Bab 2

303 73 0
                                    

Bertemu Aniki

Kazumika dan Baji akhirnya diperbolehkan bertemu dengan Kazutora. Dengan dipisahkan oleh pembatas, ketiganya bertemu.

Kazutora langsung terkejut begitu melihat siapa yang datang. Meski dengan gaya samarannya, Kazutora masih mengenali Baji. Kalau saja Baji datang sendirian, pasti Kazutora sudah mengejek penampilan Baji yang lucu. Sayang sekali, kehadiran Kazumika membuat Kazutora tidak bereaksi seperti itu.

"Kenapa kau datang ke sini, Mika-chan? Ingin menertawakanku?" Kazutora berkata agresif.

Kazumika tidak menyangka kakaknya akan berkata seperti itu. "Aku tidak datang untuk menertawakanmu, Aniki. Aku datang karena khawatir."

"Khawatir?" Kazutora tertawa mendengarnya. Dia membalas dengan sinis. "Siapa yang coba kau bohongi, imouto? Kalau kau peduli padaku lalu kenapa kau meninggalkanku? Kenapa kau tidak datang selama ini? Ini sudah tiga tahun."

Kazumika sedih dan merasa bersalah. "Gomen, Aniki. Aku salah."

"Kau tidak tahu apa yang aku rasakan sekama ini. Kau beruntung bisa bersenang-senang dengan Okaa-san sementara aku harus terjebak dengan Otou-san."

Kazumika mengeleng tidak setuju. "Aniki, aku tahu itu sangat sulit untukmu. Tapi tidak mudah juga bagiku."

"Kau pasti bahagia kan bisa bersama Okaa-san sedangkan aku selalu dijadikan samsak tinju oleh Otou-san. Kau tidak pernah datang di saat-saat aku terpuruk. Untuk apa kau datang sekarang?"Kazutora berteriak marah.

"Kazu—"

Kazumika menahan tangan Baji yang ingin menengahi. Baji nampak tidak setuju namun melihat tatapan tegas Kazumika membuat Baji mengalah.

"Aniki. Gomennasai. Aku bukannya tidak ingin datang tapi aku belum bisa datang."

"Jangan bohong padaku!"

"Semuanya juga sulit untukku, Aniki. Kita berdua memiliki orangtua yang egois. Mereka selalu peduli dengan masalah mereka sendiri tanpa peduli dampaknya pada kami."

Kazumika melihat Kazutora diam mendengarkan meski terlihat sedang menahan napas kasar.

"Aku mungkin sedikit beruntung mengikuti Okaa-san karena tidak memukuliku. Tapi Okaa-san selalu egois, dia hanya berkubang pada rasa sakitnya sendiri. Berkali-kali dia berusaha bunuh diri di hadapanku. Berteriak, menangis dan tertawa gila, aku takut." Kazumika bercerita sambil menangis. "Aku masih sembilan tahun waktu itu, Aniki. Okaa-san mulai depresi dan tidak peduli apapun. Semua kontak tentang jepang dihapus. Aku selalu berharap dia sadar kalau masih ada aku yang butuh perhatian, bukannya sadar tapi dia tetap memilih mati bunuh diri."

Kazutora tercekat. Dia menoleh pada adiknya dengan tatapan terkejut. Sementara Baji yang juga mendengar cerita Kazumika ikut terkejut dan sedih.

"Itu terjadi dua tahun yang lalu. Aku ditinggalkan sendirian tanpa tahu harus bagaimana. Sendirian di negara asing tanpa kerabat, dan tanpa apapun yang tersisa." Kazumika terisak-isak. "Aku ingin kembali, Kak. Aku ingin bertemu denganmu. Tapi jangankan berpikir tentang kembali, aku saat itu bingung bagaimana harus bertahan hidup. Pemerintah di sana sempat ingin mengirimku ke panti asuhan tapi aku menolak."

"Aku bekerja sambilan di sebuah restoran milik tetangga. Tapi itu hanya cukup untuk makan. Aku ingin mencari uang lebih untuk bisa kembali ke sini. Apapun caranya. Beruntung aku punya sedikit bakat. Dari dulu aku sangat suka menggambar. Jadi aku mulai membuat komik dan mendesain busana lalu mengirimkannya untuk dijual. Aku mengumpulkan sedikit demi sedikit uang hanya untuk pulang. Selain itu aku aktif mencari tahu tentang beasiswa di Jepang. Itu alasannya aku bisa datang ke sini sekarang."

HanemiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang