Ryuguji Ken
"Ah, lumayan berat juga." Kazumika bergumam sambil menuntun sepeda motor.Beberapa saat yang lalu ketika dia sedang keluar membeli persediaan makanan, Kazumika bertemu dengan tetangga di samping rumahnya yang mengalami masalah.
Motornya mogok sedangkan dia sedang buru-buru harus ke rumah sakit karena katanya salah seorang temannya kecelakaan. Jadi Kazumika menawarkan membawa motor tetangganya ke bengkel.
Dia sudah menuntun motor lima belas menit, rasanya cukup lelah di tambah matahari siang ini sangat terik. Sesekali dia mengeluh karena belum juga menemukan bengkel.
"Masa iya dari tadi gak ada bengkel sih?" gerutu Kazumika begitu.
Tak lama kemudian, tidak disangka seseorang berhenti di hadapannya. Kazumika memperhatikannya seksama, seperti pernah melihatnya. Rambut dikucir, tato naga di pelipis.
"Draken?"
Draken tersenyum kecil. "Ternyata kau tahu namaku ya."
"Baji-kun yang memberitahu."
"Begitu. Ngomong-ngomong ada apa dengan motornya?"
"Mogok," jelas Kazumika. "Dari tadi aku belum nemu bengkel, Draken-kun."
"Ah, seperti itu. Biar kubantu. Rumahku di dekat sini, ayo mampir dulu untuk mengambil perkakas."
Draken mengambil alih Kazumika mendorong motor, ia membawa Kazumika ke sebuah gedung yang katanya rumahnya.
"Bukannya ini tempat 'itu'. Kenapa Draken-kun tinggal di sini?" batin Kazumika bertanya-tanya sambil mengenang masa lalu.
Dia ingat di suatu hari dulu, ibunya pernah memergoki sang ayah masuk ke tempat ini saat ia bersama ibunya pergi jalan-jalan. Itu awal dari kehancuran rumah tangga orangtuanya.
"Ada apa?" Pertanyaan Draken menghentikan lamunan Kazumika.
"Tidak ada apa-apa."
"Dari wajahmu, seperti ada sesuatu. Kau tau tempat ini, kan? Terlihat jelas dari ekspresimu." Draken berkata wajah datar.
"Ayahku dulu pernah ke sini lalu dipergoki ibu. Itu awal keretakan rumah tangga mereka."
"Aha jadi seperti itu." Draken mengerjapkan mata sekali. "Jadi, apa pendapatmu tentangku yang tinggal di sini?"
"Aku tidak bisa secara sepihak menghakimi seseorang. Apalagi latar belakang seseorang. Asal usul seseorang tidak pernah bisa dipilih sesuai keinginan dan takdir seseorang tidak hanya berdasarkan latar belakangnya saja. Ada orang yang memulai dari titik tinggi tapi akhirnya jatuh dalam jurang kehidupan. Adapula orang yang memulai dari titik rendah tapi bisa menuju puncak dan mempertahankannya."
Perkataan Kazumika membuat Draken tertegun sesaat lalu dia tertawa kecil. "Ibuku seorang pelacur, ayahku tidak tahu siapa. Aku tinggal di sini sejak kecil. Aku sudah biasa menghadapi prasangka orang, aku beruntung menemukan orang-orang yang menerimaku apa adanya. Jadi aku tidak peduli lagi pendapat orang. Bagiku yang terpenting adalah mereka."
"Toman sangat berarti untuk kalian ya? Masing-masing dari kalian menganggapnya sebagai harta paling berharga."
"Tentu saja. Toman adalah hidupku."
"Ah, bikin iri saja." Kazumika berkata datar, dia memahami apa yang mereka maksud tapi di saat yang sama dia pun merasa asing dengannya.
Persahabatan sejati. Hal yang belum pernah menjamah hatinya. Dari dulu hanya kakaknya lah orang paling penting di hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanemiya
FanficHanemiya Kazumika, adik dari Hanemiya Kazutora harus menjalani hidupnya dengan keras semenjak perceraian kedua orangtuanya yang memisahkan dia dengan kakaknya. Ketika dia bertemu kakaknya pun dia harus menerima kenyataan dari pengalaman pelik kakakn...