Mereka tiba di sekolah dengan waktu yang tepat, karena belum jam masuk. Kiara dan Jason memutuskan untuk pergi ke kantin terlebih dahulu.
Di kantin sudah ada keempat teman nya, Kiara berjalan sembari menguncir rambut nya.
Setiba nya di kantin Kiara langsung meminta Bintang untuk minggir, lagi dan lagi lelaki itu menduduki kursi pojok kantin yang merupakan tempat favorit nya.
Bintang hanya pasrah dan duduk di sebelah Jason, Bintang menatap sinis kearah Kiara. Kiara yang sadar bahwa diri nya di perhatikan oleh Bintang langsung bertanya.
"Sorot mata lo sinis banget, kenapa?, Lo marah sama gue gara-gara gue duduk di kursi ini? Kan lo tau kursi ini tempat fav--"
"Bukan itu, udah lo jangan berisik gue lagi mikir" elak Bintang, entah apa yang di pikirkan cowok itu.
"Mikirin apaan lo, tumben banget." Ucap nya yang menyeruput segelas air putih yang berada di atas meja itu.
"Mikirin yang ada di pikiran gue"
Kiara menyipitkan matanya heran, Tidak biasanya Bintang bersikap seperti ini "Mikirin apaan?" tanya Kiara yang di abaikan Bintang.
Kiara menyiku perut Fandy yang berada di sebelah nya lumayan kencang "Fan, lo kan tetanggaan sama manusia aneh ini. Lo yakin semalem dia gak kesurupan?" tanya Kiara pada Fandy. lelaki itu meringis kesakitan akibat Kiara menyiku perut nya.
"kesurupan hantu Gamon dia, setiap malem galau Mulu. bosen gue dengerin dia nyetel lagu yang sama setiap malem" jawab nya dengan jujur, memang benar Bintang selalu galau jikalau malam hari. Ia masih terangan angan mantan kekasih nya yang sudah meninggal sejak dua tahun lalu.
"Lo masih keinget sama Alana?" Tanya Kiara dengan tatapan sendu menatap teman nya yang kini tengah murung, Bintang langsung mengangguk.
"Gue juga kangen sama Alana, nanti pulang sekolah kita ke makam nya yuk. Gue udah lama gak mampir ke makam nya dia" Ajak Kiara riang, semua teman nya langsung mengangguk menyetujui ajakan Kiara.
Alana adalah kekasih Bintang yang sudah berpulang ke pangkuan tuhan sejak dua tahun lalu, Alana meninggal akibat kecerobohan Bintang terhadap nya.
Alana juga salah satu teman perempuan yang paling akrab dengan Kiara, awal pertama ia dengan Alana karena Bintang yang mengenalkan kekasih nya itu pada Kiara.
"Ana gak tenang kalau lo terus-terusan kayak gini, mikir pake otak" celetuk Arkan tidak suka dengan perilaku Bintang kalau sedang berada di kondisi seperti ini.
"Iya, Gue tau, Gue lagi coba buat keluar dari situasi ini tapi susah." ujar Bintang dengan raut wajah murung.
•••••❣️•••••
Selepas pulang sekolah, mereka berenam menaiki motor nya masing-masing dan menuju ke makam Alana.
Setibanya di makam Alana, mereka semua menatap dalam nisan yang bertulisan Alana albara binti zaiden albara.
"Lo apa kabar, Na. Gue kangen sama lo. Bukan cuma gue, Tapi mereka semua juga kangen sama lo. Apalagi si Bintang, Dia selalu nyalahin diri nya sendiri atas kepergian lo"
Bintang kini berjongkok memegang Nisan milik Alana. "Udah lama lo gak mampir ke mimpi gue, kangen, tapi ini semua udah takdir Tuhan. Gue gak bisa berkelit apa-apa," Ucap Bintang sedikit tersenyum tipis menatap dalam nisan Alana.Kiara yang sedang berdiri di belakang Bintang itu pun langsung ikut jongkok dan menepuk pundak sahabat nya sebanyak dua kali.
"Udah, Alana udah tenang di sana, ikhlas. Jangan lo tambahin beban dia di sana karena lo di sini masih belum ikhlasin dia buat pergi" ujar Kiara memperingati Bintang, memang benar, seharusnya cowok itu mengikhlaskan kekasih nya yang sudah tiada lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG DIA | Jason Wiliam Winata
Ficção Adolescente''Cukup lo rusak gue di masa lalu, dan jangan lo rusak lagi kebahagiaan gue yang sekarang'' Kiara Aurora , ia adalah perempuan tomboi yang suka sekali mengajak Jason Wiliam Winata untuk balap motor, Jason selaku kakak kelas nya itu juga selalu mengu...