearah kamar nya yang tidak jauh dari ruang tamu

Kiara tinggal sendiri, kedua orang tua nya meninggal akibat kecelakaan mobil di saat tau anak nya tengah hamil. Perasaan keduanya sangat lah hancur saat mengetahui hal itu.

Mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan Kiara dan membiarkan anak nya mengurus hidup nya sendiri.

Di kala emosi. ayah Kiara membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan menabrak truk di depan nya.

Kecelakaan itu membuat keduanya meninggal di tempat. Kejadian itu sangat membuat Kiara terpukul, di saat itu Kiara hendak ingin bunuh diri.

Namun saat ingin melakukan hal bodoh itu, Jason datang dan segera mengambil pisau yang sudah Kiara pegang.

"Gak gini cara nya buat selesaikan masalah, Jangan jadi orang bodoh. Lo masih punya masa depan, Ra."

Kiara tertawa hampa "Masa depan gue udah hancur, jes. Gue udah gak punya masa depan. Terus buat apa gue hidup di dunia ini?!"

"Lo masih punya masa depan, hidup itu akan terus berjalan jadi jangan lo akhiri hidup lo cuma karena masalah ini doang, cuma orang-orang bodoh yang berani mengakhiri hidup nya sendiri"

"Gue capek sama semua beban ini"

"Capek boleh, bahkan lo nangis sekalipun boleh. Asal lo jangan pernah berpikir untuk nyerah dengan keadaan kayak gini, tuhan itu adil. Walaupun lo ada di situasi kayak gini. Tapi lo masih di kelilingi orang-orang yang sayang sama lo, termaksud gue dan yang lain nya"

Kiara terdiam setelah mendengar perkataan Jason, kalau di pikir-pikir Benar kata cowok itu. Walaupun dia ada di kondisi kayak sekarang tapi ia masih di kelilingi orang-orang yang menyayangi dirinya.

Kiara memeluk tubuh Jason yang berada di sebelah nya, ia menangis di dalam pelukan itu. Rasanya sangat nyaman.

"Nangis aja kalau itu bisa buat lo semakin tenang" Jason mengelus kepala Kiara, mereka berdua sudah seperti adik dan kakak.

•••••❣️•••••

"Reygan kembali datang dan mulai mengganggu Kiara lagi" ungkap Jason memberi tahu keempat teman-teman nya, kini hanya ada mereka berlima di markas sedangkan Kiara tengah beristirahat di rumah nya.

"Sialan, kemana aja dia selama ini. Kenapa dia baru muncul sekarang, di saat Kiara hamil anak nya. Dia kemana. Brengsek" Sentak Bintang jengkel dengan perbuatan lelaki tak bertanggung jawab itu.

"Gue gak ngerti gimana pola pikir tuh cowok, bisa bisa nya dia mainin hati perempuan. Lawak tuh cowok"

"Bodoh" satu kata itu yang hanya di keluarkan dari mulut Arkan, cowok itu tetap mendengarkan Jason. Namun pandangan nya tetap pada komik Naruto nya.

TENTANG DIA | Jason Wiliam WinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang